|

Kesalahan Terhebat: Suka Beralasan – Dan Cara Mengatasinya

Suka beralasan adalah kesalahan terhebat yang akan membuat Anda gagal. Konon 99% kegagalan karena suka beralasan. Anda juga suka beralasan?

Tapi, alasan saya benar …

Bahkan untuk alasan yang benar pun, tetap akan membuat Anda gagal. Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

suka beralasan

Suka Beralasan Tidak Bisa?

Salah satu kesalahan terhebat ialah saat seseorang mengatakan kalimat berikut ini:

“Saya tidak bisa karena….”

Mungkin Anda akan membentak saya, “Memang benar koq, saya tidak bisa karena….”

Anda mungkin punya alasan, dan Anda akan membela mati-matian bahwa alasan Anda sahih. Boleh saja, silahkan. Jika Anda mau bahwa alasan Anda itu benar, maka memang benar. Namun yang perlu Anda perhatikan ialah, meskipun alasan Anda benar tetap saja tidak akan memperbaiki keadaan. Apakah alasan Anda benar atau salah, Anda tetap saja tidak bisa.

Kita ambil contoh. Misalnya ada peluang proyek. Anda mengatakan tidak bisa dan memang Anda tidak bisa. Kemudian ada teman Anda yang akhirnya mengambil peluang mengerjakan proyek dan mendapatkan uang banyak. Terlepas, apakah teman Anda bisa atau tidak, mari fokus pada diri Anda.

Siapa yang mendapatkan uang? Terlepas alasan Anda benar atau salah, tetap saja Anda tidak mendapatkan proyek itu bukan?

Alasan adalah keyakinan. Tepatnya keyakinan negatif. Namun ada hal yang lebih berbahaya ketimbang keyakinan tersebut, yaitu keyakinan Anda bahwa tidak ada jalan keluar atas alasan Anda. Saat Anda mengatakan tidak bisa, kemudian Anda mengungkapkan suatu alasan dan yakin bahwa alasan Anda benar, yang lebih parah ialah Anda tidak mengambil tindakan untuk mangatasi masalah Anda.

Falsafah saya adalah “Selalu ada jalan keluar.” Terlepas apakah alasan Anda benar atau salah, saya memiliki keyakinan bahwa selalu ada jalan keluar atau ketidakbisaan/ketidak mampuan Anda. Saya yakin jika Anda mau berusaha, Anda akan mendapatkan jalan keluar.

Cara Mengatasi Suka Beralasan

Langkah pertama ialah Anda harus mengubah semua alasan Anda dengan satu kata, yaitu “Saya”. Sebagai contoh: “Saya tidak bisa bisnis karena saya.”Artinya adalah Anda mengambil tanggung jawab atas keterbatasan Anda karena memang seperti itu. Anda tidak akan pernah berubah jika selalu melemparkan keterbatasan kepada orang lain, kondisi, atau peristiwa.

Artinya, Andalah yang menyebabkan bahwa Anda tidak bisnis, bukan orang lain, lingkungan, atau kejadian. Jika Anda sudah bisa menerima kenyataan ini, maka Anda akan mendapatkan jalan keluarnya. Selama Anda beralasan dengan alasan diluar diri Anda, sampai kapan pun Anda tidak akan mendapatkan jalan keluar.

Saat Anda sudah mengalihkan alasan menjadi diri Anda sendiri, artinya Anda sudah memiliki kemampuan untuk “meninggalkan alasan”. Jika alasan itu adalah Anda sendiri sama artinya bahwa sudah tidak ada lagi alasan. Tinggalah bagaimana Anda mencari jalan keluarnya.

Cari Alasan Sebenarnya

Sering kali alasan yang kita ungkap bukanlah alasan sebenarnya. Mau bukti? Gini saja, sering terjadi seseorang mengatakan sebuah alasan. Kemudian alasan itu dibantah. Dia ngeles, kemudian mengungkapkan alasan lain. Dibantah lagi, alasan lagi dan lagi.

“Saya tidak bisa bisnis.”

Kan bisa belajar.

“Iya, tapi saya tidak punya waktu untuk belajar.”

Gunakan saja waktu malam untuk belajar.

“Tapi kan saya capek.”

Ya sebentar saja belajarnya.

“Kalau sebentar, nanti saya tidak bisa-bisa.”

Akan bisa, hanya butuh waktu.

“Tapi kan lama, kapan bisnisnya?”

Ini kalau dilanjutkan tidak akan selesai-selesai, bisa saja ribuan alasan.

Intinya adalah … tidak mau.

Ada orang yang mengatakan tidak bisa, kemudian ditawarkan bantuan akan dibina, kemudian dia mengatakan tidak punya modal. Jadi alasan yang benar itu tidak bisa atau tidak punya modal?

Bukan keduanya. Alasan dia bukan tidak bisa, bukan juga tidak punya modal.

Tapi sebenarnya adalah … tidak mau.

“Tapi saya mau koq!”

Jika memang benar mau, Anda akan mencari jalan, bukan berhenti karena alasan.

“Iya  tapi ….”

He he he he he

Silahkan baca Kapan Datang Sebuah Alasan. Pada artikel tersebut dijelaskan, bahwa alasan-alasan itu datang setelah Anda memang tidak mau melakukan. Setelah ada rasa enggan dan dalam pikiran bawah sadar Anda, sudah diputuskan tidak mau.

Perbaiki Ini Agar Tidak Suka Beralasan

Alasan-alasan akan mudah datang saat kondisi mental kita tidak baik. Saat mindset kita negatif, sehingga membuat kondisi pikiran bawah sadar Anda cendrung malas. Meski Anda berkata mau secara sadar, namun jika pikiran bawah sadar Anda tidak mau karena malas, akan ada saja alasan yang keluar.

Maka perbaikilah pikiran bawah sadar Anda agar memiliki pikiran yang positif, yang memiliki harapan, memiliki keinginan, memiliki keinginan, memiliki antusiasme, dan pikiran-pikiran positif lainnya. Maka Anda akan lebih fokus pada mengambil tindakan daripada mencari alasan.

Cara memperbaiki pikiran bawah sadar sudah saya bahas dengan cukup panjang lebar melalui ebook saya Beautiful Mind Power. Anda masih suka beralasan untuk belajar? Mulai mengalah alasan sejak sekarang juga.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

2 Comments

  1. Artikel yang sangat bagus untuk memotivasi kita semua dalam kerangka meraih kesuksesan. Ngua tsaa xlay’be hii !

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield