Misi Manusia Dalam Islam Yang Menjadi Motivasi Hidup
Dalam buku Seven Habit Highly Efective People, Steven Covey menekankan akan pentingnya sebuah pernyataan misi. Saya setuju bagi mereka yang belum mengetahui misi hidupnya.
Tetapi kita, sebagai umat Islam sudah memiliki misi hidup, yang merupakan tujuan di ciptakannya manusia. Untuk mengetahui atau mengingat misi kita, kita tinggal membuka Al Quran, di sana sudah tertulis jelas tentang misi kita.
Bukan berarti Anda tidak boleh menulis pernyataan misi. Silahkan saja jika ingin menyalin kembali misi kita yang sudah tertulis di Al Quran. Misalnya Anda ingin menulis di buku harian Anda.
Ibadah
Misi manusia menurut Al Quran pada intinya ialah beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah di muka bumi. Pengertian ibadah disini ialah melakukan segala sesuatu yang diperintahkan Allah serta menjauhi apa yang dilarang-Nya. Ibadah bukan hanya shalat dan puasa, tetapi dalam segala aspek kehidupan kita.
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS.Adz Dzaariyaat:56)
Khalifah
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(QS.Al Baqarah:30)
Sedangkan misi kita sebagai khalifah, menuntut kita untuk membangun, baik aspek materi maupun ruhani. Hal yang bersifat materi ialah masalah fisik manusia dan alam semesta beserta isinya. Sedangkan membangun ruhani dengan cara menerapkan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan manusia.
Setelah manusia membangun alam ini dengan arahan syariat, maka selanjutnya ialah memeliharanya. Sama hal seperti membangun, yang dipelihara adalah aspek materi dan ruhani. Seperti halnya rumah, setelah dibangun rumah tersebut perlu dipelihara agar tetap ada. Selanjutnya sebagai khalifah kita juga memiliki tugas untuk menjaga agama, nafsu, akal, harta, dan keturunan manusia.
Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita itu semua? Insya Allah kita bisa, karena Allah Maha Tahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS.Al-Baqarah:286)
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?
menarik untuk di baca…
wlaupun bahasanya sederhana… tetapi maksud yang ingin dituju tetap tercapai…..
penyampain yg cukup sederhana sehingga mudah dimengerti …
saya sangat tertarik dengan kata-kata di atas karena bahasanya sangat mudah dipahami dan juga memberi motivasi…………..
Luar biasa, saya jadi ingat cara Dr.Aidh Al-Qarni menyampaikan pesan-pesannya singkat tapi jelas dan mengena. Inilah barangkali menyatu antara qaulan sadidan dan qaulan balighan. syukran
Nasihat yang cukup bermakna , inilah tarbiah yang sepatutnya kita hayati .
Jazakallah Khoirun kasiron .
Nasihat yang cukup bermakna , inilah tarbiah yang sepatutnya kita hayati .
Jazakallah Khoirun kasiron .
Asslm Mas Rahmat, bagaimana dengan dakwah, apakah juga merupakan misi dari manusia ?, mohon penjelasannya, trm ksh, Wasslm
Asslm Mas Rahmat, bagaimana dengan dakwah, apakah juga merupakan misi dari manusia ?, mohon penjelasannya, trm ksh, Wasslm
okre semua itu dah diatur tho, jd kita manusia hanya bisa menjalankan. it’s time to change
okre semua itu dah diatur tho, jd kita manusia hanya bisa menjalankan. it’s time to change
Terima kasih pak Rahmat, artikel ini membuat saya lebih memantapkan misi saya dengan misi sederhana yang di jelaskan oleh Al Quran.
Terima kasih pak Rahmat, artikel ini membuat saya lebih memantapkan misi saya dengan misi sederhana yang di jelaskan oleh Al Quran.
Jazakallah Ustadz Tausyanya
dengan meriview misi kemanusian ini, Qta selaku individu gak mudah terbuai tipu daya dunia.
Artikel yang sangat sangat membangun
Berintelektual yang spiritual
Makasih banyak
M. Rahmat
sama-sama pak Yudh