Bayaran dari Stress Adalah Sebanding Dengan Pencapaian Syaratnya Ini
Anthony Robbins dalam salah satu bukunya mengatakan bahwa salah satu cara kita agar berhasil dalam keuangan ialah bersedia dan bisa menghadapi stress. Dari pengamatan dan pengalaman saya, ternyata apa yang dikatakan oleh Robbins tidak salah. Bayaran dari stress adalah pencapaian yang lebih tinggi.
Kita ketahui bahwa setiap kenaikan jenjang karir ternyata seiring dengan naiknya tingkat stress yang kita alami. Yang menjadi pertanyaan ialah bagaimana cara menghadapi stress tersebut?
Stress yang saya alami saat menjadi seorang engineer ternyata lebih ringan dibanding saat saya menjadi manager. Saat menjadi engineer saya hanya stress saat menghadapi tugas atau pekerjaan yang sulit sementara sudah mendekati batas waktu. Tetapi saat menjadi manager, bukan hanya mempertanggung jawabkan pekerjaan sendiri tetapi juga harus mempertanggung jawabkan pekerjaan bawahan serta apa yang terjadi pada bawahan.
Begitu juga, dalam bisnis. Semakin besar bisnis Anda akan semakin besar stress Anda. Mungkin jika kita bisnis dengan modal kecil, stress kita tidak akan terlalu besar, tetapi penghasilannya pun tidak besar. Sebaliknya jika kita sudah mengeluarkan modal (apa lagi modal dari orang lain) dalam jumlah besar, maka stress yang kita alami akan lebih besar lagi. Ini adalah pengalaman nyata.
Dari kenyataan ini, bisa kita simpulkan bahwa suatu keberhasilan seringkali adalah bayaran dari stress yang kita alami. Jika Anda ingin berhasil maka bersiaplah untuk stress.
Stress memang hanya muncul saat ada masalah, saat tidak ada masalah kita mungkin akan tenang-tenang saja. Begitu ada masalah yang mengancam bisnis kita atau kita mengalami kerugian besar atau terkena musibah maka stress akan mulai muncul. Stress akan bertambah saat investor mulai mempertanyakan uang yang mereka tanamkan kepada kita.
Inilah dinamika hidup. Mungkin ini adalah salah satu alasan mengapa ada orang yang tidak memiliki cita-cita atau meraih pancapaian yang lebih tinggi. Mereka mungkin tidak mau menghadapi stress dan menghabiskan energi.
Namun seperti quantum, selalu memerlukan energi untuk pindah ke orbit yang lebih tinggi. Jika tidak, kita akan tetap seperti kita sekarang ini.
Jika stress adalah bagian dari hidup kita, maka yang harus kita lakukan ialah bukanlah menghindari dari stress, tetapi bagaimana kita bisa menghadapi stress. Stress muncul jika ada masalah, maka masalah bukan untuk dihindari tetapi untuk kita hadapi sehingga jika masalah bisa kita atasi maka stress kita bisa hilang.
Namun jika stress sudah mendahului menguasai diri kita maka bukannya kita akan menyelesaikan masalah, malah akan memperburuk masalah.
Oleh karena kita, kita perlu memiliki suatu ketangguhan dalam menghadapi stress. Jangan sampai stress bisa menguasai diri kita dan bahkan menghancurkan diri kita. Ketangguhan itu hanya bisa muncul jika keimanan kita kuat.
Setiap masalah dan konsekuensinya adalah dari Allah dan kita serahkan semuanya kepada Allah sambil kita tetap berusaha. Kita akan memiliki ketangguhan jika kita memegang prinsip:
Bagi kami cukup Allah saja pelindung yang baik, bagi kami berserah diri yang baik, dan penolong yang baik bagi kami.
Saya telah menulis artikel lain tentang bagaimana mengurangi bahkan menghilangkan stress. Ways to Reduce Stres.
Betul sekali, apa yang anda ungkapkan dalam artikel “Bayaran dari stress” karena saya sudah pernah mengalaminya dan sekarang dalam proses recovery. O ya, bapak apa punya artikel atau referensi film tentang orang yang bangkit dari kegagalan dan mengubahnya menjadi kesuksesan. Klo ada tlg diinformasikan via e-mail. Trimakasih
Ya, karena stress sendiri merupakan satu perjalanan perubahan dari kebiasaan lama ke kebiasaan baru. Setelah stress terlampaui akan tercipta karakter baru yang akan membawa kepada “bayaran baru” yang lebih tinggi. Begitu Pak Rahmat? Terima kasih
pak rahmat saya berminat sama e-booknya tapi pas buka ‘kontak kami’ formnya gak muncul…help me atuh bos…..
Seperti apa yang disampaikan disitu bahwa stres adalah bagian hidup setiap orang, maka menurut saya, stres bagaimanapun kondisinya tidak bisa dihilangkan. Stres sama halnya dengan kemarahan dan emosi yang timbul dari dorongan nafsu negatif yang juga tidak dapat dihilangkan karena memang sudah bawaan manusia yang diciptakan Tuhan dan menjadikannya berbeda dari makhluk lainnya seperti binatang atau malaikat. Hanya saja, yang dapat kita lakukan adalah bagaimana kita mampu mengendalikan munculnya stres dalam diri kita, yang biasanya dalam kondisi stres akan memicu tingginya tekanan emosi pada diri kita, dan tidak jarang kemarahan pun dapat meledak.
Stres timbul akibat dorongan emosi negatif pada diri kita, sehingga untuk dapat meredamnya, kita harus terlebih dahulu menetralisir diri kita dari pikiran maupun perasaan yang dapat memancing meluapnya emosi akibat kondisi stres yang hadir. Caranya, tenangkan sejenak, kosongkan segenap beban pikiran dan perasaan, tarik nafas dalam-dalam, dan tak lupa sebut nama-Nya sebanyak mungkin. Hal ini sejalan dengan firman-Nya :
“Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah, hati akan menjadi tenang.”
Dengan hati yang tenang, segala persoalan akan dapat diselesaikan dengan pikiran yang jernih, dan menghasilkan solusi yang baik serta mampu memecahkan masalah serumit apapun. Stres pun akan mampu dikendalikan jika kita mampu menjadikan suasana hati dan pikiran kita lebih tenang dan jernih serta selalu bersahaja.
Semoga bermanfaat…
Wassalam