Makna Sukses Sejati: Perjalanan Bermakna Raih Ridha Ilahi
Mengulas lebih dalam tentang arti kesuksesan, artikel ini menggali perspektif Islam yang memandang sukses bukan hanya sebagai perjalanan tanpa akhir, melainkan sebagai proses pencapaian yang produktif dan berorientasi pada tujuan akhir meraih ridha Allah serta kebahagiaan abadi di akhirat.

Dalam lautan kehidupan yang seringkali penuh gejolak, kata “sukses” menjadi mercusuar harapan bagi banyak orang. Namun, apakah arti sesungguhnya dari kesuksesan itu? Benarkah kesuksesan hanyalah sebuah perjalanan tanpa akhir yang pasti? Kutipan populer dari Ben Sweetland, seorang penulis buku-buku sukses, yang menyatakan bahwa “Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan sebuah tujuan,” kerap bergema. Akan tetapi, apakah pemahaman ini sepenuhnya tepat? Artikel ini akan menggali lebih dalam mengenai makna sukses, memverifikasi klaim yang ada, mencari rujukan, dan menyajikan pemahaman yang lebih komprehensif, terutama dari perspektif Islam.
Menelisik Makna Sukses: Perjalanan yang Penuh Pencapaian
Kutipan tentang sukses sebagai perjalanan memang memiliki daya tarik tersendiri. Ia menawarkan pandangan bahwa proses meraih sesuatu lebih penting daripada sekadar hasil akhir. Namun, jika kita memaknai perjalanan ini tanpa adanya pencapaian, bukankah itu justru menjadi sebuah kekosongan? Bayangkan seseorang yang terus-menerus “berjalan” tanpa pernah mencapai satu titik pun, tanpa hasil yang terukur. Apakah ia pantas disebut sukses? Kemungkinan besar tidak. Inilah letak kekurangan dari interpretasi tunggal terhadap kutipan tersebut.
Definisi sukses yang lebih membumi adalah ketika setiap langkah dalam perjalanan tersebut menghasilkan sebuah pencapaian positif. Saya lebih suka menggambarkannya seperti menaiki anak tangga atau mendaki gunung. Setiap anak tangga yang dinaiki, setiap ketinggian yang dicapai dalam pendakian, merupakan sebuah bukti kemajuan, sebuah hasil yang nyata. Ini berarti perjalanan yang kita tempuh selalu menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sukses, dalam pandangan ini, adalah proses perbaikan diri yang berkelanjutan, menjadi lebih baik dari hari ke hari.
Menurut pemahaman yang lebih luas, definisi sukses adalah tercapainya apa yang kita inginkan. Misalnya, seseorang yang bercita-cita menguasai bahasa Inggris, lalu ia tekun belajar dan akhirnya berhasil. Inilah sebuah kesuksesan, karena ia telah mencapai tujuan yang ia tetapkan, yaitu mampu berbahasa Inggris. Namun, titik ini bukanlah akhir dari segalanya.
Setelah meraih satu kesuksesan, pertanyaan selanjutnya muncul: apa target berikutnya? Di sinilah konsep “naik tangga” kembali relevan. Setelah berhasil menguasai bahasa Inggris, apakah target selanjutnya adalah menguasai bahasa Arab? Atau memanfaatkan kemampuan bahasa Inggris untuk meningkatkan karir, memulai bisnis, atau bahkan mewujudkan impian berkeliling dunia? Ini menunjukkan bahwa kesuksesan memang sebuah perjalanan, namun bukan perjalanan sembarangan. Ia adalah perjalanan yang setiap tahapannya menghasilkan pencapaian yang bermakna, sebuah perjalanan yang produktif dan terus berkembang.
Perjalanan Sukses: Hindari Ketiadaan Hasil
Penting untuk ditekankan bahwa perjalanan hidup tanpa hasil adalah perjalanan yang sia-sia. Waktu adalah aset yang tidak dapat kembali. Memiliki pemahaman yang keliru tentang “sukses adalah perjalanan” bisa berujung pada hilangnya orientasi hasil dalam hidup, yang pada akhirnya membuat hidup terasa hampa dan tidak berarti. Baik itu hasil untuk diri sendiri, untuk sesama, untuk kehidupan dunia, maupun untuk kehidupan akhirat.
