Kekuatan Itu Datang Dari Allah, Siapa yang Bisa Mengalahkannya?
Dalam perjalanan hidup ini, kita seringkali menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang menguji kekuatan serta ketangguhan kita. Namun, perlu kita ingat bahwa kekuatan sejati tidak hanya bersumber dari usaha dan upaya manusia semata, melainkan berasal dari Allah, Sang Pencipta segala sesuatu.
Kesadaran akan keterlibatan Allah dalam kehidupan kita bukanlah alasan untuk berkelanjutan dalam kepasifan atau kelalaian, melainkan sebaliknya, kesadaran ini seharusnya menjadi motivasi luar biasa yang memacu kita untuk berusaha dengan sungguh-sungguh.
Sadarlah Kekuatan Itu Datang Dari Allah
Menyadari sejauh mana keterlibatan Allah dalam segala aspek kehidupan bukanlah alasan bagi kita untuk merasa malas atau lengah. Kekuatan itu datang dari Allah. Sebaliknya, pemahaman ini justru membawa kita pada penghargaan yang lebih mendalam terhadap kekuasaan-Nya yang tak terbandingkan. Mengapa? Karena dalam pemahaman tersebut, kita merasakan keyakinan bahwa setiap tindakan kita, setiap usaha yang kita lakukan, adalah bagian tak terpisahkan dari rencana-Nya yang lebih besar.
Bijaklah jika kita tidak hanya mengandalkan takdir semata dan mengabaikan upaya serta kerja keras. Kekuatan itu datang dari Allah. Pemahaman ini seharusnya menjadi pemicu utama kita untuk tumbuh dan berkembang. Melihat keterlibatan Allah dalam setiap langkah kita seharusnya membangkitkan semangat dan tekad untuk berjuang serta meraih impian.
Kita perlu menjadikan pemahaman akan kehadiran Allah sebagai dasar kokoh dalam menjalani kehidupan ini. Kekuatan itu datang dari Allah. Dalam pemahaman itu, kita menemukan motivasi yang sesungguhnya. Setiap cobaan dan rintangan bukanlah penghalang, melainkan ujian kepercayaan yang dipercayakan Allah kepada kita. Dalam setiap perjalanan, kita diberikan kesempatan untuk menunjukkan keteguhan iman dan ketabahan dalam menghadapi segala dinamika kehidupan.
Oleh karena itu, mari kita renungkan seberapa pentingnya pemahaman akan keterlibatan Allah dalam setiap langkah kita. Semakin kita merenung dan memahami, semakin besar pula dorongan untuk tidak hanya berserah pada takdir-Nya, tetapi juga berusaha dengan sepenuh hati. Inilah inti dari kehidupan yang penuh makna, di mana pemahaman bahwa kekuatan itu datang dari Allah yang tak tergoyahkan yang membawa kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan sejati.
Ada beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari kesadaran kita akan keterlibatan Allah, yaitu:
Bagaimana Kekuatan Itu Didapat
Siapa yang bisa melawan takdir Allah? Jika kita ditakdirkan berhasil siapa yang bisa mencegahnya? Berlaku juga untuk sebaliknya jika Allah tidak mengijinkan, maka siapa pun tidak ada yang bisa memaksakannya. Sehingga tidak ada pilihan bagi kita kecuali untuk berusaha.
Kesadaran bahwa kekuatan itu dari Allah akan memberikan kekuatan juga pada diri kita. Karena kita yakin bahwa apa pun yang kita lakukan, tidak akan ada yang bisa menghalangi kita jika Allah berkenan. Sehebat apa pun manusia, tidak akan ada yang sanggup menghentikan yang mendapatkan pertolongan Allah.
Sabar Adalah Sumber Kekuatan
Orang yang meyakini akan takdir Allah, dia akan selalu sabar setiap musibah menimpanya, karena kekuatan itu datang dari Allah. Semuanya dari-Nya. Dia akan menyambut musibah itu dengan tegar, setegar gunung atau setegar karang diterjang ombak laut. Tanpa goyah sedikit pun.
Sungguh indah apa yang dikatakan Ali bin Abi Thalib r.a.: “Sesungguhnya jika engkau bersabar maka takdir akan tetap berlaku bagimu, dan engkau akan mendapatkan pahala. Dan jika engkau berkeluh kesah maka takdirpun tetap berlaku padamu dan engkau pun akan mendapatkan dosa.”
