5 Motivasi Intrinsik Agar Bisa Melakukan Hal yang Sulit
Apakah Anda pernah merasa sulit untuk bangun di pagi hari dan memulai hari Anda? Atau mungkin Anda merasa sulit untuk tetap termotivasi dan fokus pada pekerjaan Anda? Jika jawabannya ya, maka Anda tidak sendirian. Banyak orang berjuang dengan masalah ini setiap hari. Namun, apa yang mungkin tidak Anda sadari adalah bahwa solusinya mungkin ada di dalam diri Anda sendiri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang ‘5 Motivasi Intrinsik Agar Bisa Melakukan Hal yang Sulit’. Kami akan menjelajahi kekuatan motivasi intrinsik dan bagaimana Anda dapat memanfaatkannya untuk mengatasi tantangan dan mencapai tujuan Anda. Jadi, mari kita mulai perjalanan ini dan temukan kekuatan yang ada di dalam diri kita.
Motivasi Intrinsik VS Motivasi Ekstrinsik
Dalam perjalanan mencapai tujuan, motivasi memainkan peran penting. Motivasi adalah dorongan yang mendorong kita untuk bertindak dan bergerak maju. Ada dua jenis motivasi yang mendorong kita, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Apa Perbedaan Motivasi Intrinsik VS Motivasi Ekstrinsik?
Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri kita. Ini adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena kita menikmatinya atau merasa puas. Misalnya, membaca buku karena kita suka ceritanya, atau berolahraga karena kita suka merasa sehat.
Sebaliknya, motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri kita. Ini adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena ada imbalan atau hukuman yang terkait. Misalnya, belajar keras untuk ujian karena takut mendapatkan nilai buruk, atau bekerja lembur karena ingin mendapatkan bonus.
Mengapa Motivasi Intrinsik Lebih Kuat?
Motivasi intrinsik lebih kuat karena berasal dari dalam diri kita. Ini adalah dorongan yang tulus dan otentik untuk mencapai tujuan. Ketika kita termotivasi secara intrinsik, kita lebih mungkin untuk tetap berkomitmen, bertahan dalam tantangan, dan mencapai tujuan kita. Selain itu, motivasi intrinsik juga berkontribusi pada kebahagiaan dan kepuasan diri.
5 Motivator Intrinsik yang Membuat Anda Tetap Termotivasi dan Berada dalam ‘Flow State‘
- Rasa Ingin Tahu: Dorongan yang tak terpuaskan untuk belajar, seperti buku yang tidak bisa Anda letakkan. Rasa ingin tahu adalah motivator intrinsik yang kuat. Ketika kita penasaran, kita termotivasi untuk mencari tahu lebih banyak, untuk memahami, dan untuk belajar. Ini adalah dorongan alami yang mendorong kita untuk terus berkembang dan berkembang.
- Tujuan: Anda membuat pengorbanan karena pekerjaan adalah sesuatu yang Anda pedulikan atau bersemangat tentang. Tujuan memberi kita arah dan makna. Ketika kita memiliki tujuan yang jelas dan penting, kita termotivasi untuk bekerja keras dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapainya.
- Penguasaan: Pengejaran keunggulan dan peningkatan terus-menerus, seperti musisi yang berlatih setelah konser. Penguasaan adalah tentang menjadi lebih baik, tentang belajar dan tumbuh. Ketika kita berusaha untuk menguasai sesuatu, kita termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan kita.
- Autotelisitas: Cinta terhadap pekerjaan yang Anda lakukan hanya karena Anda mencintainya bahkan jika Anda tidak dibayar. Autotelisitas adalah tentang menikmati proses, bukan hanya hasilnya. Ketika kita mencintai apa yang kita lakukan, kita termotivasi untuk melakukannya, tidak peduli apa imbalannya.
- Otonomi: Perasaan memiliki kendali atas kapan, bagaimana, dan apa pekerjaan Anda. Otonomi memberi kita rasa kebebasan dan kontrol. Ketika kita merasa memiliki kendali atas pekerjaan kita, kita lebih termotivasi untuk melakukannya dengan baik.
Bagaimana pandangan Islam terhadap 5 motivasi ini? Sebatas apa yang saya pahami, tidak masalah bahkan cukup selaras.
- Rasa Ingin Tahu: Islam mendorong umatnya untuk terus belajar dan mengeksplorasi. Ini tercermin dalam banyak ayat Al-Qur’an dan Hadits yang mendorong umat Islam untuk menuntut ilmu.
- Tujuan: Dalam Islam, setiap Muslim diharapkan memiliki tujuan hidup yang jelas yang sejalan dengan ajaran Islam. Tujuan utama adalah ibadah kepada Allah, berbuat baik kepada sesama, atau berkontribusi positif kepada masyarakat.
- Penguasaan: Islam mendorong umatnya untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan mereka. Ini tercermin dalam konsep “Ihsan” dalam Islam, yang berarti melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya.
- Autotelisitas: Dalam Islam, konsep ini mirip dengan konsep “Ikhlas”, yaitu melakukan sesuatu karena cinta kepada Allah dan bukan karena mencari pujian atau penghargaan dari manusia. Saat kita bekerja dengan niat karena Allah, maka otomatis motivasi akan terus ada.
- Otonomi: Meskipun Islam memiliki aturan dan pedoman yang jelas, Islam juga menghargai kebebasan individu dalam batas-batas yang ditetapkan oleh syariah. Justru terlepasnya ketuntundukan dan ketergantungan kepada makhluq adalah salah satu penerapan dari aqidah, dimana kita hanya dituntut tunduk dan bergantung kepada Allah.
Cara Meningkatkan 5 Motivasi Intrinsik Agar Bisa Melakukan Hal yang Sulit
- Rasa Ingin Tahu:
- Rasa ingin tahu adalah dorongan alami yang mendorong kita untuk belajar dan mengeksplorasi dunia di sekitar kita.
- Ini adalah keinginan untuk mencari tahu lebih banyak, untuk memahami, dan untuk belajar.
- Rasa ingin tahu bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti minat pada buku baru, penasaran tentang suatu topik, atau keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru.
- Ketika rasa ingin tahu kita dipicu, kita merasa termotivasi untuk bertindak, untuk mencari tahu lebih banyak, dan untuk belajar.
- Ini adalah motivasi intrinsik yang kuat yang dapat mendorong kita untuk terus berkembang dan berkembang.
- Rasa ingin tahu bisa ditingkatkan dengan berbagai cara. Misalnya, Anda bisa mencoba hal baru, membaca buku tentang topik yang belum Anda ketahui, atau menonton film atau dokumenter yang menantang pemikiran Anda.
- Jangan takut untuk bertanya dan mencari jawaban. Semakin banyak Anda mengeksplorasi dan belajar, semakin besar rasa ingin tahu Anda akan tumbuh.
- Tujuan:
- Tujuan adalah arah yang memberi kita makna dalam hidup.
- Ini adalah sesuatu yang kita pedulikan dan bersemangat tentang.
- Ketika kita memiliki tujuan yang jelas dan penting, kita merasa termotivasi untuk bekerja keras dan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapainya.
- Tujuan bisa berupa apa saja, dari tujuan pribadi seperti menjalani gaya hidup sehat, hingga tujuan profesional seperti memajukan karir.
- Tujuan memberi kita alasan untuk bangun di pagi hari dan mendorong kita untuk terus maju, bahkan ketika kita menghadapi tantangan.
- Anda dapat menemukan tujuan Anda dengan merenung dan menemukan apa yang benar-benar penting bagi Anda. Apa yang Anda pedulikan? Apa yang membuat Anda bangun di pagi hari? Ketika Anda menemukan jawabannya, Anda akan merasa lebih termotivasi.
- Penguasaan:
- Penguasaan adalah tentang menjadi lebih baik, tentang belajar dan tumbuh.
- Ini adalah keinginan untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan kita.
- Ketika kita berusaha untuk menguasai sesuatu, kita merasa termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan kita.
- Penguasaan bisa berupa apa saja, dari keterampilan teknis seperti pemrograman, hingga keterampilan interpersonal seperti komunikasi.
- Penguasaan adalah perjalanan, bukan tujuan. Ini adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir.