Dari perspektif Islam, kehidupan di dunia ini bukanlah sekadar perjalanan tanpa tujuan. Kehidupan adalah sebuah ibadah. Manusia diciptakan memang untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Adz Dzaariyaat ayat 56: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” Oleh karena itu, setiap aktivitas, setiap langkah dalam “perjalanan” hidup, idealnya harus diarahkan untuk ibadah dan mencari keridhaan Allah.
Sebuah studi terbaru mengenai percepatan kesuksesan yang mengacu pada penelitian psikologi positif menunjukkan bahwa penekanan pada pencapaian tujuan kecil secara bertahap (micro-goals) sangat efektif dalam membangun momentum dan rasa pencapaian. Hal ini sejalan dengan gagasan tangga kesuksesan, di mana setiap anak tangga yang terinjak memberikan dorongan psikologis untuk terus naik.
Tujuan Akhir: Sukses Hakiki dalam Islam
Kritikus yang cerdas mungkin akan bertanya, jika sukses hanyalah perjalanan, lalu apa tujuan akhirnya? Pertanyaan ini sangat fundamental, terutama bagi mereka yang tidak sekadar menelan mentah-mentah sebuah ungkapan tanpa menguji kebenarannya dari sumber yang otoritatif seperti Al-Qur’an dan Hadits.
Dalam Islam, terdapat sebuah kesuksesan yang merupakan tujuan akhir, sebuah keberhasilan yang sejati dan abadi. Kesuksesan ini adalah meraih ridha Allah dan akhirnya masuk ke dalam Surga-Nya. Ini adalah tujuan tertinggi yang seharusnya menjadi orientasi utama setiap Muslim dalam menjalani kehidupannya. Melupakan tujuan akhir ini akibat salah menafsirkan kutipan tentang “sukses adalah perjalanan” bisa menyesatkan.
Meskipun kutipan tersebut terdengar indah dan bijak, jika disalahartikan, ia dapat menjauhkan kita dari esensi tujuan hidup manusia. Al-Qur’an sendiri memberikan penekanan kuat pada upaya meraih kebahagiaan di akhirat. Dalam QS. Al Israa’ ayat 19, Allah berfirman: “Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” Ayat ini menegaskan bahwa upaya meraih kehidupan akhirat yang disertai dengan keimanan yang kuat akan membuahkan hasil yang berlipat ganda.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan dunia ini, kita memang menjalani “perjalanan sukses” yang ditandai dengan pencapaian demi pencapaian. Namun, perjalanan ini bukanlah tujuan akhir. Ia adalah sarana untuk mencapai tujuan akhir yang hakiki, yaitu kesuksesan abadi di akhirat. Setiap pencapaian duniawi idealnya harus menjadi batu loncatan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan meraih ridha-Nya.
Sebuah tinjauan literatur terkini mengenai strategi efektif dalam mencapai tujuan hidup menyoroti pentingnya memiliki visi jangka panjang yang jelas. Dalam konteks Islam, visi jangka panjang ini adalah kesuksesan di akhirat. Sementara itu, tujuan-tujuan duniawi yang kita raih adalah bagian dari proses mencapai visi tersebut, yang jika dijalankan dengan niat ibadah, akan menjadi bernilai di sisi Allah.
Konsep “tangga kesuksesan” sangat relevan di sini. Setiap anak tangga adalah pencapaian duniawi yang kita raih, yang membawa kita semakin dekat kepada tujuan akhir kita. Namun, kita tidak boleh berhenti di salah satu anak tangga tersebut. Kita harus terus naik, terus berupaya, sembari senantiasa menjaga orientasi kita kepada Allah SWT. Indikator sukses dalam Islam tidak hanya dilihat dari pencapaian materi atau status sosial, tetapi lebih kepada sejauh mana kita menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Mungkin saja, ketika kita berbicara tentang kesuksesan di dunia, kita bisa mengacu pada berbagai tips sukses yang banyak beredar. Namun, semua itu harus selalu dibingkai dalam kerangka ibadah dan pencarian ridha Allah. Tanda-tanda orang yang sukses menurut Islam bukanlah sekadar memiliki harta berlimpah atau kedudukan tinggi, melainkan pribadi yang bertakwa, berakhlak mulia, bermanfaat bagi sesama, dan selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan. Indikator sukses ini bersifat holistik, mencakup keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
Dengan demikian, pemahaman yang seimbang mengenai sukses adalah sebuah perjalanan yang produktif, yang setiap langkahnya menghasilkan pencapaian, namun juga harus diarahkan pada tujuan akhir yang hakiki, yaitu meraih kebahagiaan di akhirat kelak. Perjalanan sukses duniawi adalah sarana untuk mengabdi kepada Allah dan mewujudkan visi akhirat kita.
FAQ: Memahami Sukses Lebih Mendalam
Apa definisi sukses menurut Islam?
Definisi sukses menurut Islam adalah meraih ridha Allah SWT dan mendapatkan kebahagiaan abadi di akhirat, yaitu dengan masuk Surga-Nya. Kesuksesan duniawi dinilai berdasarkan sejauh mana ia digunakan untuk beribadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta bermanfaat bagi diri sendiri, sesama, dan lingkungan, tanpa melupakan tujuan utama.
Apa saja tanda orang yang sukses menurut Islam?
Tanda orang yang sukses menurut Islam mencakup ketakwaan kepada Allah, akhlak yang mulia, kemauan untuk terus belajar dan berbuat baik, kemampuannya memberikan manfaat bagi orang lain, keikhlasannya dalam beribadah, serta selalu mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dalam suka maupun duka. Keberhasilan duniawi yang diraih juga digunakan sebagai sarana untuk berbuat kebajikan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Bagaimana cara mencapai kesuksesan?
Cara mencapai kesuksesan, baik di dunia maupun akhirat, melibatkan kombinasi dari niat yang tulus, kerja keras, konsistensi, dan tawakal kepada Allah SWT. Ini juga mencakup menetapkan tujuan yang jelas, membuat rencana strategis, terus belajar dan meningkatkan diri, serta berdoa dan memohon pertolongan kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam artikel tentang cara memulai menggapai tujuan, langkah awal yang terencana adalah kunci penting.
Apa tujuan utama kesuksesan?
Tujuan utama kesuksesan, terutama dari perspektif Islam, adalah meraih kebahagiaan hakiki di akhirat, yaitu dengan mendapatkan ridha Allah dan masuk Surga. Kesuksesan duniawi hanyalah sarana atau jembatan untuk mencapai tujuan akhir tersebut, bukan tujuan itu sendiri.
Apa saja faktor yang mempengaruhi kesuksesan?
Faktor yang mempengaruhi kesuksesan sangat beragam. Dari sisi individu, meliputi tekad kuat, kemauan belajar, disiplin, kegigihan, kemampuan beradaptasi, dan pola pikir positif. Dari sisi eksternal, meliputi dukungan lingkungan, kesempatan yang ada, dan restu orang tua atau guru. Namun, dalam pandangan Islam, faktor terpenting adalah taufik (pertolongan) dari Allah SWT yang diperoleh melalui ketaatan dan ibadah.


terima kasih motivasinya dan ini sangant membantu saya dalam memotivasi diri saya untuk lebih yakin dalam mengarungi sebuah kehidupan memnuju sukses.
Dan saya mohon izin tuk share / mengcopy Thank’s ya
Sama-sama
Jika mau mencopy, silahkan saja. Tolong sebutkan sumbernya. Jika di publish di web, silahkan pasang link ke artikel ini.
ketika hari ini lebih baik dari hari kemarin itulah sukses.
bisa jadi yg kita dapat hari adalah mimpi hari kemarin. keep spirit!