Apa Manfaat Membaca Buku Sebenarnya? Mungkin Tidak Seperti Yang Anda Pikirkan
Banyak yang mengatakan buku adalah jendela dunia. Betul sekali, buku adalah jendela dunia. Tapi apa manfaat membaca buku sebenarnya?
Dengan membuka buku berarti Anda membuka jendela dunia. Anda bisa melihat keluar, sesuatu yang baru atau pemandangan yang berbeda dengan apa yang ada di rumah kita. Manfaat buku banyak sekali.
Yang dimaksud rumah adalah pikiran kita saat ini. Sebagian orang mengatakan bahwa dengan membaca sebuah buku berarti kita membuka cakrawala.
Memasuki Dunia Orang Lain
Membaca buku adalah kita menyelami dunia lain, yaitu sebuah dunia yang ada di dalam pikiran orang lain. Sementara setiap orang memiliki dunia masing-masing. Dengan membaca buku kita akan menyelami berbagai dunia orang lain yang akan memberikan kita kebijaksanaan yang lebih mendalam dalam menghadapi hidup.
Saat kita membaca buku yang membahas bisnis, berarti kita memahami suatu sudut pandang penulis buku tersebut mengenai bisnis. Kita akan menambah wawasan dan kebijaksanaan mengenai bisnis.
Begitu juga, saat juta membaca buku yang membahas kehidupan lainnya, kita akan memiliki wawasan dan kebijaksanaan yang lebih baik dan mendalam dalam kehidupan. Manfaat membaca buku itu banyak bukan?
Semua Buku Bermanfaat
Tidak ada, satu buku pun yang pernah ditulis di dunia yang tidak membawa manfaat. Setiap buku akan membawa manfaat kepada kita jika kita mampu menangkap makna dan hikmah.Kadang kita sendiri yang tidak bisa memetik manfaat membaca buku.
Jika kita masih kesulitan menangkap makna dan hikmah dari suatu buku, berarti kita harus meningkatkan keterbukaan pikiran kita. Hikmah dan makna sebuah buku tidak akan masuk ke dalam pikiran yang tertutup.
Satu-satunya buku yang tidak membawa manfaat adalah buku yang tidak pernah kita baca. Sekali kita membaca buku, maka makna dan hikmah buku tersebut bisa masuk ke dalam pikiran kita jika pikiran kita terbuka. Anda adalah salah seorang yang memiliki pikiran terbuka, saya yakin.
Manfaat Membaca Buku yang Sebenarnya
Membaca buku adalah kegiatan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia sejak zaman dahulu. Namun, seringkali ada kesalahpahaman bahwa membaca buku akan memberikan hasil yang instan. Namun, kenyataannya tidak semua buku dapat memberikan hasil instan, dan hal ini tidak selalu menjadi indikator bahwa buku tersebut buruk.
Menggali Wawasan yang Mendalam
Manfaat membaca buku adalah untuk menggali wawasan. Saat membaca buku, kita sebenarnya sedang membuka pintu menuju wawasan yang mendalam. Wawasan ini bisa berupa pengetahuan baru, pandangan yang lebih luas, atau pemahaman yang lebih baik tentang suatu konsep. Membaca buku adalah cara untuk merenung dan memahami informasi dengan lebih mendalam daripada yang mungkin kita dapatkan dari sumber lain. Setiap halaman yang dibaca membawa kita lebih dekat kepada pengetahuan yang lebih luas.
Membangun Tabungan Mindset
Buku-buku yang kita baca sebenarnya adalah tabungan untuk mindset kita. Mindset, atau pola pikir, adalah landasan dari cara kita memandang dunia dan menghadapi tantangan. Setiap kali kita membaca buku yang memberikan wawasan baru, kita sebenarnya sedang memasukkan lebih banyak alat ke dalam kotak alat pikiran kita. Dalam jangka panjang, hal ini membentuk pola pikir yang lebih kuat dan lentur.