- Anda dapat mengejar penguasaan dengan menetapkan tujuan yang realistis dan berusaha untuk mencapainya. Jangan puas dengan kemampuan Anda saat ini, selalu berusaha untuk menjadi lebih baik.
- Autotelisitas:
- Autotelisitas adalah tentang menikmati proses, bukan hanya hasilnya.
- Ini adalah cinta terhadap pekerjaan yang Anda lakukan hanya karena Anda mencintainya, bahkan jika Anda tidak dibayar.
- Ketika kita mencintai apa yang kita lakukan, kita merasa termotivasi untuk melakukannya, tidak peduli apa imbalannya.
- Autotelisitas bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti hobi, seni, atau pekerjaan sukarela.
- Ini adalah motivasi intrinsik yang kuat yang dapat mendorong kita untuk terus berkembang dan berkembang.
- Anda dapat meningkatkan autotelisitas Anda dengan mencari pekerjaan yang Anda cintai. Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan merasa lebih termotivasi untuk melakukannya, bahkan ketika menghadapi tantangan.
- Otonomi:
- Otonomi adalah perasaan memiliki kendali atas kapan, bagaimana, dan apa pekerjaan Anda.
- Ketika kita merasa memiliki kendali, kita merasa lebih termotivasi untuk melakukannya dengan baik.
- Otonomi bisa berupa apa saja, dari mengatur jadwal kerja sendiri, hingga membuat keputusan tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
- Otonomi memberi kita rasa kebebasan dan kontrol. Ini adalah motivasi intrinsik yang kuat yang dapat mendorong kita untuk terus berkembang dan berkembang.
- Anda dapat meningkatkan otonomi Anda dengan mencoba mengendalikan lebih banyak aspek pekerjaan Anda. Jika mungkin, negosiasikan fleksibilitas dengan atasan Anda. Ketika Anda merasa memiliki kendali, Anda akan merasa lebih termotivasi.
Tips Praktis
Berikut adalah beberapa tips praktis untuk meningkatkan motivasi intrinsik Anda:
- Luangkan Waktu untuk Refleksi: Luangkan waktu setiap hari untuk merenung dan memahami apa yang benar-benar penting bagi Anda.
- Cari Pekerjaan yang Anda Cintai: Jika Anda mencintai apa yang Anda lakukan, Anda akan merasa lebih termotivasi untuk melakukannya, bahkan ketika menghadapi tantangan.
- Tetapkan Tujuan yang Realistis: Tujuan yang realistis dan dapat dicapai dapat membantu Anda tetap termotivasi dan berfokus.
- Belajar dan Tumbuh: Jangan pernah berhenti belajar. Penguasaan adalah perjalanan, bukan tujuan.
- Kendalikan Pekerjaan Anda: Jika mungkin, negosiasikan fleksibilitas dengan atasan Anda. Ketika Anda merasa memiliki kendali, Anda akan merasa lebih termotivasi.
Kesimpulan
Motivasi intrinsik adalah kunci untuk keberhasilan dan kebahagiaan. Dengan memahami dan memanfaatkan lima motivator intrinsik ini – rasa ingin tahu, tujuan, penguasaan, autotelisitas, dan otonomi – Anda dapat menemukan motivasi yang tulus dan otentik untuk mencapai tujuan Anda.
FAQ
- Apa itu motivasi intrinsik? Motivasi intrinsik adalah dorongan untuk melakukan sesuatu karena kita menikmatinya atau merasa puas.
- Apa perbedaan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik? Motivasi intrinsik berasal dari dalam diri kita, sementara motivasi ekstrinsik berasal dari luar diri kita.
- Mengapa motivasi intrinsik lebih kuat? Motivasi intrinsik lebih kuat karena berasal dari dalam diri kita. Ini adalah dorongan yang tulus dan otentik untuk mencapai tujuan.
- Apa itu autotelisitas? Autotelisitas adalah cinta terhadap pekerjaan yang Anda lakukan hanya karena Anda mencintainya, bahkan jika Anda tidak dibayar.
- Bagaimana cara meningkatkan motivasi intrinsik? Anda dapat meningkatkan motivasi intrinsik dengan mencoba hal baru, menemukan tujuan Anda, mengejar penguasaan, mencintai pekerjaan Anda, dan meningkatkan otonomi Anda.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?