Komitmen Kunci Sukses
Pernahkah Anda mendengar bawah komitmen kunci sukses?
Lalu apa yang dimaksud dengan komitmen?
Lalu seperti apa perannya dalam meraih sukses.
Yuk kita bahas tentang komitmen disini.
Mengapa Komitmen Kunci Sukses?
Komitmen adalah keterikatan, perjanjian, atau keterlibatan untuk melakukan sesuatu. Saat ini memiliki keinginan untuk sukses, secara otomatis Anda sudah berkomitmen untuk melakukan sesuatu agar keberhasilan bisa Anda raih.
Dengan komitmen Anda akan melakukan atau bertindak. Tanpa komitmen Anda hanya mengucap sebatas kata atau sebatas tulisan. Tanpa komitmen tidak ada keberhasilan.
Untuk itulah, komitmen adalah kunci sukses atau keberhasilan.
Sungguh aneh jika Anda yang sudah memiliki tujuan tetapi tidak memiliki komitmen melakukan segala sesuatu demi terwujudnya apa yang dia inginkan.
Komitmen dalam pernikahan adalah janji setia dan bertindak agar pernikahan itu terus bertahan sehingga terwujudnya visi dan misi bersama.
Komitmen dalam meraih sukses adalah janji mengambil tindakan apa pun yang diperlukan untuk meraih sukses tersebut.
Komitmen kerja adalah ikatan yang mengharuskan seorang karyawan untuk melakukan tugasnya dalam memberikan kontribusi bagi perusahaan.
Itulah Komitmen!
Anda Mau Berhasil?
Mulai sekarang, mengapa tidak membuat komitmen yang teguh untuk menjalani hidup yang indah. Hidup yang dipenuhi kemenangan-kemenangan yang selama ini Anda impikan. Namun bukan kemenangan mengalahkan orang lain, tetapi kemenangan untuk mengalahkan sisi buruk pada diri sendiri.
Berjanjilah kepada diri sendiri, untuk membuat kehidupan Anda lebih indah di semua bidang, semua bidang dimana Anda ada di dalamnya.
Jadikan kehidupan bisnis Anda indah, jadikan kehidupan keluarga Anda indah, jadikan kehidupam masyarakat Anda indah, dan jadikan kehidupan-kehidupan lainnya menjadi indah semua. Anda perlu komitmen untuk mencapai semuanya.
Hidup indah bukan hanya menekankan kemenangan-kemenangan fisik belaka, namun kemenangan batin dan spiritual Anda, menjadi lebih tentram dan damai, sambil berharap kehidupan indah di akhirat sana.
Oleh karena itu, kehidupan indah sangat layak untuk diperjuangkan, untuk Anda kejar dengan keterlibatan yang sepenuhnya. Inilah yang dinamakan komitmen.
Cara Memegang Komitmen
Ingat bahwa komitmen kunci sukses. Jika Anda mau berhasil, Anda harus memegang komitmen Anda. Bagaimana caranya memegang komitmen itu?
Langkah #1: Faham
Bukti adanya sebuah komitmen:
- tindakan nyata untuk melakukan apa yang diperlukan berkaitan dengan apa yang dijanjikan
- tidak mengambil tindakan hal-hal yang bisa merusak perjanjian
Jadi langkah pertama adalah Anda harus memiliki pemahaman apa saja yang perlu dan tidak boleh dilakukan berkaitan dengan komitmen kita.
Langkah #2: Tindakan
Misalnya Anda ingin sukses dalam bisnis, maka Anda harus memahami apa saja yang harus dilakukan untuk membangun dan mengembangkan bisnis Anda, dan apa saja yang tidak boleh.
Kemudian jaga itu semua dengan cara melakukan apa yang perlu dilakukan dan tidak melakukan apa yang tidak boleh dilakukan.
Komitmen adalah kunci sukses. Komitmen adalah janji, keterikatan dan keterlibatan.
Cinta”, layaknya makanan pokok, istilah yang satu ini tidak pernah pudar sepanjang jaman. Selalu hadir dimanapun dan kemanapun kita berpaling. Betapa Dasyatnya Fitnah Cinta…. sehingga orang yang sedang dilanda cinta lazimnya akan terfokus untuk mendapatkan yang dicintainya. Akibatnya, tidak sedikit yang menjadi lalai dari mencintai Alloh serta Rasul-Nya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman, yang artinya: “Patutkah kamu mengambil dia (iblis) dan turunan-turunannya sebagai wali selain daripada-Ku , sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Alloh) bagi orang-orang yang zalim.” (QS: Al-Kahfi: 50).
Sesunguhnya seseorang yang bercita-cita tinggi tidak akan terpengaruh oleh cinta yang bisa menghalangi ketenangan, membuat tidur tidak bisa nyenyak, membuat bingung akal pikiran, dan bahkan bisa membuat gila. Betapa sering terjadi seseorang yang sedang dimabuk cinta menghabiskan harta dan mengorbankan jiwa serta kehornatannya demi yang dicintainya. Bahkan ia rela mengorbankan agama dan dunianya.
Cinta sanggup membuat tuan menjadi pelayan, dan penguasa menjadi budak. Anda lihat, banyak orang yang sudah terlanjur masuk dalam jerat cinta ingin keluar darinya. Akan tetapi, hal itu mustahil. Betapa banyak fitnah cinta yang menjebloskan orang-orang yang bersangkutan ke dalam Neraka Jahim, menjerumuskan mereka pada siksa yang sangat pedih, dan membuat nereka meneguk air nereka yang panas mendidih.
eorang pemuda yang terlalu lama membujang, kadangkala merasa kesulitan untuk mencari calon istri, keberanian untuk bertandang dan meminang seorang gadis menjadi gamang karena terlalu banyak pertimbangan, akhirnya … pernikahan menjadi sekedar angan-angan karena calon istri belum juga didapatkan. Sulitnya mencari calon istri. “PACARAN” tetap tidak diperbolehkan dan hukumnya haram. Cinta yang dibungkus dengan pacaran, pada hakikatnya hanyalah nafsu syahwat belaka, bukan kasih sayang yang sesungguhnya, bukan rasa cinta yang sebenarnya, dan dia tidak akan mengalami ketenangan karena dia berada dalam perbuatan dosa dan kungkungan nafsu, adapun manisnya perbuatan dan indahnya perkataan dalam pacaran, pada dasarnya hanyalah rayuan-rayuan belaka yang kosong dan hampa, yang mengandalkan permainkan kata-kata, untuk itu..hati- hatilah…
Kebanyakan orang sebelum melangsungkan pernikahan biasanya ‘berpacaran’ terlebih dahulu, hal ini biasanya dianggap sebagai masa perkenalan individu, atau masa penjajakan atau dianggap sebagai perwujudan rasa cinta kasih terhadap lawan jenisnya.
Dengan adanya anggapan seperti ini, maka akan melahirkan konsensus di masyarakat bahwa masa pacaran adalah hal yang lumrah dan wajar, bahkan merupakan kebutuhan bagi orang-orang yang hendak memasuki jenjang pernikahan. Anggapan seperti ini adalah anggapan yang salah dan keliru. Dalam berpacaran sudah pasti tidak bisa dihindarkan dari berdua-duaan antara dua insan yang berlainan jenis, terjadi pandang memandang dan terjadi sentuh menyentuh, yang sudah jelas semuanya HARAM hukumnya menurut syari’at Islam.
Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jangan sekali-kali seorang laki-laki bersendirian dengan seorang wanita, melainkan si wanita itu bersama mahramnya” (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari 1862 dan Muslim 4/104 atau 1341 dan lafadz ini dari riwayat Muslim dari shahabat Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma)