Memberi Bukan Menerima – Karena Disana Letak Kebahagiaan Sesungguhnya
Kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam hidup kita. Banyak dari kita mencari kebahagiaan melalui berbagai cara, tetapi seringkali kita lupa bahwa memberi bukan menerima adalah salah satu kunci utama untuk merasakan kebahagiaan sesungguhnya.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep “Memberi Bukan Menerima” dan mengapa memberi memiliki peran penting dalam mencapai kebahagiaan sejati.

Sumber Kebahagiaan Itu Memberi Bukan Menerima
Kebahagiaan adalah dambaan setiap orang. Namun, tahukah kamu bahwa sumber kebahagiaan itu bukan dari materi, melainkan dari memberi? Ketika kita memberi kepada orang lain, kita akan merasakan kepuasan dan kegembiraan yang tidak bisa kita dapatkan dari hal lain. Hal ini karena memberi membuat kita merasa bermanfaat dan dihargai.
Ada banyak cara untuk memberi. Kita bisa memberi waktu, tenaga, pikiran, atau bahkan materi kepada orang lain yang membutuhkan.
1. Kebahagiaan Sejati
Kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segala sesuatu yang kita inginkan. Sebaliknya, kebahagiaan sejati datang dari dalam, dari perasaan puas dan bahagia karena dapat memberikan kepada orang lain. Ketika kita memberi dengan tulus, kita merasakan kebahagiaan yang mendalam yang tidak dapat ditemukan dalam harta atau benda material.
2. Memberi dengan Cinta
Salah satu aspek penting dari “Memberi Bukan Menerima” adalah memberi dengan cinta. Ketika kita memberikan sesuatu dengan kasih sayang dan perhatian, kita tidak hanya membuat orang lain bahagia, tetapi juga memperkaya hubungan kita dengan mereka. Memberi dengan cinta menghasilkan ikatan yang kuat antara kita dan penerima.
3. Keterhubungan dengan Orang Lain
Memberi juga memungkinkan kita untuk merasa terhubung dengan orang lain. Ketika kita membantu mereka dalam waktu sulit atau memberikan dukungan, kita merasa bahwa kita adalah bagian dari komunitas yang peduli. Ini memberikan rasa kebahagiaan yang mendalam karena kita tahu bahwa kita memiliki dampak positif pada kehidupan orang lain.
4. Mengatasi Ego
Terlalu sering, kita terjebak dalam perangkap egoisme, berpikir hanya tentang diri sendiri. Namun, “Memberi Bukan Menerima” membantu kita mengatasi ego kita. Ketika kita memberi tanpa mengharapkan balasan, kita melepaskan ego dan egoisme, yang pada gilirannya membuka pintu untuk kebahagiaan yang lebih besar.
Bagaimana Mempraktikkan “Memberi Bukan Menerima”
1. Jadilah Sukarelawan
Salah satu cara terbaik untuk mempraktikkan konsep ini adalah dengan menjadi sukarelawan. Bergabung dengan organisasi amal atau sukarelawan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Ini adalah cara yang baik untuk memberikan waktu dan keterampilan Anda kepada orang lain.
2. Berikan Dukungan Emosional
Kadang-kadang, orang hanya butuh seseorang yang mendengarkan. Berikan dukungan emosional kepada teman, keluarga, atau rekan kerja yang sedang mengalami kesulitan. Mendengarkan dengan penuh perhatian adalah bentuk memberi yang sangat berarti.
3. Bagikan Pengetahuan
Jika Anda memiliki pengetahuan atau keterampilan tertentu, bagilah dengan orang lain. Ini bisa menjadi melalui mengajar atau memberikan panduan kepada mereka yang ingin belajar. Memberikan pengetahuan adalah cara kuat untuk memberi.
4. Berikan Hadiah Kecil
Anda tidak perlu memiliki banyak uang untuk memberi. Seringkali, hadiah kecil atau tindakan kecil kebaikan dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang. Luangkan waktu untuk memberikan hadiah atau melakukan tindakan kecil yang dapat membuat orang lain tersenyum.
Kesimpulan
“Memberi Bukan Menerima” adalah konsep yang mendalam yang mengajarkan kita bahwa kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam memberi kepada orang lain. Ketika kita memberi dengan tulus, kita merasa terhubung dengan orang lain, mengatasi egoisme, dan merasakan kebahagiaan yang mendalam. Jadi, mari praktikkan “Memberi Bukan Menerima” dalam kehidupan kita dan temukan kebahagiaan sesungguhnya.
FAQ (Pertanyaan Umum)
- Apa bedanya antara memberi dan menerima? Memberi adalah tindakan memberikan sesuatu kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan, sementara menerima adalah menerima sesuatu dari orang lain.
- Bagaimana saya bisa mempraktikkan “Memberi Bukan Menerima” dalam kehidupan sehari-hari?Anda bisa mempraktikkan dengan menjadi sukarelawan, memberikan dukungan emosional, berbagi pengetahuan, atau memberikan hadiah kecil kepada orang lain.
