Motivasi Memulai Bisnis Untuk Pribadi dan Kejayaan Islam
Kenapa harus memiliki motivasi memulai bisnis?
Bagi Anda yang terpanggil saja, untuk memberikan kontribusi besar bagi umat.
Minimal, diri Anda tidak menjadi beban.
Ada banyak alasan, mengapa kita harus memiliki motivasi memulai usaha.
Motivasi Memulai Bisnis
Berikut adalah beberapa yang bisa menjadi motivasi memulai usaha bagi Anda yang terpanggil dalam bidang wirausaha.
Sebaik-baik Harta adalah Harta yang Dimiliki oleh Hamba yang Shalih
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman Telah menceritakan kepada kami Musa bin Ali dari Bapaknya ia berkata, saya mendengar Amru bin Ash berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus seseorang kepadaku agar mengatakan, “Bawalah pakaian dan senjatamu, kemudian temuilah aku.”
Maka aku pun datang menemui beliau, sementara beliau sedang berwudlu. Beliau kemudian memandangiku dengan serius dan mengangguk-anggukkan (kepalanya). Beliau lalu bersabda: “Aku ingin mengutusmu berperang bersama sepasukan prajurit. Semoga Allah menyelamatkanmu, memberikan ghanimah dan dan aku berharap engkau mendapat harta yang baik.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, saya tidaklah memeluk Islam lantaran ingin mendapatkan harta, akan tetapi saya memeluk Islam karena kecintaanku terhadap Islam dan berharap bisa bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.”
Maka beliau bersabda: “Wahai Amru, sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang Shalih.” (HR. Ahmad 4/197. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim)
Dari hadist diatas bisa kita lihat, Rasulullah SAW berharap Amru bin Ash mendapatkan harta yang baik, dengan alasan sebaik-baik harta adalah harta yang dimiliki oleh hamba yang shalih.
“Tidak apa-apa dengan kaya bagi orang yang bertakwa. Dan sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan bahagia itu bagian dari kenikmatan.” (HR. Ibnu Majah no. 2141 dan Ahmad 4/69. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Artinya Anda, kita, boleh menjadi kaya asal bertakwa dan shalih. Sepakat?
Mengapa? Saya kira banyak implikasinya jika harta dimiliki oleh hamba yang shalih. Pada bahasan berikut, saya akan mencoba menguraikan, manfaat positif jika harta dimiliki oleh orang shalih.
Memberi Bukan Menerima
Kalau kita baca Al Quran dan hadist berkaitan dengan infaq, kebanyakan berisi tentang anjuran bahkan perintah memberi, bukan menerima. Menerima boleh, tetapi itu bukan perintah. Memang disayangkan ada salah kaprah, mereka menggunakan dalil tentang memberi agar mereka diberi.
Mental seorang Muslim itu harus memberi, bukan menerima. Seorang Muslim itu harusnya pemberi sedekah, bukan mencari sedekah. Kalau Anda bertanya dalil perintah memberi, baca saja al Quran (dengan terjemahan jika belum mengerti), Anda akan banyak menemukan ayat yang memerintahkan kita berinfaq.
Secara logika, kita bisa memberi jika kita memiliki harta bukan? Dan salah satu mendapatkan harta adalah dengan berbisnis. Menurut data, peluang mendapatkan uang lebih banyak adalah dengan berusaha
Dengan demikian, akan semakin banyak Muslim yang memberik kontribusi bagi umat. Bukan malah menjadi beban, tetapi mengurangi beban orang banyak. Kalaulah belum sampai memberi, setidaknya dia membuka lapangan kerja bagi banyak Muslim di Indonesia.
Cerita para sahabat yang begitu besar kontribusinya bagi umat sudah bisa menjadi motivasi memulai bisnis. Mungkin kita pernah mendengar Abdurrahman bin ‘Auf, Utsman bin Affan, Abu Bakar Ash Shidiq, dan Umar bin Khatab yang memberikan sebagian harta beliau-beliau dengan jumlah yang mencengangkan.
Perekonomian Umat Terangkat
Setiap lahirnya seorang pengusaha akan membawa lapakangan kerja baru. Mulai dari beberapa orang sampai ribuan orang. Tidak apa-apa meski Anda hanya punya karyawan 1 atau beberapa orang, itu juga sudah bagus, sudah memberi kontribusi. Jika ribuan, tentu lebih bagus.
Jadi salah satu motivasi memulai bisnis adalah ingin berkontribusi bagi kemajuan ekonomi umat. Bukan hanya terbuka lapangan kerja, tetapi memicu pertumbuhan ekonomi. Perusahaan atau pengusaha baru akan bermunculan sebagai imbas bisnis yang Anda dirikan.
Saat banyak perusahaan yang dimiliki oleh seorang Muslim, mudah-mudahan tidak ada lagi pemaksaan-pemaksaan yang terjadi. Seperti pemaksaan melepaskan jilbab, pemaksaan menggunakan atribut agama lain, dan pemaksaan meninggalkan shalat.
Justru, perusahaan yang dimiliki seorang Muslim harus menjadi sarana untuk mempermudah ibadah karyawannya. Justru karyawan akan lebih mengenal dan menjalankan ajaran agama dengan dibantu oleh perusahaan.
Aksi Bela Al Quran
Ada seorang teman, dan saya yakin banyak yang lainnya, dia membuka rumah tahfidz. Dari mana biayanya? Dari kantong sendiri, mulai dari menyewa rumah, biaya makan, gaji guru, dan lainnya. Dia tidak meminta sumbangan, benar-benar mandiri.
Bagaimana bisa? Karena dia punya bisnis yang hasilnya bukan hanya mencukupi kebutuhan dirinya sendiri tetapi bisa untuk membiayai rumah tahfidz. Mudah-mudahan ini rumah tahfidz pertamanya. Kita tungguh yang berikutnya.
Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi memulai bisnis, agar lebih banyak hafidz-hafidzhah yang lahir. Mereka penjaga Al Quran dan in syaa Allah akan membawa barokah bagi negeri ini.
Jihad dan Dakwah Membutuhkan Biaya
Apa pun bentuk jihadnya, akan membutuhkan biaya. Lihat sirah Nabi. Saat akan berjihad, para shahabat berlomba-lomba meninfaqkan hartanya untuk mendukung jihad.
Memang, yang penting ada kemauan untuk ikut serta dalam jihad. Memang, yang penting ada kemauan untuk membangun pesantren. Namun tetap, ada perintah berjihad dengan harta.
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” [At-Taubah/9: 41]
- Jihad di bidang ilmu, kita membutuhkan biaya untuk mendirikan pesantren dan sekolah juga untuk percetakan buku-buku.
- Jihad di bidang kesehatan, kita membutuhkan biaya untuk obat-obatan dan mendirikan rumah sakit.
- Jidah di bidang politik, jelas memerlukan biaya yang mahal.
- Jihad di bidang dakwah, membutuhkan biaya untuk menyampaikan informasi kepada umat.
- dan lain-lain
Memang, tanpa biaya yang banyak kita bisa memulai semuanya. Namun dengan bantuan harta, semuanya akan berjalan lebih cepat dan lebih besar dampaknya. Mengapa Allah memerintahkan kita berjihad dengan harta?
Membantu Mencegah Pemurtadan
Mungkin Anda pernah mendengar bagaiaman masifnya gerakan pemurtadan di Indonesia. Anda bisa ikut berperan dalam mencegahnya. Alhamdulillah sudah ada lembaga anti pemurtadan. Namun kita pun bisa ikut berperan dari sisi ekonomi.
Sudah menjadi rahasia umum, banyak saudara kita melepaskan keimananya karena masalah ekonomi. Dengan bertumbuhnya ekonomi umat, bukanlah bisa mencegah ini semua? Jika perlu kita bisa mengembalikan yang sudah murtad kembali ke pangkuan Islam.
Bukankah ini menjadi motivasi memulai bisnis yang mulia? Apalagi jika Anda berada di daerah-daerah rawan. Ayo kembangkan mental wirausaha Anda.
Mulailah Untuk Diri Sendiri
Jika Anda masih belum terbayang memberikan kontribusi besar kepada umat. Mulailah memiliki motivasi memulai bisnis kecil atau online untuk diri sendiri. Jangan abaikan kekuatan “kecil” ini. Jika setiap umat Islam sudah mandiri secara ekonomi, sudah bisa memberikan kontribusi, sudah menjadi pemberi zakat, sudah banyak yang gemar shadaqah, bayangkan berapa kontribusi ratusan juta umat Islam Indonesia?
Kekuatan kecil jika digabungkan akan menjadi kekuatan besar. Saat umat Islam bersatu, meski dengan harta pas-pasan, sudah bisa memberikan kontribusi bagi umat. Apalagi, jika sudah memiliki harta yang cukup karena tumbuhnya entrepreuner-entrepreuner Muslim.
Tujuan kecil yang bisa Anda mulai adalah dengan tidak menjadi beban. Kemudian, mulailah memiliki kontribusi bagi ikhwah (saudara seaqidah) sekitar kita. Kemudian diperluas untuk kepentingan umat. Luar biasa bukan?
Niat Mulia Akan Memperkuat Bisnis Anda
Saya pernah membaca sebuah buku (Cracking The Millionaire Code), dalam buku ini banyak diceritakan berbagai kisah bagaimana mereka membangun bisnis justru dengan tujuan kontribusi. Bukan sekedar untuk memperkaya diri sendiri. Dan dengan cara itulah mereka berhasil membangun bisnis.
Di buku lain, Pola Pertolongan Allah, dijelaskan pola pertama untuk mendapatkan pertolongan Allah dalah dengan memperluas niat. Jadi tidak untuk diri sendiri saja. Tidak hanya sekedar mengejar harta saja. Tetapi niatkan untuk kebaikan dan memberikan kontribusi bagi umat.
Jadi yakinlah niat mulia akan memperkuat motivasi memulai bisnis.
Penutup
Saya harap tulisan ini bisa memberika motivasi bagi Anda, bagi Umat Muslim pada umumnya untuk membuka bisnis atau usaha. Entah itu usaha kecil, bisnis online, atau bisnis rumahan. Yang penting milik Anda sendiri dan dilakukan secara mandiri. Sambil tetap memiliki misi besar untuk memberikan kontribusi kepada umat sebesar mungkin.
Yuk kita berdo’a (disaat dan ditempat yang benar, bukan di Facebook).
“Ya Allah, kayakanlah aku dengan rezeki yang halal dan bukan dari yang haram dan cukupkanlah aku dengan kelebihan2 daripadaMu dan bukan selain daripadaMu.”
In syaa Allah kami akan terus memberikan kontribusi dengan menyediakan berbagai panduan dan motivasi bisnis. Silahkan baca artikel-artikel yang sudah kami buat di Motivasi Bisnis.
KLIK TOMBOL SHARE dibawah (Facebook, Twitter, Google+) untuk membantu memberikan motivasi memulai bisnis bagi Muslim lainnya.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?