Rahasia Pola Pikir Orang Sukses dan Kaya
Penasaran dengan pola pikir orang sukses dan kaya?
Pola pikir adalah sikap mental bagaimana kita merespon kondisi.
Ujungnya berdampak kepada tindakan.
Pola pikir sukses akan menghasilkan tindakan-tindakan menjadi sukses dan kaya.
Mau memiliki pola pikir yang menjadikan Anda kaya?
Atau Anda tetap dengan pola pikir mandeg dan tidak berkembang?
Jika mau memiliki pola pikir orang sukses dan kaya, yuk lanjut membaca.
Rahasia Kunci Pola Pikir Orang Sukses dan Kaya
Seorang profesor Carol S. Dweck (Professor of Psychology at Stanford University) menulis buku yang berjudul Mindset. Mindset dalam bahasa Indonesia disebut pola pikir. Kunci untuk meraih sukses baik dalam pendidikan, karir, relasi, maupun bisnis adalah burtumbuh (growth).
Kata Carol, ada 2 tipe mindset yang dimiliki oleh manusia, yaitu fixed (tetap) atau bertumbuh (growth). Dia yakin, pada dasarnya semua orang itu bisa bertumbuh, bisa memiliki kemampuan dan pencapaian baru. Yang membedakan keduanya hanya 1, yaitu keyakinan.
Jadi rahasia pola pikir orang sukses dan kaya adalah keyakinan bahwa Anda bisa bertumbuh. Anda harus yakin, bahwa esok bisa lebih baik dari ini.
Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk belajar sampai akhir hayat. Ini sebuah bukti bahwa manusia itu bisa bertumbuh, bisa berkembang, sampai akhir hayat. Tidak dibatasi usia. Jika manusia tidak bisa bertumbuh, buat apa disuruh belajar?
Anda yakin kalau Anda bisa lebih baik?
Jika Anda yakin. Good. Artinya ada peluang bahwa Anda bisa menjadi orang yang lebih baik, lebih sukses, lebih kaya, lebih soleh, lebih dewasa, lebih proaktif, dan lebih-lebih lainnya yang positif.
Kuncinya yakin, bahwa Anda bisa lebih baik.
Lalu Bagaimana Dengan Bakat?
“Bagaimana jika bakat saya bodoh, tidak bisa ini dan itu.”
Bakat menjadi sebuah kontroversi. Banyak orang yang meyakini bahwa seseorang sukses karena dia punya bakat. Sementara yang tidak punya bakat, siap-siap menerima kenyataan menjadi orang gagal.
Keyakinan ini yang menyebabkan banyak orang yang memiliki pola pikir kaku (fixed) sehingga tidak berkembang dan bertumbuh.
Benarkah tidak ada yang bisa dilakukan karena bakat?
Saya banyak membaca buku pengembangan diri, banyak para ahli dan motivator yang mengatakan tidak ada yang namanya bakat. Salah satu contoh, katanya tidak ada orang yang lahir dengan “gelar” salesman. Orang lahir disebut bayi saja.
Tapi karena belajar dan berlatihlah seseorang bisa menjadi salesman hebat. Jadi bukan bakat yang menentukan, tetapi apakah kita mau belajar atau tidak membentuk diri menjadi seseorang yang kita inginkan alias bertumbuh. Profesor Carol termasuk yang yakin, bahwa kita bisa melakukan banyak hal jika kita memiliki mental bertumbuh.
Dalam buku The Talent Code, dijelaskan dengan gamblang bahwa dengan teknik dan kondisi yang benar, kita bisa menguasai berbagai hal kemampuan. Dalam buku ini dijelaskan, mengapa negara Brasil banyak melahirkan pesepak bola hebat?
Bukan karena bakat ternyata.
Tapi karena metode dan lingkungan pengembangan kemampuan sepak bola yang tepat. Sekitar tahun 1950, pemerintah Brasil menerapkan sebuah kebijakan yang memungkinkan anak-anak disana menempa diri menjadi pesepak bola handal.
Lalu bagaimana dengan pemikiran saya? Saya percaya bakat dan saya juga percaya bahwa kita bertumbuh. Bedanya adalah bakat bukan menjadi alasan membatasi, tetapi bakat memberikan kita keunikan.
Saya juga yakin, Anda bisa menguasai keterampilan tertentu, apa pun itu, apakah Anda bakat atau tidak, jika Anda mau mempelajari dan melatihnya dengan cara yang benar.
Saya sampai sekarang tidak bisa menyanyi. Bukan karena saya tidak punya bakat menyanyi, tetapi karena saya dulu yakin tidak punya bakat nyanyi dan tidak pernah berlatih menyanyi.
Keyakinan sayalah yang menyebabkan saya tidak pernah berlatih menyanyi.
Begitu juga dengan Anda jika Anda yakin tidak bisa berbisnis, maka Anda tidak akan pernah belajar menjadi pebisnis. Kuncinya adalah keyakinan.
Jaman sekarang sudah banyak metode dan teknologi dikembangkan, bahwa Anda bisa menguasai keterampilan apa pun yang Anda inginkan, jika Anda mau belajar.
Kuncinya adalah keyakinan bahwa Anda bisa bertumbuh, bisa berkembang, dan bisa lebih baik.
5 Ciri Orang yang Punya Pola Pikir Sukses
Berandaskan bahwa orang itu bisa bertumbuh, maka akan muncul ciri-ciri orang yang memiliki pola pikir sukses. Saya akan jelaskan dibawah agar kita bisa mengevaluasi apakah kita memiliki pola pikir sukses atau pola pikir gagal.
Sikap Terhadap Tantangan
Orang yang memiliki pola pikir bertumbuh, mereka suka tantangan. Mereka merangkul tantangan. Karena mereka yakin bahwa adanya tantangan sebagai kesempatan untuk melejitkan potensi diri mereka.
Sementara orang yang memiliki pola pikir mandeg, selalu menghindari tantangan. Dia lebih memilih apa yang biasa dan bisa saja.
Sikap Terhadap Rintangan
Mindset sukses: memiliki kesahabaran untuk menghadapinya. Dia terus mencari cara, terus belajar agar bisa mengatasi rintangan itu.
Mindset gagal: dia mudah menyerah.
Sikap Terhadap Usaha
Orang yang memiliki paradigma sukses akan melihat usaha sebagai jalur menuju penguasaan (mastery). Dia melihat usaha sebagai proses.
Sementara orang yang memiliki paradigma gagal melihat usaha hal yang tidak berguna. Dia ingin hasil yang instan, jika perlu tanpa usaha.
Sikap Terhadap Kiritkan
Orang yang berpikir positif akan belajar dari kiritikan sebagai masukan. Jika kritikan yang ditujukan untuk menjatuhkan, dia tidak terpengaruh. Namun jika kiritikan ada benarnya, dia mengambil pelajaran.
Orang yang berpikir negatif kadang akan menolak atau mengabaikan kritik. Dia tidak mau mendengar apa pun masukan yang sebenarnya bisa dia dapatkan. Kalau pun mendengar, malah menjadikan mentalnya ciut, bukan belajar.
Sikap Terhadap Kesuksesan Orang Lain
Orang yang memiliki sikap mental sukses, melihat orang lain sukses dia akan senang. Dia malah menjadikannya pelajaran dan inspirasi agar dia bisa ikut sukses.
Sementara orang yang memiliki sikap negatif, dia malah iri, berprasangka buruk, dan ingin menjatuhkan orang sukses. Dia merasa terancam orang lain sukses dan membencinya.
Bagaimana Membangun Pola Pikir Sukses
Sekarang kita sudah mengetahui seperti apa pola pikir orang sukses. Lalu bagaimana cara membangun pola pikir sukses agar kita memilikinya? Bagaimana cara merubah pola pikir menjadi positif? Atau bagaimana cara membuka pola pikir?
Sebenarnya Anda sudah masuk ke tahapan awal, yaitu pemahaman. Memahami seperti apa pola pikir sukses itu, maka Anda sudah mulai menanamkannya dalam pikiran Anda.