Sabar tetap akan melewati takdir, tidak sabar juga sama, maka mending kita pilih sabar. Mungkin kita tetap pada sebuah takdir yang tidak kita inginkan (menurut pendapat kita) namun kita akan mendapatkan pahala. Sebaliknya, jika kita tidak sabar, tidak akan menolong kita, dan kita mendapatkan dosa. Jadi bagi orang yang sadar akan keterlibatan Allah, dia akan sabar dan Allah akan memberikan kekuatan kepada orang yang sabar.
Ridha dan Qana’ah
Kita akan merasa ridha terhadap apa yang diberikan Allah dan merasa qanaah terhadap rezeki yang Dia anugerahkan kepada kita. Sehingga apabila kita sudah berusaha keras namun takdir menentukan hal lain, kita akan tetap merasa ridha dengan segala hasil yang datang, karena kita yakin bahwa kekuatan itu datang dari Allah. Semua yang terjadi berasal dari-Nya. Tidak ada alasan untuk tidak merasa ridha.
Pengaruh dari sikap ini dia akan bersungguh-sungguh mencari rezeki dan dengan cara yang benar. Dia tidak akan mengatakan: “Sudah capek-capek, tetap saja tidak hasil.” Dia akan berusaha sebaik mungkin dan ridha apa pun hasilnya. Bukan sikap seperti ini mencerminkan pribadi yang memiliki kekuatan mental yang luar biasa?
Menerima Apa Adanya
Orang yang mantap dengan takdir, dia akan menerima dengan lapang hati segala pemberian Allah baginya. Sikap ini akan membawa kekuatan jiwa yang tak tergoyahkan, tidak akan terhempas oleh kecewa, sedih, atau pun putus asa, serta segala bentuk sikap cengeng lainnya. Dia penuh keyakinan bahwa kekuatan itu datang dari Allah. Dalam pandangannya, apa pun yang terjadi pada dirinya adalah yang terbaik bagi keberlangsungan perjalanan hidupnya.
Memiliki Harga Diri
Orang yang teguh pada keyakinan akan takdir Allah akan memiliki harga diri yang kokoh, karena yakin bahwa apa pun yang dimilikinya berasal dari Allah semata. Walaupun terkadang peran manusia hadir, namun itu hanyalah sebagai perantara. Harga diri ini akan menjadi sumber kekuatan yang luar biasa, sehingga dia mampu menyalurkan seluruh potensinya dengan penuh keyakinan bahwa kekuatan itu datang dari Allah.
Bagi orang yang memiliki izzah (harga diri) tentuk akan bekerja keras untuk menjaga izzahnya. Dia tidak akan melemah diri atau juga merendahkan diri di hadapaman manusia, namun tidak juga sombong. dia aka berusaha untuk tetap mandiri, tidak meminta-minta, dan bekerja keras.
Berjiwa Tenang dan Damai
Orang yang kokoh pada keyakinan akan takdir, akan dengan teguh yakin bahwa segala musibah tidak akan menggoyahkan dan menghentikannya. Dia merasa tenang menghadapi segala yang akan dan telah terjadi, karena segala yang berjalan adalah kehendak Allah. Dia mengambil langkah dengan tanpa ragu, mengetahui bahwa hasil akhir adalah ketetapan Allah setelah usahanya. Tanpa ada ruang penyesalan terhadap masa lalu, dia memandang masa kini dengan keyakinan, dan penuh keberanian menghadapi hari esok, karena kekuatan itu datang dari Allah.
Kesimpulan
Orang yang yakin akan kekuatan itu datang dari Allah, menjadi sosok yang sabar, ridha, qana’ah, menerima segala sesuatu apa adanya, memiliki harga diri yang teguh, tenang dalam hati, dan damai dalam pikiran. Mereka menjauhkan diri dari penyesalan masa lalu dan dengan penuh keberanian menghadapi realitas kehidupan.
Tidak ada ruang bagi rasa pesimis dalam dirinya. Bagi mereka, tak ada jalan lain kecuali berfokus ke depan, menuju hal yang lebih baik. Mereka terus tumbuh dan mengupayakan setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
Nabi berkata: Wahai Aba Musa, maukah aku tunjukkan ucapan dari perbendaharaan surga? Aku menjawab, “Ya.” Nabi berkata, “La haula wala Quwwata illa billah.” (Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah).” (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad)
Kekuatan dari Allah adalah sumber utama motivasi diri setiap umat Muslim. Tiada kekuatan kecuali dari Allah.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?
