Menjadi Manusia yang Bermanfaat – Belajar Kepada Umar bin Abdul Aziz
Saat kita mau menjadi manusia yang bermanfaat, kita bisa belajar kepada Umar bin Abdul Aziz. Tentu, banyak ulama dan tokok Islam yang patut kita jadikan teladan. Umar bin Abdul Aziz adalah salah satunya.
Pada artikel ini kita akan simak bagaimana kisah singkat dan prestasi beliau dan bagaimana kita bisa belajar dari kisah ini.
Yuk, kita mulai dari kisah dan prestasi beliau.
Kisah Singkat dan Prestasi Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz adalah salah satu idola yang perlu kita teladani setelah Rasulullah SAW dan para sahabat. Sungguh setiap perbuatannya, terutama setelah menjadi khalifah sangat berarti bagi kaum muslimin saat itu. Terutama yang berada di bawah kepemimpinannya. Mungkin, keterpurukan Indonesia saat ini karena belum memiliki pemimpin seperti beliau. Mudah-mudahan Allah menuntun kita untuk memilih pemimpin yang seperti beliau, setidaknya pemimpin yang paling mirip kebaikannya dengan beliau.
- Tak lama setelah berkuasa beliau langsung menurunkan serta memenjarakan Usamah bin Zaid at-Tanurkhi seorang pejabat yang semena-mena.
- Umar juga menurunkan Yazid bin Abi Muslim seorang pejabat yang bengis dan jalim.
- Umar membolehkan siapa saja yang terzalimi menemuinya tanpa izin. Sehingga rakyat tidak segan-segan mendatangi Umar saat dizalimi.
- Umar memperkecil gajinya sementara memperbesar gaji untuk pegawainya.
- Umar mengeluarkan seluruh hartanya dan mengembalikannya ke dalam harta kaum Muslimin.
- Perhatian Umar sangat besar kepada orang yang cacat.
- Umar langsung mengembalikan barang-barang atau harta yang diambil secara zalimpada pemerintahan sebelumnya.Umar membebaskan toko-toko di suatu kota yang telah dirampas oleh seseorang yang berpengaruh.
- Umar pun menaruh perhiasan istrinya di baitul mal.
- Kemakmuran rakyat Umar, sampai-sampai pegawainya di Afrika tidak menemukan orang yang mengambil zakat.
menjadi manusia yang bermanfaat Itu Dengan Kontribusi
Itulah sekelumit kontribusi seorang Umar Ibnul Aziz. Mungkin kita berfikir bahwa kontribusi seperti itu hanya bisa dilakukan oleh seorang penguasa. Betul, inilah salah satu pelajaran yang bisa kita ambil. Kontribusi kita akan lebih besar kepada orang lain jika kedudukan kita lebih tinggi. Baik kedudukan hartanya, jabatannya, mau pun ilmunya.
Meski pun kita tidak menjadi pejabat, tetapi kita masih bisa berkontribusi dengan cara memilih dan mengajurkan orang lain memilih calon pejabat yang bersih. Bangsa kita memang dikenal dengan bangsa yang korup, tetapi percayalah bahwa masih ada pejabat-pejabat atau calon pejabat yang bersih dan ikhlas. Mungkin kita tidak tahu, maka carilah atau selidiki siapa diantara calon pejabat yang paling bersih dan jangan lupa kita berdoa kepada Allah agar menunjukannya.
Mulai Berkontribusi Dari Yang Bisa
Berkontribusi bagi sesama adalah hal yang penting untuk dilakukan. Dengan berkontribusi, kita dapat membantu membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Kontribusi adalah salah satu cara menjadi manusia yang bermanfaat.
Ada banyak cara untuk berkontribusi, mulai dari hal-hal kecil hingga besar. Tidak perlu menjadi orang kaya atau berkuasa untuk dapat berkontribusi. Bahkan, dengan hal-hal sederhana yang kita lakukan sehari-hari, kita dapat memberikan dampak positif bagi orang lain.
Berikut adalah beberapa tips untuk mulai berkontribusi:
- Temukan hal yang menjadi passion Anda. Berkontribusi akan lebih terasa menyenangkan jika kita melakukannya di bidang yang kita minati.
- Mulailah dari hal-hal kecil. Tidak perlu langsung melakukan hal-hal besar. Mulailah dengan hal-hal kecil yang dapat kita lakukan, seperti membantu teman atau tetangga yang membutuhkan.
- Jangan takut untuk memulai. Jangan ragu untuk mengambil langkah pertama untuk berkontribusi.