Menyiapkan Model Mental yang Tangguh
Pandangan mental atau bingkai mental merupakan struktur kognitif yang kita pakai guna meresapi kompleksitas dunia. Melalui rajutan kata dalam buku, kita membangun beragam rangkaian pandangan mental yang semakin luas dan mendalam. Lewat halaman-halaman itu, kita mengeja setiap pengalaman yang bukan milik kita, menjelajahi sudut pandang yang terjalin dengan benang pengalaman orang lain. Tak disadari, kita tengah melangkah dalam kehidupan orang lain sambil meresapi dan mengambil hikmah yang tersembunyi.
Dalam perjalanan membaca inilah, kita tak sekadar mengisi halaman-halaman kosong, tapi juga mengisi ruang kosong dalam pikiran kita. Begitu banyak warna, aroma, dan suara dari cerita-cerita yang direkam dalam halaman-halaman tersebut. Dalam menapaki jalan kata demi kata, pemahaman kita tentang realitas pun semakin dalam. Kita menjadi penjelajah wawasan, merambah dimensi-dimensi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
Dan ketika kompleksitas menyapa, saat tumpukan tanya menghadang, kita punya modal berharga. Beragam pandangan mental yang kita tata dengan rapi berada di genggaman kita. Pemahaman yang luas, bingkai yang kaya, semua siap kita manfaatkan untuk merespons situasi dengan kepala yang jernih dan pandangan yang mencakup lebih luas.
Keuntungan dari Tabungan Pikiran
Tak jauh berbeda dengan langkah menabung uang demi masa depan yang gemilang, rajutlah kini langkah menabung ilmu melalui setiap halaman buku yang kau telusuri. Sungguh, ini merupakan upaya mulia menyimpan pengetahuan dan wawasan dalam genggamanmu, siap untuk menerangi jalan di masa-masa mendatang.
Walaupun buahnya tak serta merta tampak dalam sekejap, namun janganlah meremehkan tabungan pikiran yang kian hari kian bertumbuh. Ketika nanti rintangan menghadang atau peluang datang menerpa, harta karun intelektualmu akan menjadi sahabat setia. Ingatlah pepatah bijak yang senantiasa menggema, “Investasi ilmu adalah sumber kekayaan yang tak pernah berhenti memberikan keuntungan.”
Siap Menghadapi Berbagai Kondisi
Salah satu manfaat paling nyata dari membaca buku adalah persiapan untuk menghadapi berbagai kondisi dalam hidup. Ketika kita terus-menerus memperkaya diri dengan pengetahuan dan wawasan, kita secara tidak langsung melatih diri kita untuk lebih siap menghadapi tantangan apa pun. Kita menjadi lebih fleksibel dalam merespon perubahan, karena kita memiliki bekal pengetahuan yang lebih besar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Kesimpulan
Jadi, meskipun tidak semua buku memberikan hasil instan, kita tidak boleh meremehkan manfaat membaca buku. Membaca buku adalah cara yang luar biasa untuk memperkaya diri dengan wawasan, membangun tabungan mindset, dan mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai situasi dalam hidup. Setiap halaman yang kita baca adalah langkah kecil menuju pemahaman yang lebih dalam dan pandangan yang lebih luas.
FAQs
- Apakah semua buku memberikan hasil instan? Tidak, tidak semua buku memberikan hasil instan. Beberapa buku memerlukan waktu untuk dipahami dan diresapi.
- Mengapa wawasan penting? Wawasan membuka pintu ke pengetahuan yang lebih dalam dan pandangan yang lebih luas tentang dunia di sekitar kita.
- Apa yang dimaksud dengan tabungan mindset? Tabungan mindset adalah kumpulan pengetahuan dan wawasan yang kita kumpulkan melalui membaca, yang akan berguna dalam menghadapi tantangan.
- Mengapa model mental diperlukan? Model mental membantu kita memahami dunia dengan cara yang lebih terorganisir dan memberikan sudut pandang yang beragam.