Betul sekali pak Rahmat,
Saya sendiri cendrung terjebak menunggu kehendak Allah yang ter-realisasi dalam takdir yang kita angan-angankan, padahal untuk meraih sesuatu “bolanya” ada di tangan kita, sepeti yang tergambar dalam surat Faathir 15, ” Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.”
wassalam.
kadangkala kita terlalu optimis terhadap kehidupan ini, sehingga kita kadang lupa bahwa semua keputusan terahir ada ditangan Allah yang menggenggam semua urusan, namun bagaimanapun kita tetep berusaha dengan cara yang halal lagi baik, yang paling penting dalam hidup ini tetaplah kita harus berdoa, karena dengan berdoa apapun hasil akhir ini akan tetap diridhoi oleh Allah, karena keinginan kita belum tentu suati yang terbaik tanpa ridho dari yang kuasa…
Yang perlu ditekankan adalah bahwa takdir itu ada yang sifatnya takwini dan tasyrii. Takwini adalah takdir yang mutlak. Misal jenis kelamin, lahir dimana, orang tua siapa, dst. Tasyrii takdir yang terjadi dengan persyaratan tertentu yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Misalnya di satu ayat Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum tanpa kaum itu merubahnya sendiri, dll. Jadi kita mestinya mampu membedakan mana takwini dan tasyrii, Agar kita tidak terjebak pada kepasrahan total, tanpa melakukan suatu usaha. Jangan sampai kita terlalu mengkambing hitamkan “takdir”. Karena jika takdir tidak dipahami dengan benar takdir bisa juga ber efek negatif. Yang hanya mengakibatkan pelakunya pasrah saja, tanpa melakukan analisa, risk management, PDCA, DMAIC, dst.
Perlu pemahaman yang benar tentang konsep takdir agar tidak terjadi kekacauan.
bagaimana kita dapat memastikan bahwa yang kita peroleh adalah takdir yang ditentukan untuk kita sedangkan saudara kita yang lain mampu memiliki bahagian hidup yang lebih baik ? . supaya kita tidak selalu merasa merasa kecewa dan berhenti berusaha ?
kita sebagai manusia dan sebagai hamba Allah seyogyanya kita harus yakin akan pertolongan Allah di saat kita susah maupun kita senang tidak ada satu pun yang luput dari pandangan Allah, yakin lah Allah selalu bersama hambaNya yang sholat dan sabar
Allhamdulillah. Itulah kalimat yang harus kita ucapkan atas rasa syukur kita kepada allah. Allah selalu memberi misteri dalam kehidupan kita. Sedaya apapun kita berupaya untuk menggapai apa yang kita ingin kan. meskipun itu gagal, sakit dan sedih. sehingga timbul sebuah konsep dibalik kegagalan ada kegagalan lagi, Kita harus senantiasa bersyukur, sabar dan berfikir untuk menjadi lebih baik lagi.
treus berusaha dan berdoa n’ do the best……
yg baik blum tentu baik dan yang buruk belum tentu buruk…
dibalik itu smua ada rencana alloh untuk kita yang mungkin membuat kita lebih baik ato lebih buruk, hanya kita yang tinggal menyikapinya untuk menentukan yang terbaik ato yang terburuk ….”smua yang diberikan alloh kepada qta adalah yang terbaik untuk kita”…maaf neeh klo banyak kutipan kata yang sama dengan artikel nya bapak….mungkin saya hanya share, memang benar atikel yang bapa tulis , mungkin saya salh satu dari beberapa org yang mengalami nya, point yang bapa tulis memang sebagian pernah saya lakukan dan smua itu membuat diri saya lebih tenang lebih bersabar dan tentunya tegar menghadapi cobaan …amiiin …maaf bila saya salah bicara…..keep fight… 😉
… sungguh apa yang menjadi keputusan Allah hari ini adalah yang terbaik untuk kita…
Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Berprasangka baiklah terhadapNya karna hanya Dialah Yang Naha Tahu Apa Yang Terbaik untuk qt. Yang terpenting adlah berusha maksimal dengan baik dan benar disertai permohonan bimbinganNya.
Allah itu sesuai dengan prasangka hambanya. Berprasangka baiklah terhadapNya karna hanya Dialah Yang Naha Tahu Apa Yang Terbaik untuk qt. Yang terpenting adlah berusha maksimal dengan baik dan benar disertai permohonan bimbinganNya.