Berikut adalah beberapa contoh kontribusi yang dapat kita lakukan:
- Membantu orang lain yang membutuhkan. Kita dapat membantu orang lain yang membutuhkan dengan berbagai cara, seperti memberikan bantuan sosial, menyumbangkan makanan atau pakaian, atau menjadi sukarelawan di panti asuhan atau rumah sakit.
- Menjaga lingkungan. Kita dapat menjaga lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan plastik, menghemat air dan listrik, atau menanam pohon.
- Menyebarkan kebaikan. Kita dapat menyebarkan kebaikan dengan cara tersenyum kepada orang lain, membantu orang yang membutuhkan, atau menjadi pendengar yang baik.
Setiap kontribusi, seberapa pun kecilnya, akan memiliki dampak positif. Mari mulai berkontribusi dari yang bisa, untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik. Meski pun kecil, ini bisa menjadi langkah awal menjadi manusia yang bermanfaat.
Kontribusi Akan Semakin Besar Seiring Perbaikan Diri
Semakin kita memperbaiki diri, semakin besar pula kontribusi yang dapat kita berikan kepada orang lain.
Ketika kita memperbaiki diri, kita akan menjadi orang yang lebih baik. Kita akan menjadi lebih baik dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan, kita akan dapat memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat. Dengan peningkatan karakter, kita akan menjadi orang yang lebih peduli dan berempati kepada orang lain.
Berikut adalah beberapa contoh bagaimana kontribusi kita akan semakin besar seiring perbaikan diri:
- Peningkatan pengetahuan dan keterampilan akan memungkinkan kita untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Dengan keterampilan yang lebih baik, kita akan dapat menghasilkan produk atau jasa yang lebih berkualitas. Dengan pengetahuan yang lebih baik, kita akan dapat memberikan solusi yang lebih efektif untuk masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
- Peningkatan karakter akan membuat kita menjadi orang yang lebih peduli dan berempati kepada orang lain. Dengan karakter yang baik, kita akan lebih mudah untuk memahami kesulitan yang dihadapi orang lain. Dengan karakter yang baik, kita akan lebih mudah untuk memaafkan dan membantu orang lain.
Oleh karena itu, marilah kita terus memperbaiki diri agar dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada orang lain. Menjadi manusia yang bermanfaat sebesar-besarnya adalah dengan terus memperbaiki diri sendiri.
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang Umar bin Abdul Aziz dan kontribusinya sebagai seorang pemimpin yang bermanfaat bagi masyarakat. Umar bin Abdul Aziz adalah sosok yang patut dijadikan teladan, setelah Rasulullah SAW dan para sahabat. Beliau telah menunjukkan kepemimpinan yang adil dan peduli terhadap kesejahteraan rakyatnya.
Kontribusi tidak hanya terbatas pada hal-hal besar, melainkan juga dapat dilakukan melalui tindakan sederhana seperti membantu sesama yang membutuhkan, menjaga lingkungan, dan menyebarkan kebaikan. Dengan memperbaiki diri, kita dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan karakter akan membantu kita memberikan solusi yang lebih baik untuk masalah yang dihadapi oleh orang lain.
Dalam akhirnya, kita dapat belajar banyak dari kisah Umar bin Abdul Aziz tentang bagaimana menjadi manusia yang bermanfaat dan berkontribusi dalam membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik. Mari kita terapkan nilai-nilai yang diperoleh dari kisah ini dalam kehidupan sehari-hari kita.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?
Bagus juga pak rahmat memasukkan posting tentang Umar Bin abdul Aziz.. Kalau ada 1 aja pemimpin negara seperti Umar Bin Abdul Aziz pasti neraganya tidak ada rakyat miskin dan dunia pasti lebih damai..
Btw ada blog bagus berisi hadist-hadist dzikir dan sufi.
Alamatnya di http://hudaya-organization.blogspot.com
saya berharap para pemimpin bisa meneladani kalifah Umar bin Abdul Aziz dan menjadikan beliau menjadi panutan dalam memimpin negara ini, saya sangat merindukan negara kita yang makmur dan damai, saya yakin sekali suatu saat kita akan menemukan tipe pemimpin seperti Umar bin Abdul Aziz asalkan kita terus berdoa dan mengglembeng generasi penerus dengan jiwa agama yang kuat.amiiiiiiin
selama orang ingin mempunyai kekuasaan hanya ‘bermotiv’ duniawai, jangan harap akan muncul pemimpin sejati ..
terimakasih atas artikelnya, semoga amal ibadah dan kreatifitas Bapak selalu mendapat kemudahan dari Allah SWT dan bermanfaat bagi kita semua.
Kalau Indonesia ada orang seperti itu pasti sudah berhadapan dengan komnas HAM
ada lagi cerita bahwa beliau hidup di gubug reot yang tidak layak. Hehehe…
Kerajaan ALLAH bukan suatu hal yang main-main. Percayalah semua orang saat itu hidup dalam kemakmuran sehingga tidak ada lagi kemiskinan, termasuk beliau juga.
Apa ya, yang bisa kita teladani dari Umar bin Abdul Aziz? Karena, dengan kagum dan simpati thd sifat2 & perjuangan beliau saja, saya rasa masih belum cukup. Harus ada yang kita perbuat, untuk perubahan.
Bangsa Amerika yang (katanya) sudah besar dan mapan saja, ternyata masih butuh ‘perubahan’ untuk negaranya……apalagi kita, toh ?
Umar bin Abdul Azis, adalah pemimpin yang berkomitmen menjalankan ilmu kepemimpinannya yang diridhoi Allah, berlaku adil kepada semua pihak tanpa pandang bulu, serta bersikap profesional atas profesinya.
Oya, saya ingat tip dari AA’ Gym, ‘Mulai dari diri kita, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang!’
Caranya ?
Mungkin banyak dari kita yang belum sadar, kita adalah pemimpin dalam urusan kita masing2.
Contoh ?
Pedagang, berkuasa atas dagangannya.
Pengusaha, berkuasa atas bisnis dan perusahaannya.
Guru, dosen, pengajar, berkuasa atas murid2nya.
Pak RT, berkuasa atas warganya.
Dokter dan ahli medis, berkuasa atas pasien2nya.
Polisi, tentara dan aparat keamanan, berkuasa atas urusan keamanan.
Pegawai dan karyawan, berkuasa atas tugas2nya.
Ibu rumah tangga, berkuasa atas urusan rumah tangga, anggaran belanja, & anak2nya.
Seorang Ayah, berkuasa atas keluarganya.
Pelajar, berkuasa atas urusan mencari ilmu.
Bahkan seorang pengangguran sekalipun, berkuasa atas dirinya sendiri, paling tidak berusaha untuk mandiri, tidak menjadi beban orang lain, apalagi sumber keonaran.
Andaikan kita bisa bersikap adil dan profesional atas urusan kita masing2, mulai dari yang kecil, mulai dari sekarang, Insya Allah, kita telah mencontoh teladan Umar bin Abdul Azis.
Yakinlah, dari masyarakat yang seperti ini, akan bermunculan Umar2 lain dengan sendrinya.
Mulai dari sekarang !
Wassalam,
-. terima kasih atas artikelnya.sangat bagus dan menjadi referensi bagi calon calon pemimpin bangsa.
-. saya yakin dan percaya bahwa setiap orang adalah pemimpin untuk dirinya sendiri.tetapi yang jadi persoalan hal ini di terapkan sampai kepada tingkatan yang lebih besar / pimimpin dalam skala nasional.jd dlm memimpin hanya menurut maunya sendiri tanpa memperhatikan kepentingan orang banyak.sehingga banyak melahirkan pemimpin yang tidak lepas dari KKN.
-. dalam hal berpikir positif. ini yang harus di miliki oleh seorang pemimpin.dan juga yang dipimpin haruslah saling mendukung . minimal sama berpikir positif bahwa pemimpin dapat membawa kita ke arah yang lebih baik. tp yang terjadi di republik kita malah sebaliknya. pemimpin kita baru berbuat sudah dihujat ,dikritik dan bahkan tidak di percaya.bagaimana bisa kalau ini terjadi terus menerus.dan mungkin hanya di surga saja baru kita bisa temukan profil pemimpin yang sempurna dari berbagai sudut pandang.alasa nya sudah jelas.karna disurga walaupun banyak penghuninya hanya di wakili oleh satu jiwa.satu keinginan.satu hasrat.untuk itu mari kita sama sama mendukung siapapun yang nantinya menjadi pemimpin republik ini minimal dengan pikiran positif…bravo indonesia.
sekali lagi saya ucapkan terima kasih karena begitu banyak insirasi buat saya dan kita semua untuk mulai berubah menjadi yang lebih baik…..;)
Ya Allah kami sangat rindu dengan sosok pemimpin seperti Umar bin Abduk Aziz