- Mengapa memberi dengan cinta begitu penting? Memberi dengan cinta menciptakan ikatan yang kuat antara kita dan penerima, meningkatkan perasaan kebahagiaan, dan memperkaya hubungan kita.
- Apa manfaat mengatasi ego melalui memberi? Mengatasi ego melalui memberi membuka pintu untuk kebahagiaan yang lebih besar, karena kita fokus pada orang lain daripada diri sendiri.
- Bagaimana “Memberi Bukan Menerima” dapat memengaruhi kebahagiaan kita? “Memberi Bukan Menerima” dapat meningkatkan kebahagiaan kita dengan memberikan perasaan pencapaian, keterhubungan sosial, dan pengalaman kebahagiaan yang mendalam.
Kunjungi Juga:

Jika Anda mau menjual sesuai dengan harga yang Anda terima, silahkan saja. Tapi saya bisa memberi lebih tanpa harus rugi. Saya memang mau memberi. Sesungguhnya amal tergantung niat.
Assalamu’allaikum,
Artikel menarik, menggelitik dan merangsang untuk di komentari.
“Bahkan saat menjual pun, Anda tetap harus memiliki mental pemberi. Caranya menjual sesuatu yang nilainya jauh di atas uang yang kita terima.”
Menurutku dari sedikit kutipan di atas hubungan antara pembeli dan penjual selayaknya simbiosis mutualisma, “Pembeli butuh produk dan penjual butuh uang”, jadi tidak ada yang merasa lebih diuntungkan dalam hal ini.
jika pembeli tidak butuh maka dia tak akan membelinya dan demikian pula penjual, jika penjuat tak butuh uang maka ia pun tak akan menjualnya,
Dari artikel diatas sebenarnya kita yang mendengarkan ustad penjual tausiyah mendapatkan keuntungan dari amalnya yang selalu mengingatkan kita akan kebaikan, tanpa kita sadari pada saat itu sebenarnya kita tak berfikir merasa butuh tausiyahnya, oleh sebab itu kita tak memberikan imbalan untuk nya (dengan alasan kita tak mengundangnya)
Catatan
ada dua amal yang dilakukan oleh ustad tersebut:
1. Tausiyah.
2. senyum.
Terima kasih.
Wasalam.
ada dua pemberian juga untuk ustad tsb:
1. terima kasih atas tausiyah-nya.
2. balas senyum.
Niatkan, maka anda akan mendapatkan! Sedang yang mengetahui itu hanya diri kita sendiri dan Allah SWT. Oleh karena itu pembahasan niat sudah jelas. Tinggal kita perlu meletakkan niat pada amal perbuatan yang tidak menyimpang dari syariat Allah SWT.
asalamualaikum.
artikel yang menarik..
menurut hemat saya hikmah yang dapat di ambil dari cerita d atas yaitu bukan dari jual beli maupun menerima dan memberi tetapi akan lebih baik jika kita berfikir tentang kekuatan pemilik mental pemberi karena jelas lebih mulia di bandingkan dengan mental pengemis yang hanya bisa meminta, menunggu pertolongan orang lain dan tidak dapat memanfaatkan potensi dirinya pada hal yang lebih positif. wasalam
saya ingat kata-kata mutiara yang bunyinya: “jika Anda memberi, Anda akan menerima kembali beserta bunganya”
Artiekl yang menarik.
Pada saat kita sedekah kita orang lain sebenarnya kita itu sudah membebaskan diri dari belenggu-belenggu syetan.
Semoga kita bisa menjadi orang yang selalu bisa memberi dibandingkan menerima
hehehe..
mantap nih tulisan… ๐
Assalamualaikum …
Cukup menarik artikelnya…??memberi, bukan menerima! Dari cerita diatas bahwa pada dasarnya memang orang tersebut intinya meminta sesuatu kepada orang lain dalam hal ini uang untuk hidupnya !Tetapi alangkah baiknya kita jg berfikir bijak, memberi itu bukan dilihat dari orang itu siapa atau kondisinya bagaimana tetapi tergantung ketulusan hati kita memberi. Allah SWT maha tahu mana hambanya yang memberi karena ikhlas dan mana yang memberi karena kasihan, untuk masalah amalan orang yang meminta tersebut biar yang maha kuasa yang membalasnya>>terima kasih Wassalam
jazakallah khir atas artikelnya, bagus… ๐
asalamualaikum.
Ridho’ mungkin kunci dari salah satu memberi. Karena ketika sudah memberi pun tiba-tiba di hati ini di bisikan oleh syetan, hingga menjadi rasa bangga ataupun ingin dipuji dan dihormati. Siapa ingin dihargai, dipuji dan dihormati. Ujun-ujungnya sakit hati.
Sukron artkelnya.
Assalamualaikum.
Ada penjual pasti karena ada pembeli,,,!
senyumlah untuk semua orang jangan hanya tersenyum untuk sebuah imbalan….!
alangkah baiknya dalam beramal tidak mengharapkan sedikitpun imbalan,,
karena imbalan dunia kecil dibandingkan surga…!
terus berkaya..
Good Luck,
Wasalam
bagus sekali artikelnya, bermanfaat ๐