Penyebab Sibuk Tapi Tidak Produktif dan 4 Solusinya

Pernah Anda melihat dan mengalami hari-hari sibuk tapi tidak produktif?

Apakah sibuk itu bagus?

Bagus, selama produktif.

Tapi jangan sampai meninggalkan yang lain.

sibuk tapi tidak produktif

Kesibukan Yang Biasa Terjadi

Berikut saya gambarkan contoh sibuk tapi tidak produktif dan juga orang yang sibuk namun produktif.

Sibuk Bekerja atau Berbisnis


Contoh sibuk tapi tidak produktif yang pertama: Mungkin Anda pernah melihat (atau termasuk Anda?) orang yang begitu sibuk bekerja. Pergi pagi-pagi sekali, pulang sampai malam, dan hari Sabtu dan Minggu masuk lembur. Saat ditanya, alasan yang sering muncul ialah pekerjaan sangat banyak, ini sudah tugas kantor, dan alasan lain yang sejenisnya. Tetapi ibadahnya ketetaran apa lagi berdakwah.

Sibuk Berdakwah

Contoh sibuk tapi tidak produktif lainnya: ada orang yang begitu getol berdakwah. Hampir setiap hari keluar rumah untuk berdakwah. Mulai dari ceramah, mengisi pengajian, mengurus organisasi dakwah, mengurus yayasan, mengisi khutbah Juma’at, menulis artikel, menulis buku, dan berbagai kegiatan dakwah lainnya.

Namun, kehidupan ekonominya morat marit, untuk ongkos berdakwah saja masih tergantung kepada orang lain. Tidak ideal bukan?

Sibuk Beribadah

Contoh sibuk tapi tidak produktif: Ada juga orang yang siang malam selalu di Masjid. Shalat berjamaah selalu hadir, membaca al Quran hampir setiap waktu, mengkaji kitab berjam-jam setiap harinya. Jika tidak maka mulutnya tidak lepas dari dzikir. Tetapi kehidupan anak istrinya bergantung kepada saudaranya.

Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan ajaran Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk bekerja dan mencari nafkah untuk keluarga. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik terhadap keluarganya.” (HR. At-Tirmidziy no. 3895).

Dan sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Al-Qadlaa’iy dalam Musnad Asy-Syihaab no. 129, Ath-Thabaraaniy dalam Al-Ausath no. 5787).

Orang yang hanya fokus pada ibadah dan dakwah, tetapi tidak bekerja untuk keluarga, tidak dapat dikatakan sebagai orang yang bermanfaat. Mereka hanya merepotkan saudaranya dan tidak memberikan nafkah yang layak untuk keluarga.

Sibuk Berbagai Aspek Tapi …

Saya mengenal seseorang yang ternyata bisa sibuk di ketiga pekerjaan tadi. Dia seorang profesional sekaligus seorang pebisnis. Dia juga begitu aktif berdakwah, mengajar ngaji, menjadi khotib, menjadi penceramah, mengurus yayasan dakwah, adalah pekerjaan sehari-harinya.

Tentu saja ibadah-ibadah hariannya juga tidak ketinggalan. Kehidupan keluarganya pun tetap harmonis. Ekonomi kelurarga pun tercukupi.

Koq bisa berbeda? Teman saya, yang juga guru saya ini, sibuk, tapi kesibukan di satu aspek tidak menyebabkan masalah di aspek kehidupan lainnya. Padahal waktu yang dimiliki semua orang itu sama, 24 jam setiap harinya.

Sibuk Tapi Tidak Produktif

Banyak orang yang sibuk, tetapi sibuk tidak produktif. Mereka bekerja berjam-jam, tetapi hasil yang didapatkan tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan. Hal ini terjadi karena mereka tidak fokus pada hal-hal yang penting dan tidak memiliki strategi yang jelas dalam bekerja.

Contoh lain dari sibuk tidak produktif. Hal ini seperti seorang karyawan yang bekerja berjam-jam di kantor, tetapi tidak menghasilkan apa-apa yang berarti. Dia hanya sibuk mengerjakan tugas-tugas yang tidak penting atau tidak memiliki dampak yang signifikan.

Atau, seperti seorang ibu rumah tangga yang sibuk mengurus rumah dan anak-anak, tetapi tidak memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Dia hanya sibuk mengerjakan tugas-tugas yang berulang-ulang, tanpa ada tujuan yang jelas.

Berikut adalah beberapa penyebab orang sibuk tapi tidak produktif:

  • Kurangnya prioritas. Orang yang sibuk tapi tidak produktif seringkali tidak memiliki prioritas yang jelas dalam hidupnya. Mereka cenderung menerima semua tugas atau permintaan yang datang, tanpa memikirkan apakah itu penting atau tidak. Akibatnya, mereka menghabiskan waktu dan energi untuk mengerjakan hal-hal yang tidak penting atau tidak mendesak.
  • Kurangnya fokus. Orang yang sibuk tapi tidak produktif seringkali sulit untuk fokus pada satu hal saja. Mereka cenderung mudah terdistraksi oleh hal-hal lain, seperti notifikasi ponsel, email, atau media sosial. Akibatnya, mereka sering kali tidak menyelesaikan tugas dengan baik atau bahkan tidak menyelesaikannya sama sekali.
  • Kurangnya manajemen waktu. Orang yang sibuk tapi tidak produktif seringkali tidak memiliki manajemen waktu yang baik. Mereka sering kali menunda pekerjaan, atau mengerjakan tugas secara tidak efisien. Akibatnya, mereka tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu atau bahkan melebihi tenggat waktu.
  • Kurangnya energi. Orang yang sibuk tapi tidak produktif seringkali merasa kelelahan atau kehabisan energi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kurang tidur, kurang olahraga, atau stres. Akibatnya, mereka tidak dapat bekerja dengan maksimal dan produktivitas mereka menurun.

Bagaimana cara mengatasinya? Tingkatkan produktivitas Anda.

Tingkatkan Produktivitas Anda

Ada solusi untuk meningkatkan produktivitas Anda. Dimana Anda akan lebih banyak yang bisa Anda capai. Karena banyak orang, seperti sibuk tetapi produktivitasnya sangat kecil. Dia rajin, namun tidak bisa mengelola aktivitasnya sehingga kurang produktif.

Semua ada ilmunya, termasuk bagaimana mengatur dan mengoptimalkan aktivitas kita agar lebih produktif. Waktu usaha Anda bisa lebih efektif sehingga ada waktu untuk keluarga dan dakwah.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari sibuk tapi tidak produktif:

  • Tetapkan tujuan yang jelas. Apa yang ingin Anda capai? Setelah Anda mengetahui tujuan Anda, Anda dapat menyusun rencana yang lebih efektif untuk mencapainya.
  • Prioritaskan tugas-tugas Anda. Jangan mencoba mengerjakan semua hal sekaligus. Fokuslah pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak.
  • Buat jadwal yang realistis. Jangan terlalu banyak memasukkan tugas dalam jadwal Anda. Berikan diri Anda waktu untuk beristirahat dan berelaksasi.
  • Eliminate distractions. Saat Anda bekerja, hindari gangguan dari ponsel, media sosial, dan hal-hal lain yang tidak penting.

Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur

Untuk menghindari sibuk tapi tidak produktif, Anda harus memiliki tujuan yang jelas. Apa yang ingin Anda capai? Setelah Anda mengetahui tujuan Anda, Anda dapat menyusun rencana yang lebih efektif untuk mencapainya.

Tujuan yang jelas dan terukur adalah tujuan yang spesifik, dapat diukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu.

  • Spesifik: Tujuan harus spesifik dan tidak ambigu. Misalnya, “Saya ingin menjadi seorang guru” adalah tujuan yang terlalu umum. Tujuan yang lebih spesifik adalah “Saya ingin menjadi seorang guru matematika di sekolah menengah”.
  • Terukur: Tujuan harus dapat diukur sehingga Anda dapat mengetahui apakah Anda telah mencapainya. Misalnya, “Saya ingin menurunkan berat badan 10 kilogram” adalah tujuan yang dapat diukur.
  • Dapat dicapai: Tujuan harus realistis dan dapat dicapai dengan usaha yang wajar. Misalnya, “Saya ingin menjadi miliarder” adalah tujuan yang tidak realistis bagi sebagian besar orang.
  • Relevan: Tujuan harus relevan dengan nilai-nilai dan minat Anda. Misalnya, jika Anda tidak menyukai anak-anak, maka menjadi seorang guru mungkin bukan tujuan yang relevan bagi Anda.
  • Berbatas waktu: Tujuan harus memiliki batas waktu sehingga Anda dapat fokus dan termotivasi untuk mencapainya. Misalnya, “Saya ingin lulus ujian TOEFL dengan skor 500 dalam 6 bulan” adalah tujuan yang berbatas waktu.

Jika Anda dapat menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, Anda akan menghindari sibuk tapi tidak produktif. Jadi, luangkan waktu untuk memikirkan apa yang Anda inginkan dan buatlah tujuan yang akan memotivasi Anda untuk maju.

Prioritaskan tugas-tugas Anda dan hindari multitasking

Untuk menghindari sibuk tapi tidak produktif Anda harus punya prioritas. Jangan mencoba mengerjakan semua hal sekaligus. Fokuslah pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak.

Ketika Anda memiliki banyak hal yang harus dikerjakan, mudah untuk merasa kewalahan dan tidak tahu harus mulai dari mana. Namun, dengan memprioritaskan tugas-tugas Anda, Anda dapat lebih mudah dan efisien dalam menyelesaikannya.

Ada beberapa cara untuk memprioritaskan tugas-tugas Anda:

  • Urgensi: Tugas yang paling mendesak harus diprioritaskan terlebih dahulu.
  • Pentingnya: Tugas yang paling penting juga harus diprioritaskan, bahkan jika tidak terlalu mendesak.
  • Kesulitan: Tugas yang paling sulit harus diprioritaskan, agar Anda dapat menyelesaikannya lebih awal dan tidak perlu khawatir tentangnya di kemudian hari.
  • Keinginan: Tugas yang paling ingin Anda kerjakan juga harus diprioritaskan, agar Anda lebih bersemangat untuk mengerjakannya.

Setelah Anda memprioritaskan tugas-tugas Anda, Anda dapat mulai mengerjakannya satu per satu. Fokuslah pada satu tugas pada satu waktu dan jangan beralih ke tugas lain sampai yang pertama selesai. Ini akan membantu Anda untuk lebih fokus dan produktif.

Multitasking sering kali tidak efisien dan dapat menyebabkan kesalahan. Ketika Anda mencoba mengerjakan dua hal sekaligus, Anda tidak dapat memberikan perhatian penuh pada salah satu tugas tersebut. Akibatnya, Anda mungkin membuat kesalahan atau tidak menyelesaikan tugas dengan baik.

Sebaiknya, hindari multitasking dan fokuslah pada satu tugas pada satu waktu. Ini akan membantu Anda untuk lebih fokus dan produktif, dan hasil kerja Anda pun akan lebih baik.

Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari multitasking:

  • Hindari menggunakan ponsel atau komputer saat mengerjakan tugas lain.
  • Buat daftar tugas dan kerjakan satu per satu.
  • Ambil jeda sejenak jika Anda merasa mulai terdistorsi.
  • Cobalah untuk fokus pada tugas yang paling penting dan mendesak.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menghindari multitasking dan menjadi lebih produktif.

Buat jadwal yang realistis dan seimbang

Untuk menghindari sibuk tapi tidak produktif Anda harus Anda harus punya jadwal yang realistis dan seimbang. Jangan terlalu banyak memasukkan tugas dalam jadwal Anda. Berikan diri Anda waktu untuk beristirahat dan berelaksasi.

Ketika Anda membuat jadwal, penting untuk realistis tentang jumlah waktu yang Anda miliki. Jangan mencoba memasukkan terlalu banyak tugas ke dalam jadwal Anda, karena Anda tidak akan dapat menyelesaikan semuanya.

Buatlah jadwal yang seimbang dengan memasukkan waktu untuk tugas-tugas penting, tetapi juga waktu untuk istirahat dan berelaksasi. Ini akan membantu Anda untuk tetap fokus dan produktif, dan juga menghindari stres dan kelelahan.

Berikut adalah beberapa tips untuk membuat jadwal yang realistis dan seimbang:

  • Tentukan tujuan Anda: Apa yang ingin Anda capai dengan jadwal Anda?
  • Buat daftar tugas: Tulis semua tugas yang perlu Anda kerjakan.
  • Prioritaskan tugas-tugas Anda: Urutkan tugas-tugas Anda berdasarkan urgensi dan pentingnya.
  • Tentukan tenggat waktu: Buat tenggat waktu yang realistis untuk setiap tugas.
  • Berikan diri Anda waktu untuk istirahat: Jangan lupa untuk memasukkan waktu untuk istirahat dan berelaksasi ke dalam jadwal Anda.
  • Senantiasa tinjau jadwal Anda: Perbarui jadwal Anda secara berkala untuk memastikan bahwa itu masih realistis dan seimbang.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat membuat jadwal yang realistis dan seimbang yang akan membantu Anda mencapai tujuan Anda.

Hindari distraksi saat bekerja

Untuk menghindari sibuk tapi tidak produktif Anda harus bebas dari distraksi atau gangguan. Saat Anda bekerja, hindari gangguan dari ponsel, media sosial, dan hal-hal lain yang tidak penting.