- Bagaimana membaca buku membantu kita menghadapi kondisi hidup? Membaca buku mempersiapkan kita secara mental untuk menghadapi berbagai situasi dengan lebih percaya diri dan bijaksana.
Sebab Anda mampu membaca artikel ini sampai pada paragrap ini. Ini berarti, Anda akan mampu menerima makna dan hikmah dari buku manapun yang Anda baca. Selamat untuk Anda, raih manfaat membaca buku sebanyak mungkin.
Salut untuk Pak Rahmat,
dan Anda adalah salah satu orang yang berpotensi membuat pikiran orang-orang terbuka.
Di balik tulisan dalam lembaran-lembaran buku tentu ada makna/hikmah tersurat atau pun tersirat.
Jika diperluas, selain perlu membaca buku dalam bentuk cetak, ebook, dll, kita perlu juga membaca “buku kehidupan”, yaitu segala fenomena yang terjadi di diri kita, orang lain, lingkungan, dunia, bahkan alam semesta.
Bukankah dalam Qur’an, wahyu pertama yang turun memerintahkan kita untuk Iqra’ (Bacalah) ?
Salam sukses…
Agreeee bos…
Rangkaian kalimat yang menyenangkan namun bijak untuk membawa kita ‘membaca’ segala sesuatu untuk mendapatkan value kehidupan.
Suasana orang ketika membaca buku memang bermacam-macam, ada yang karena hobi sehingga menjadi kebutuhan, ada yang iseng hanya untuk mengisi waktu luang, ada yang harus dibaca karena tuntutan profesional atau karena tujuan tertentu, ada juga yang amat sangat terpaksa membaca karena besok mau ujian.
Namun menurut pengalaman saya, sebaiknya membaca buku itu karena related kedalam suatu tujuan yang akan kita capai, membaca buku itu bagian dari proses pencapai dari apa yang sedang akan kita raih dan tentunya juga bagian dari perencanaan hidup selanjutnya.
Kalau begitu bagaimana menyikapi Al Qur’an sebagai kitab yang harus dibaca, dia datang kepada kita sebagai hudan atau petunjuk hidup, maka tentukanlah maksud dan tujuan hidup, buatlah suatu master plan kehidupan dan jalani semua itu dengan tuntunan Al Qur’an, dan yakinlah kita akan sampai pada titik tujuan itu.
Believe or not ?,
please believe it ! karena Al Qur’an itu mengandung kepastian. Namun seperti pak Rahmat katakan, ” tak ada satu bukupun yang tidak bermanfaat, kecuali buku yang tidak dibaca “, Hm… that nice words … dan hal itu berlaku juga untuk Al Qur’an, dia akan menjadi setumpuk buku usang tak berguna jika tidak di baca untuk suatu tujuan tertentu.
Iqra’….. !
Saya harap boleh melihat lebih banyak manfaat dan kebaikan dan manfaat.
Maklumat yang kamu memperoleh sangat mengguna.
Terima Kasih
Buku tercipta karena adanya Knowledge.
Melalui buku, akan terjadi 3 model transfering processing kedalam diri kita, yaitu :
1. Transfering DATA.
Jika buku itu TIDAK kita rasakan manfaatnya, dan diri kita hanya melihat buku itu hanya sebuah object saja, maka proses transfering kedalam diri kita hanya berupa sebuah data saja, yaitu sebuah buku. Misalnya buku itu kitab Al Qur’an, maka karena kita TIDAK merasakan manfaatnya, maka Al Qur’an itu sama seperti tumpukan koran bekas yang tidak berguna. Jadi memori kita hanya terisi oleh DATA tentang adanya buku yang bernama Al Qur’an.