Hanya saja, kalau hanya satu kali baca, penanamannya masih lemah yang mungkin akan hilang dengan mudah dalam pikiran kita. Inilah mengapa banyak orang yang sudah membaca buku motivasi atau ikut seminar, kemudian loyo lagi.
Pengulangan menjadi kunci bagaimana kita memasukan pemahaman ke dalam pikiran bawah sadar kita. Tindakan kita akan selaras dengan pola pikir tertentu, jika pola pikir itu sudah tertanam ke dalam pikirian bawah sadar kita.
Salah satu teknik mudah dan populer ada pengulangan atau afirmasi atau ada juga yang menyebutnya dengan sugesti pribadi. Ini teknik lama, tetapi masih work. Kalau ada yang mengatakan sudah tidak berhasil lagi, caranya saja yang salah.
Dengan membaca artikel ini atau artikel-artikel lain tentang pola pikir di website ini, sudah menjadi langkah yang tepat dalam membentuk mindset sukses Anda.
Tentu masih ada teknik-teknik lain, dengan bantuan audio. Banyak sekali tekniknya. Saya sudah membahas beberapa teknik sederhana, tidak membutuhkan peralatan yang aneh. Anda bisa mempelajarinya di ebook saya Beautiful Mind Power.
Antara Belum dan Tidak
Ada teknik sederhana yang bisa Anda terapkan mulai sekarang, juga diterapkan kepada anak-anak Anda. Bukan hanya Anda yang memiliki pola pikir bertumbuh, tetapi sejak dini ada baiknya mulai ditanamkan.
Anda saja yang sudah dewasa masih bisa bertumbuh, apa jadinya jika sejak kecil mindset bertumbuh sudah ditanamkan. Anak-anak akan lebih cerdas, proaktif, terampil, kreatif, mandiri, dan akan menjadi orang sukses di masa depan. In syaa Allah.
Salah satu teknik sederhana namun ampuh yang bisa diterapkan saat ini adalah membiasakan kata “belum” sebagai pengganti kata tidak.
Sebagai contoh:
“Saya tidak bisa matematika.”
Maka ganti menjadi
“Saya belum bisa matematika.”
Bedanya bukan sekedar kata “tidak” dan “belum”, namun memiliki makna yang dalam. Kata “tidak” akan membentuk mindset mandeg (fixed). Kalau sudah TIDAK BISA, ya sudah ngapain lagi?
Berbeda saat kita mengatakan belum. Ini akan membentuk mindset bertumbuh. Jika belum bisa, maka belajar. Jika belajar akan bisa.
Tentu saja akan “belum” bisa kita terapkan dengan cara tersirat. Misalnya saat anak-anak atau siapa pun melakukan sesuatu tapi hasilnya belum sempurna, fokuslah pada keberhasilannya, bukan kekurangannya.
“Wah kamu sudah bisa menggambar, hebat.”
Meski pun gambar jelek. Jangan lihat gambarnya, tetapi lihat bahwa dia sudah melalui proses dan itu kita hargai. Saat kita menghargai proses, siapa pun akan semangat melalui proses lainnya.
Jika kita berkomentar, “gambar kamu jelek.” mungkin dengan maksud memberi masukan agar membuat yang lebih bagus lagi. Hanya saja, kebanyak orang labih suka berhenti jika dikatakan jelek, kecuali orang yang sudah memiliki pola pikir sukses yang kuat.
Penutup
Yuk kita tanamkan mindset bertumbuh baik pada diri kita, keluarga, maupun karyawan kita. Agar semuanya memiliki pola pikir sukses sehingga menjadi lebih baik.
Kunjungi Juga:

Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?
Benar pak rahmat… Untuk menjadiborang sukses kita tidak bisa hanya mengandalkan bakat alam saja.. Butuh perjuangan dan kerja keras untuk mencapainya… Terima kasih sangat inspiratif
Spirit , jangan menyerah sebelum ajal menjemput, dengan kekuatan pikirin positif hasilnya semua akan menjadi positif. Thank’s.
Terima kasih, sangat mengninspirasi sekali
setuju dengan artikel ini dan jangan lupa selalu berdoa untuk mengiringi kesuksesan kita agar tidak terjerumus ke hal yang tidak diingin kan