Distraksi dapat membuat Anda kehilangan fokus dan produktivitas. Ketika Anda dihadapkan pada gangguan, Anda harus berhenti mengerjakan apa yang Anda lakukan dan beralih ke gangguan tersebut. Hal ini dapat membuat Anda kehilangan momentum dan sulit untuk kembali ke tugas yang Anda kerjakan sebelumnya.

Ada beberapa cara untuk menghindari distraksi saat bekerja:

  • Tutup ponsel dan media sosial: Saat Anda bekerja, jauhkan ponsel dan media sosial dari Anda. Ini akan membantu Anda untuk tidak tergoda untuk memeriksanya.
  • Temukan tempat yang tenang: Carilah tempat yang tenang untuk bekerja di mana Anda tidak akan terganggu oleh orang lain atau suara bising.
  • Buat daftar tugas: Buat daftar tugas yang perlu Anda kerjakan dan kerjakan satu per satu. Ini akan membantu Anda untuk tetap fokus dan tidak terbawa oleh tugas-tugas lain.
  • Ambil jeda sejenak: Jika Anda merasa mulai terdistorsi, ambil jeda sejenak dari pekerjaan Anda. Berjalan-jalanlah sebentar atau minumlah segelas air. Ini akan membantu Anda untuk menyegarkan pikiran dan kembali ke pekerjaan dengan lebih fokus.

Dengan mengikuti tips-tips ini, Anda dapat menghindari distraksi saat bekerja dan menjadi lebih produktif.

Penutup

Semoga tips-tips tersebut dapat membantu Anda menghindari sibuk tapi tidak produktif dan memiliki waktu lebih untuk keluarga dan dakwah.

Pelajari rahasianya di Revolusi Waktu. Anda tidak akan menjadikan alasan sibuk untuk dakwah.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

6 Comments

  1. Ass.ww.wb.

    Pak Rahmat yang baik hati,
    Sebetulnya untuk hidup memang harus sibuk !!, dan apapun kesibukannya, ibadah adalah MISInya. Seperti salah satu ayat yang mengatakan ” Tidak Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali untuk beribadah kepadaKU “, jadi siapapun manusianya maka dia terlahir dengan satu misi, yaitu IBADAH. Ibadah yang dilakukan disetiap hela nafasnya, disetiap tindak dan perbuatannya, maka apapun aktivitasnya, harus ber-content ibadah. Sepertinya pak Rahmat punya PR agar untuk membuat tulisan tetang context dan content ibadah, agar kita mempunyai MindSet tentang hidup adalah ibadah, apakah ibadah didalam masjid ataupun ibadah diluar masjid, ibadah puasa Ramadhan ataupun ibadah 11 bulan diluar ramadhan, ibadah dzikir pada Allah ataupun ibadah berlisan kepada orang lain, ibadah membaca ayat Al Qur’an ataupun membaca Alam dan prosesnya. IBADAH adalah urusan manusia, kebutuhan manusia, semuanya untuk kepentingan manusia, karena Allah sebagai Khaliq tidak sedikitpun memerlukan sesuatu dari ciptaannya. Mungkin kita bisa berkaca pada Q.1.5 “Hanya Engkaulah yang kami sembah[*], dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan”, dimana kata sembah ini berasal dari kosa kata na’budu, yang berarti beribadah, dan karena ibadah itu pula kita akan selalu mendapat pertolongan Allah, yaitu petunjuk kearah jalan yang lurus, yang merupakan hidayah dalam mengarungi cobaan-cabaan untuk menegakkan kebenaran dalam rangka peradaban beribadah kapada Allah, Yang maha benar dan maha mengetahui.

    Tetap semangat !!
    wassalam.

  2. berikan dong tips nya. bagaimana bisa sibuk dan harmonis. rasanya seperti terlalu ideal dan perfect. kalaupun ada mesti ada pembagian tugas kepada orang sekitar bukan hanya sibuk diri sendiri. kalau dilakukan diri sendiri rasanya bukan sibuk tetapi kelamkabut.

  3. Sahabat Melati, inilah yang sering menghambat kita, yaitu selalu berpikiran kalau yang baik itu terlalu ideal, seolah tidak bisa kita jalani. Namun kenyataannya, orang yang saya ceritakan dalam artikel tersebut adalah nyata, beliau salah seorang dari mentor saya. Insya Allah tip-tipnya akan saya tulis dalam artikel di website ini, sebagian sich sudah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield