|

Cara Mengatasi Masa Lalu yang Buruk

Jika Anda mencari informasi Cara Mengatasi Masa Lalu yang Buruk, mungkin merasa frustasi dengan masa lalu sehingga menghambat sukses saat ini.

Banyak yang berpikir, bahwa masa kini akan dipengaruhi oleh masa lalu. Begitu juga masa depan kita bisa suram akibat masa lalu yang buruk.

Itu benar. JIKA kita salah menyikapi masa lalu. Jika benar menyikapinya, maka justru kita akan mendapatkan manfaat yang besar dari masa lalu, seburuk apa pun itu.

Masa lalu yang buruk bisa berupa trauma, baik itu trauma fisik maupun trauma mental. Bisa juga hidup yang dipenuhi kegagalan. Atau hidup miskin dan mendertita. Dan sebagainya. Untuk masa lalu yang berkaitan fisik dan dosa, diluar cakupan artikel ini.

Banyak orang yang berusaha ingin melupakan atau menghilangkan ingatan masa lalu. Saya pernah mencobanya dan itu tidak akan pernah berhasil karena memori itu akan ada terus di otak Anda.

Sampai saya menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi masa lalu yang buruk dan mengubahnya menjadi modal kesuksesan.

Versi Audio bisa didengarkan di Youtube, klik disini.

Cara Mengatasi Masa Lalu yang Buruk

Pertama: Cara Mengatasi Masa Lalu yang Buruk Dengan Mengobati Dampaknya

Apa saja dampak dari masa lalu yang buruk? Mungkin bisa banyak dan bervariasi. Bisa secara fisik dan secara mental (motivasi). Namun disini saya tidak akan membahas masalah fisik karena bukan cakupannya. Silahkan bertanya kepada ahlinya.

Namun disini saya akan membahas dampak terhadap mental kita, emosi, dan juga pikiran. Dampak buruknya membuat kita terhambat untuk meraih sukses.

Menyembuhkan Luka Emosi

Dampak pertama yang kita bahas akibat masa lalu yang buruk adalah adanya luka emosi. Mungkin masa lalu membuat emosi kita terluka bahkan berkali-kali, dan mungkin ada yang terus-menerus. Bisa saja meninggalkan luka yang sangat besar.

Jika luka itu belum sembuh sampai saat ini, ini bisa menyebabkan kita rentan. Kita akan ketakutan. Karena yang namanya luka, hanya tersentuh saja sudah menyakitkan. Begitu juga dengan luka emosi.

Biasanya orang yang masih terluka secara emosi akan hidup dalam ketakutan, insecure, dan sering menghindar. Lebih baik tidak dapat apa-apa dari beresiko menyakitkan.

Luka-luka emosional biasanya datang dari:

  • Vonis orang lain yang merendahkan
  • Ejekan
  • Hinaan
  • Anggapan negatif
  • Tuduhan menyakitkan
  • dan sebagainya

Dan sumber penyakit ini akan sangat kuat jika datang dari orang yang memiliki otoritas dan berulang-ulang.

Lalu bagaimana cara menyembuhkannya?

Maafkanlah mereka. Luka emosional akan tetap ada selama Anda membiarkan orang lain melukai Anda. Namun sekali Anda memaafkan orang lain, maka luka itu akan hilang seiring hilangnya marah Anda kepada orang yang telah melukai Anda.

Mungkin Anda merasa tidak marah, namun jika seseorang pernah mengatakan sesuatu yang merendahkan Anda, tetap saja harus Anda maafkan. Cara memaafkan sederhana, yaitu Anda mau memaafkannya. Kuncinya kemauan, tanpa “tapi” tanpa syarat.

Tidak mudah memang, tetapi bisa. Biasakanlah sebelum tidur, untuk memaafkan dengan ikhlas karena Allah untuk memaafkan mereka.

Ingat perintah Allah ini:

Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (Quran Surat Al-A’raf [7]: ayat 199)

Rendah Diri Akibat Masa Lalu

Dampak berikutnya dari masa lalu yang buruk adalah rendah diri atau minder. Saya membedakan istilah rendah diri (minder) dengan rendah hati yang merupakan akhlaq mulia. Rendah diri itu cara melihat potensi diri yang rendah.

Mengapa seperti itu? Karena masa lalu yang penuh kegagalan bisa menciptakan persepsi bahwa kita bukanlah orang yang mampu.

Betulkah kondisi saat ini mencerminkan potensi diri Anda sesungguhnya? Selama masih bisa bertindak, kondisi hari ini bukanlah cerminan potensi Anda. Anda masih bisa belajar dan masih bisa bertindak untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik lagi.

Selama maih bisa belajar, berarti masih ada potensi yang bisa dikembangkan. Masa lalu Anda baru menampilkan “sebagian” dari potensi Anda. Pertanyaanya, maukah Anda tetap belajar?

Kita seperti sedang ada di jalan. Mungkin Anda melalui panjangnya jalan. Untuk ke depan, Anda bisa memilih jalan Anda. Apakah tetap lurus, belok ke kanan, atau belok ke kiri. Posisi saat ini adalah hasil dari langkah Anda di masa lalu. Sementara posisi Anda di masa depan adalah hasil dari keputusan dan langkah Anda saat ini, insya Allah.

Mungkin, Anda pernah berpikir atau mengatakan:

“Saya tidak bisa melakukannya.”
“Saya tidak mampu.”

Pernyataan ini menggambarkan suatu kondisi Anda. Pertanyaanya, kondisi kapan? Masa lalu atau masa depan? Cara Mengatasi Masa Lalu yang Buruk

“Oh tidak, pernyataan ini menggambarkan kondisi saya saat ini. Saya memang tidak bisa melakukannya saat ini.”

Mari kita tanyakan lagi, mengapa tidak bisa? Mengapa Anda pikir Anda tidak bisa?

“Karena kemampuan saya sekarang sebatas ini.”

Kenapa hanya sebatas ini?

“Inilah hasil belajar dan pengalaman saya selama ini.”

Hasil belajar dan pengalaman masa lalu kan?

“Iya sich.”

Jadi kondisi Anda saat ini adalah hasil dari masa lalu. Masa lalu dimulai dari detik ini ke belakang.

Lalu bagaimana dengan masa depan? Apakah Anda tidak bisa belajar lagi?

“Ya tentu, saya bisa belajar.”

Apakah Anda bisa melakukan hal baru jika belajar?

“Mungkin.”

“Mungkin” adalah starting point yang lebih baik dibanding kata “tidak bisa”. Kata “mungkin” mengandung sebuah harapan, sebaliknya kata “tidak bisa” memupus harapan.

Lebih lengkapnya cara mengatasi rendah diri bisa dibaca disini.

Kedua: Arahkan Saja Langkahmu Kearah Yang Lebih Baik

Terlepas Anda datang dari mana, Anda bisa mengarahkan langkah ke mana saja. Anda tinggal mengarahkan atau membelokan stir ke arah yang lain, yaitu arah yang lebih baik. Anda tidak usah melihat masa lalu terus.

Menyesali dan menganggap itu adalah gambaran Anda. Itu adalah jalan yang sudah Anda lalu dan akan berbeda dengan jalan di depan yang akan Anda tempuh.

Dan, semua itu adalah keputusan Anda. Apakah Anda akan diam terpaku melihat masa lalu? Ataukah melihat masa depan dengan penuh optimis dan melangkah ke arah yang lebih baik?

Cara Menemukan Arah Yang Lebih Baik

Jika kita tidak bisa melihat masa depan yang lebih baik, artinya kita perlu membuka mata dan hati kita agar jelas jalan terbentang didepan sana. Seringkali, masa depan tidak bisa kita lihat karena masa depan begitu gelap.

Untuk itu kita perlu meneranginya dengan pengetahuan, keterampilan, optimisme, dan percaya diri serta berdo’a kepada Allah agar menerangi jalan kita. Yakinlah, saat orang lain bisa meraih sesuatu, kita juga.

Mulai dengan merenungkan apa yang sebenarnya Anda inginkan. Baik fisik, kesehatan, mentalitas, dan ruhiah. Saran saya buat jurnal di HP atau di komputer. Tuliskan apa yang Anda inginkan.

Untuk awal, tuliskan saja apa yang Anda inginkan. Mungkin belum sempurna, tetapi bisa Anda edit hingga Anda bisa membiat visi hidup Anda dengan jelas dan benar-benar Anda inginkan.

Kemudian fokuslah pada visi tersebut. Sering baca. Imajinasikan. Ulang-ulang. Dari pada berusaha melupakan masa lalu, lebih baik ubah pikiran Anda ke masa depan yang kita inginkan.

Apa bisa kita meraih masa depan yang baik? Jika Anda sudah melakukan mengatasi dampak masa lalu yang buruk diatas, Anda akan sadar bahwa Anda bisa. Jika sekarang belum kepikiran, tenang saja, Anda akan menemukan caranya.

Kuncinya Ada Pada Saat Ini

Kuncinya ada pada saat ini, bukan masa lalu. Bagimana Anda bersikap dan bertindak sekarang. Bagaimana Anda menyikapi masa lalu kemudian mengambil tindakan untuk menyongsong masa depan.

Cara Memandang Apa Yang Terjadi Di Masa Lalu

Saat ini adalah pusat pandangan Anda. Anda bisa memandang masa lalu, kemudian mengubah cara Anda memandangnya.

Rumusnya adalah: semua yang terjadi adalah untuk saya. JANGAN hanya berpikir semua terjadi pada saya, tetapi untuk Anda. Artinya untuk kebaikan Anda.

Sederhana, cukup mengganti kata pada dengan untuk. Saat kita mengatakan, “semua yang terjadi untuk saya”, maka pikiran akan fokus kepada apa yang diberikan untuk kita dari peristiwa-peristiwa itu.

Siapa yang memberikan? Tentu saja Allah.

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).

Allah mengetahui yang terbaik bagi kita. Kejadian-kejadian masa lalu, meski pun (mungkin) tidak kita sukai, justru itu boleh jadi cara Allah memberikan yang terbaik bagi kita.

  • Hal yang membuat kita merasa sakit atau menderita, itu akan membuat kita kuat.
  • Hal yang membuat kita lelah, itu akan membuat kita punya daya tahan.
  • Hal yang membuat kita gagal, itu akan menjadikan kita lebih pintar.
  • Kesalahan yang kita lakukan, itu akan membuat kita lebih pintar.
  • Berbagai masalah yang menimpa kita, itu akan membuat kita makin bijak.
  • dan sebagainya, tergantung cara memandang masa lalu Anda pada saat ini.

Setelah mengetahui ini, justru kita malah bersyukur. Ternyata semakin banyak pengalaman masa lalu yang tidak kita sukai, semakin banyak kebaikan yang kita dapatkan.

Semua keburukan itu, jika kita menerimanya dengan baik, menyikapinya dengan baik, dan mengambil hikmah serta pelajarannya, maka akan berubah menjadi kebaikan yang sangat besar. Bisa berupa pribadi kita yang semakin baik dan juga bisa berdampak positif terhadap kesuksesan kita.

Ada kata-kata yang indah, yang dikatakan oleh baginda Rasulullah saw

Aku mengagumi seorang mukmin. Bila memperoleh kebaikan dia memuji Allah dan bersyukur. Bila ditimpa musibah dia memuji Allah dan bersabar. Seorang mukmin diberi pahala dalam segala hal walaupun dalam sesuap makanan yang diangkatnya ke mulut isterinya. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Apa pun yang terjadi di masa lalu, kebaikan atau musibah, keduanya menjadi lahan mendapatkan pahala dari Allah.

Yang Penting Tindakan Anda

Saya teringat dengan kata-kata W Michell, orang yang sebagian besar tubuhnya pernah terbakar dan hidup diatas kursi roda. Dia mengatakan

It’s not what happens to you. It’s what you do about it.

Ini bukan tentang apa yang terjadi pada Anda. Ini tentang apa yang Anda lakukan dengannya. Fokusnya: apa yang Anda lakukan. Kapan? Ya sekarang.

Anda sudah mengetahui mau ke arah mana. Anda sudah bisa melihat masa lalu dengan positif. Maka bertindaklah, melangkah menuju tujuan Anda. Ini yang penting, tindakan Anda saat ini.

Banyak kisah, dengan masa lalu yang sama buruknya, tetapi akibatnya berbeda. Ada yang menjadikan masa lalu sebagai alasan bertindak buruk. Sementara, justru ada yang menjadikan masa lalu sebagai alasan berbuat baik.

Jadi pilihan ada pada diri Anda sekarang, terlepas, masa lalu Anda seperti ini.

Itulah cara mengatasi masa lalu yang buruk agar Anda bisa sukses. Jika ada pertanyaan, berbagi cerita dan pengalaman, silahkan tuliskan di kolom komentar.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield