Motivasi Islami Menghadapi Kesulitan Hidup
Bagaimana cara menghadapi kesulitan hidup dalam Islam?
Saat kita menghadapi kesulitan hidup, apa yang perlu kita lakukan? Tentu, kita menginginkan kesulitan cepat berlalu atau segera bisa mengatasinya.
Tidak ada masalah dengan keinginan tersebut. Dan sudah seharusnya kita berusaha agar bisa menghadapi kesulitan tersebut.
Dan tentu saja, kita sebagai seorang Muslim, kita perlu bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntutan agama Islam agar tidak salah jalan.

Sikap Saat Menghadapi Kesulitan Hidup
Bagaimana sikap yang benar dalam menghadapi kesulitan hidup? Sikap akan menentukan tindakan Anda selanjutnya. Sikap yang benar akan membawa kita ke tindakan yang benar. Sikap yang salah akan menuntun kita ke tindakan yang salah.
Sangat penting bagi kita untuk memahami sikap yang benar. Sikap yang benar datang dari mindset atau pola pikir yang benar. Dan tidak ada sumber mindset lebih benar selain Al Quran dan Hadist Shahih. Tidak ada kata bijak menghadapi kesulitan hidup selain dari yang Maha Pemberi Hidup.
Jadi untuk membangun sikap yang positif, kita perlu menggali apa saja mindset yang diajarkan di Al Quran dan Hadist berkaitan dengan kesulitan.
Minimal Anda memiliki dua mindset ini agar bisa mengadapi kesulitan hidup dengan baik:
Yakinlah Kesulitan Akan Memberikan Kemudahan
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.“
QS Al-Inshirah ayat 5-6
Kesulitan Itu Untuk Kebaikan Kita
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada seorang Muslim pun yang ditusuk oleh duri atau lebih dari itu, kecuali Allah pasti akan menghilangkan kesalahan-kesalahannya. Sebagaimana pohon yang menggugurkan daunnya.” (HR. Bukhari).
Bagaimana Cara Menghadapi Kesulitan Hidup
OK, sekarang kita belajar bagaimana cara mengatasi kesulitan hidup. Akan saya jelas berbagai cara bukan hanya dari satu aspek saja, tetapi secara lengkap. Mulai dari aspek ruhiah, pikiran, emosi, dan juga aspek fisik atau ikhtiar.
Amalan dan Doa Dalam Menghadapi Kesulitan Hidup
Berbagai berbagai amalan dan do’a yang mungkin sudah Anda lakukan. Jika sudah, maka tingkatkan saja kualitas dan kuantitasnya jika perlu. Jika belum, maka sekarang saat yang tepat untuk memulainya. Bisa jadi kesulitan yang kita hadapi adalah cara Allah memanggil kita agar lebih dekat dengan-Nya.
Perbaiki Shalat Anda
Karena shalat sebagai jalan meminta pertolongan kepada Allah. Saya yakin Anda sudah mengenal ayat berikut ini:
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS al-Baqarah [2]: 153).
Jika shalat Anda masih bolong-bolong, maka lengkapilah. Jika belum khusyu’, tingkatkanlah. Jika jarang ke Masjid, maka perseringlah. Tambahkan dengan shalat-shalat sunah.
Perbanyak Istighfar
“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Alloh memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka”.
(HR. Ahmad)
Lakukan dzikir istighfar sebanyak mungkin setiap hari. Saya sering mendengar dari para guru saya, mereka membaca hingga ribuan kali setiap harinya.
Doa Dalam Menghadapi Kesulitan Hidup
Salah satu do’a yang diajarkan Rasulullah SAW:

Baca do’a ini setiap pagi dan petang, masing-masing minimal 3 kali.
Bertakwa dan Bertawakal
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
QS. At-Talaq Ayat 2-3
Jalankan perintah Allah dan jauhi larangannya. Kemudian selalu libatkan dan bershabar kepada Allah. Yakinlah Allah akan membimbing kita dalam menghadapi kesulitan hidup.
Tips Menghadapi Kesulitan Hidup
Kunci utama dalam menghadapi kesulitan adalah shabar.
Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya Allah SWT berfirman, ‘Jika Aku menguji hamba-Ku dengan dua yang dicintainya, kemudian dia bersabar, maka Aku akan mengganti keduanya itu untuknya dengan surga’.”
HR Bukhari
Shabar bukan berarti hanya diam. Kita harus memaknai shabar dengan benar agar kita bisa menghadapi kesulitan. Ada kalanya harus shabar artinya lebih menjaga hati, lisan, dan tindakan agar tidak salah. Hati tetap tenang, lisan tidak mengeluh, dan tidak melakukan hal-hal yang negatif.
Shabar juga berarti keteguhan. Teguh di jalan yang benar. Teguh dalam ikhtiar mengatasai kesulitan. Teguh tidak sampai menyerah. Teguh berusaha sampai berhasil. Termasuk shabar menunggu hasilnya alias tidak tergesa-gesa.
Jika kita tidak bisa bershabar, maka usaha-usaha lainnya akan sia-sia. Kita memang perlu ikhtiar, namun ikhtiar tidak akan pernah maksimal tanpa keshabaran. Bukankah ayat-ayat berkaitan dengan perang sering disandingkan dengan keshabaran?
Bagaimana caranya agar kita bisa bershabar? Berusahalah menyabar-nyabarkan diri. Perintahkan diri Anda untuk bershabar. Kemudian terima perintah itu untuk keshabaran. Ya, seperti berbicara kepada diri sendiri. Dalam hati saja.
“Wahai diri, kamu sedang menghadapi kesulitan, perintah Allah dan Rasul-Nya untuk bershabar. Maka bershabarlah kamu.”
“Saya dengar dan saya taat. In syaa Allah saya akan bershabar.”
Ulangi jika perlu.
Langkah-langkah Menghadapi Kesulitan Hidup
Lalu bagaimana ikhtiarnya untuk menghadapi kesulitan? Tentu kesulitan yang dihadapi setiap orang akan berbeda. Baik kesulitan ekonomi, kesulitan dalam hubungan, kesulitan dalam kesehatan, dan berbagai kesulitan lainnya.
Juga tingkat kesulitan akan berbeda-beda bagi setiap orang. Terkadang apa yang kita anggap berat, ternyata hal kecil bagi orang lain. Begitu juga sebeliknya, apa yang kita anggap mudah, ternyata berat bagi orang lain.
Langkah #1: Fahami Mengapa Mengalami Kesulitan?
Apa sich penyebab kesulitan?
Mari kita analogikan. Siapa yang kesulitan mengendarai sepeda motor? Ya, mereka yang belum belajar sepeda motor. Bagi orang normal, jika belajar maka dengan mudah bisa mengendarai sepeda motor. Lihat, anak-anak saja banyak yang bisa.
Begitu juga dalam kehidupan lainnya. Kesulitan sering kali datang karena kita belum mengetahui ilmunya. Atau karena kita belum memiliki keterampilan dalam menghadapinya. Kita belum belajar atau berlatih.
Jadi, langkah pertama kita harus memahami apa saja kekurangan diri kita baik secara fisik maupun mental sehingga kesulitan ini ada. Bisa dikatakan, in adalah instropeksi diri.
Langkah #2: Lengkapi Kekurangan Diri Anda
Setelah Anda mengetahui apa saja kekurangan diri Anda, maka langkah selanjutnya adalah melengkapinya. Jika perlu belajar, maka belajarlah. Jika perlu berlatih maka berlatihlah.
Cari buku, cari artikel, cari video, cari guru, dan apa pun untuk mengatasi kekurangan Anda.
Langkah #3: Atasi Kesulitan Anda Dengan Cara Baru
Setelah Anda punya ilmu dan keterampilan, maka Anda bisa mencoba lagi mengatasi kesulitan Anda. Dan tentunya ini adalah cari baru. Mungkin apa yang Anda lakukan bisa saja sama, tetapi dengan ilmu dan keterampilan yang lebih baik.
Bagaimana jika belum berhasil juga?
Kembali ke langkah #1. Begitu seterusnya.
Dari sini kita bisa melihat bahwa kesulitan akan menempa diri kita menjadi lebih baik. Kesulitan itu seperti peringatan bahwa ada yang kurang dalam diri kita.
Bagaimana Jika Kesulitan Tidak Bisa Diatasi dan Dihindari?
Pertama: jangan terlalu cepat mengatakan tidak bisa diatasi atau dihindari. Mungkin saja ada caranya, tetapi kita belum tahu caranya.
Kedua: ingatlah bahwa yang terpenting bukan apa yang terjadi, tetapi bagaimana cara kita menyikapinya. Dan sikap yang benar dan tidak ada yang lebih baik kecuali bershabar.
Ketiga: selalu ada hikmah dibalik kesulitan kita. Jika memang benar, kesulitan itu tetap ada, maka temukan hikmahnya. Dan hikmah itu menjadi milik Anda.
Keempat: selalu adalah jalan lain atau pintu lain saat satu pintu tertutup. Tidak ada yang namanya jalan buntu, kita hanya perlu mencari jalan yang lain.
Kisah Nyata Menghadapi Kesulitan Hidup
Banyak orang yang mencari kisah nyata. Itu bagus, bisa kita contoh dan bisa menjadi inspirasi. Namun saat ini, saya tidak akan menceritakan kisah nyata orang lain. Namun kisah nyata dari orang yang sangat Anda kenal.
Siapa?
Ya, Anda sendiri.
Coba renungkan sejenak perjalanan hidup Anda. Pernahkah mengalami kesulitan kemudian Anda bisa mengatasinya? Kalau saya pernah dan sangat sering. Kemungkinan besar Anda juga pernah.
Coba ingat-ingat, kemudian catat jika perlu.
Lihatlah catatan Anda. Mungkin kesulitannya berbeda. Mungkin tingkat kesulitannya berbeda. Mungkin kondisinya berbeda. Namun yang pasti, itu semua adalah bukti bahwa Anda sanggup mengatasi kesulitan.
Jika dulu Anda sanggup mengatasi kesulitan, maka Anda pun akan sanggup mengatasi kesulitan saat ini.
Saya yakin, Anda mampu menghadapi kesulitan hidup Anda.
mantap ilmunya semoga bermantaat mas
Aamiin.
Terima kasih sudah berkunjung.