2. Transfering INFORMASI.
Jika suatu buku bisa memberikan wacana, maka hal itu berarti buku itu sudah memberikan informasi kedalam diri kita, banyak hal-hal yang bisa kita explorasi dari informasi ini hingga dalam, namun sedalam apapun hasil explorasi itu, maka hasilnya hanya sebatas wacana yang dapat memperkaya khasanah kehidupan kita. Coba kita baca buku exclopedia mengenai laut, maka kita akan mengetahui semua keindahan dan dahsyatnya laut hingga dikedalaman laut bisa kita ketahui adanya mutiara. Sekali lagi, sedalam apapun buku itu mengexplorasi laut kepada kita, maka yang kita dapat adalah informasi mengenai adanya keindahan dan keaneka ragaman isinya yang menyimpan mutiara yang tak ternilai harganya. Al Qur’an pun akan sama seperti buku exclopedia itu yang hanya bisa memperkaya wacana kita dan dapat kita ceritakan kembali dengan sangat menarik kepada siapapun juga, namun perlu di-INGAT, pada level ini kita belum bisa mendapatkan mutiara yang sebenarnya, kita baru mendapat informasinya.
3. Transfering KNOWLEDGE.
Jika suatu buku dapat memberikan ide, creativitas hingga menuntun kita pada suatu tindakan akan sesuatu yang sedang kita tuju dan kita ingini, maka melalui buku itu telah terjadi transfering knowledge. Katakanlah bahwa kita berkeinginan untuk mendapatkan Mutiara didasar laut, maka buku itu bisa menjelaskan semua cara untuk mendapatkannya, dia dapat mendefinisikan hal-hal apa saja yang kita perlukan dan daerah mana saja yang mengandung banyak mutiara, dan akhirnya kita memahami dan melakukan actian, pergi dan menyelam kedasar laut hingga mendapatkan mutiara tersebut.
Itulah hakekatnya kitab Al Qur’an, kitab yang tidak cukup hanya dibaca, namun harus dimengerti dan dipahami hingga kita dituntun untuk mengactualisasikannya kedalam semua sisi kehidupan untuk mendapatkan arti dan nilai kehidupan yang hakiki sebagai mutiara yang tak ternilai harganya.
Sejalan dengan perintah Allah yang sering mengatakan kalimat “beriman dan bertakwalah”, dua kalimat itu sebagai dua sisi mata uang yang masing-masing punyai nilai, ber-IMAN merupakan pekerjaan hati yang membisikan apa yang harus kita yakini, dan ber-TAQWA adalah aktivitas diri, semua komponen tubuh bersinergi melakukan tindakan atas apa yang kita yakini, teractualisasi sebagai karekter diri kita atau citra diri kita, dan citra diri hanya akan terbentuk oleh pengalaman-pengalaman yang mempunyai arti, dan itulah rangkaian proses terjadinya Knowledge.
Tulisan ini terinspirasi setelah membaca buku yang berjudul Knowledge Management.
Mudah-mudahan kita bisa mempunyai citra diri yang berlatar belakang Knowledge Al Qur’an, karena malakukan perubahan peradaban dunia media yang diperlukan adalah knowledge.
* Knowledge Management, adalah salah satu bidang ilmu sebagai methodology terapan didunia corparate agar menjadi perusahaan yang bisa tumbuh dan bertahan dalam era competitive dunia.
assalamu’alaikum, salut untuk pak Rahmat atas kemapuannya menuliskan berbagai artikel, oya pak, ane mau tanya, bagaimana cara mudah untuk menulis????? kirim ke emailku yah pak…..jazakallah khair
Membaca itu sama dengan membuka tabir karena esensinya tidak hanya terletak dari aspek psikomotorik/konatif pada lisan tapi juga memberi wawasan secara berulang pada otak sehingga otak memiliki kemampuan kognitif untuk menjadikannya permanen (menghafal)…apabila kita sudah menghafal artinya sama dengan “menjaga” secara tekstual.
Subhanallah.
subhanaalah sangat benar. ajeng sangat membutuhkannya untuk lomba