Membangun Sikap Positif Panduan Lengkap untuk Hidup Lebih Baik

Pernahkah Anda menyadari bagaimana ‘kacamata’ sikap yang Anda kenakan mampu mengubah seluruh persepsi dan realitas hidup Anda? Sama seperti lensa kacamata yang mengubah pandangan buram menjadi jelas, sikap positif adalah kunci untuk melihat dunia dengan penuh harapan, peluang, dan kebahagiaan. Artikel ini akan memandu Anda memahami pentingnya, harga yang harus dibayar, serta langkah-langkah praktis dan teruji untuk membangun serta menanamkan sikap positif yang memberdayakan dalam setiap aspek kehidupan Anda.

Membangun Sikap Positif Panduan Lengkap untuk Hidup Lebih Baik

Untuk memahami sikap positif dan pengaruhnya dalam kehidupan kita, mari kita simak sebuah analogi yang sederhana namun powerful. Beberapa tahun yang lalu, saya mengalami masalah dengan penglihatan. Ketika menonton televisi, teks-teks yang muncul di layar terlihat buram dan tidak jelas. Saya harus mendekat sangat dekat untuk bisa membacanya, dan bahkan itu pun sulit. Awalnya, saya menyalahkan televisi saya, mengira perangkat elektronik itu sudah rusak termakan usia. Namun, setelah beberapa waktu, saya menyadari bahwa sumber masalahnya bukanlah pada televisi, melainkan pada mata saya sendiri. Ternyata, mata saya sudah minus setengah.

Begitu saya memutuskan untuk memakai kacamata, segalanya berubah. Dunia yang semula terlihat kabur dan tidak beraturan, kini menjadi sangat jelas, tajam, dan penuh detail. Perbedaan itu begitu mencolok, seolah-olah saya baru saja membuka mata untuk pertama kalinya. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana cara pandang kita dapat mengubah seluruh persepsi kita terhadap realitas.

Kacamata yang saya gunakan ini bisa diibaratkan sebagai sebuah sikap. Bayangkan jika Anda memilih untuk memakai kacamata hitam sepanjang waktu; dunia akan terasa lebih teduh, atau bahkan gelap, terlepas dari seberapa cerahnya hari itu. Jika Anda mengenakan kacamata berwarna hijau, maka semua yang Anda lihat akan memiliki nuansa kehijauan yang khas. Setiap objek, setiap pemandangan, akan terfilter dan dipengaruhi oleh warna lensa yang Anda pakai. Ini adalah gambaran yang sangat akurat tentang bagaimana sikap kita bekerja. Semua yang terlihat dan terasa dalam hidup akan dipengaruhi oleh ‘kacamata’ sikap yang Anda gunakan.

Kabar baiknya adalah, seperti halnya memilih kacamata, sikap juga merupakan pilihan yang sepenuhnya ada di tangan Anda. Anda memiliki kebebasan penuh untuk memutuskan: apakah Anda ingin memakai kacamata sikap positif, yang akan membuat dunia terlihat lebih cerah, penuh harapan, dan peluang, atau kacamata sikap negatif, yang justru akan menyaring keburukan, kesulitan, dan hambatan? Pilihan ini, pada akhirnya, akan menentukan bagaimana Anda menjalani dan merasakan hidup ini. Pentingnya sikap positif tidak dapat diremehkan, karena ia adalah fondasi untuk mencapai kehidupan yang lebih memuaskan dan produktif.

Harga untuk Memiliki Sikap Positif: Kemauan untuk Berubah

Setelah Anda memutuskan jenis kacamata yang ingin Anda pakai, langkah selanjutnya tentu saja adalah mendapatkannya. Anda tidak bisa langsung memakainya begitu saja; Anda harus membayarnya terlebih dahulu kepada penjual, karena setiap kacamata memiliki harganya sendiri. Demikian pula dengan sikap. Untuk bisa memiliki dan menumbuhkan sikap positif yang kuat, ada “harga” yang harus Anda bayar. Harga tersebut bukanlah dalam bentuk uang, melainkan dalam bentuk kemauan Anda yang tulus untuk berubah.

Kemauan untuk berubah inilah yang seringkali menjadi bagian paling mahal dan sulit. Mengapa? Karena secara naluriah, manusia cenderung nyaman dengan zona kebiasaannya, bahkan jika kebiasaan itu tidak membawa hasil terbaik. Banyak orang yang bercita-cita untuk hidup lebih baik, memiliki karier yang lebih sukses, hubungan yang lebih harmonis, atau kesehatan yang prima, namun tidak memiliki kemauan yang cukup kuat untuk melangkah keluar dari kebiasaan lama mereka. Mereka ingin hasil yang berbeda, tetapi enggan melakukan pendekatan yang berbeda.

Proses mengubah keyakinan dan kebiasaan lama, terutama yang telah tertanam dalam diri selama bertahun-tahun, membutuhkan komitmen, disiplin, dan kesabaran yang luar biasa. Ini adalah perjalanan pengembangan diri yang menuntut Anda untuk menghadapi ketidaknyamanan, mempertanyakan asumsi-asumsi lama, dan berani mencoba hal-hal baru. Namun, imbalannya jauh lebih besar daripada harganya: kehidupan yang dipenuhi dengan manfaat sikap positif, seperti ketahanan mental, kebahagiaan yang lebih besar, dan kemampuan untuk melihat peluang di tengah tantangan.

Membangun mindset positif adalah fondasi dari kemauan untuk berubah ini. Ini berarti secara sadar dan konsisten memilih untuk fokus pada solusi daripada masalah, pada pembelajaran daripada kegagalan, dan pada pertumbuhan daripada stagnasi. Kemauan ini adalah bahan bakar yang akan mendorong Anda melalui setiap langkah menuju sikap positif. Tanpa kemauan yang kuat ini, upaya untuk mengubah sikap akan terasa seperti mendaki gunung tanpa bekal; melelahkan dan seringkali tidak berhasil. Oleh karena itu, mengakui dan memupuk kemauan untuk berubah adalah investasi pertama dan paling penting dalam perjalanan Anda menumbuhkan sikap positif.

Langkah-langkah Praktis Cara Menumbuhkan Sikap Positif

Perjalanan untuk menumbuhkan sikap positif adalah sebuah proses berkelanjutan yang membutuhkan kesadaran dan tindakan. Ini bukanlah sebuah tombol yang bisa dihidupkan dalam semalam, melainkan serangkaian langkah menuju sikap positif yang terencana dan konsisten. Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat secara bertahap menggeser cara pandang dan respons kita terhadap kehidupan.

1. Evaluasi Sikap Anda Saat Ini: Fondasi Perubahan

Langkah pertama dan yang paling krusial dalam cara menumbuhkan sikap positif adalah melakukan evaluasi sikap diri Anda saat ini dengan jujur. Ini seperti seorang dokter yang mendiagnosis penyakit: jika diagnosisnya salah, maka penanganannya, entah itu operasi atau pemberian obat, juga akan keliru. Akibatnya, pasien bukan hanya tidak akan sembuh, bahkan bisa memperburuk keadaannya. Begitu pula dengan sikap; kejujuran Anda dalam mengevaluasi diri akan sangat menentukan keberhasilan seluruh proses perubahan.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang sikap Anda, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain. Teman, keluarga, atau rekan kerja yang Anda percaya dapat memberikan umpan balik yang berharga tentang bagaimana sikap Anda terlihat dari luar. Terkadang, kita tidak menyadari pola-pola atau kecenderungan sikap tertentu pada diri kita sendiri. Umpan balik eksternal ini, jika diterima dengan pikiran terbuka, dapat menjadi cermin yang sangat akuntabel untuk melihat diri kita dari perspektif yang berbeda. Mungkin Anda mengira Anda adalah orang yang sabar, tetapi orang lain melihat Anda mudah tersulut emosi. Menerima kenyataan ini adalah kekuatan langkah pertama menuju perubahan. Ingatlah bahwa tujuan evaluasi ini bukan untuk menghakimi, tetapi untuk memahami dan mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian dan perbaikan.

Dalam proses evaluasi sikap diri, ajukan pertanyaan-pertanyaan reflektif kepada diri sendiri: Bagaimana saya bereaksi terhadap tantangan? Apakah saya cenderung mengeluh atau mencari solusi? Bagaimana interaksi saya dengan orang lain? Apakah saya sering merasa pesimis atau optimis? Mencatat respons Anda terhadap berbagai situasi dapat membantu Anda mengidentifikasi pola sikap yang dominan. Pendekatan ini adalah tips sikap positif yang fundamental untuk setiap individu yang serius ingin mengubah hidupnya.

2. Membina Keyakinan Bahwa Sikap Itu Bisa Berubah

Setelah mengevaluasi sikap Anda saat ini, langkah kedua adalah membina dan memperkuat keyakinan positif dalam diri Anda bahwa sikap itu benar-benar bisa berubah. Tanpa keyakinan ini, setiap upaya Anda untuk berubah akan terasa hampa dan tidak akan membuahkan hasil. Lihatlah sejarah sebagai buktinya. Perhatikan perubahan sikap luar biasa yang dialami para sahabat Rasulullah SAW sebelum dan sesudah mereka masuk Islam. Transformasi mereka bukan hanya sekadar perubahan keyakinan spiritual, melainkan juga perubahan drastis dalam perilaku, moralitas, dan cara mereka berinteraksi dengan dunia.

Perubahan sikap yang begitu fundamental pada diri mereka adalah bukti nyata bahwa manusia memiliki kapasitas yang luar biasa untuk mengubah keyakinan dan sikap mereka, bahkan yang sudah tertanam kuat. Ini menunjukkan bahwa sikap bukanlah sesuatu yang statis atau genetik, melainkan sesuatu yang dinamis dan dapat dibentuk. Dari perspektif neurosains modern, konsep ini didukung oleh gagasan neuroplastisitas, yaitu kemampuan otak untuk mengatur ulang dirinya sendiri dengan membentuk koneksi saraf baru sebagai respons terhadap pengalaman, pembelajaran, dan perubahan perilaku.

Jadi, untuk berhasil dalam cara menumbuhkan sikap positif, Anda harus benar-benar meyakini bahwa Anda mampu berubah. Keyakinan ini adalah pemicu internal yang akan memberikan Anda kekuatan untuk melewati tantangan dan tetap termotivasi sepanjang proses. Jika Anda tidak yakin bahwa sikap Anda bisa berubah, maka secara tidak sadar, Anda akan membangun tembok pembatas yang menghalangi setiap upaya perubahan. Memiliki keyakinan positif terhadap potensi diri sendiri adalah prinsip sikap positif yang tidak boleh diabaikan. Ini adalah inti dari mindset positif yang memungkinkan pertumbuhan dan transformasi pribadi.

3. Memperbaiki Pikiran: Menuju Cara Berpikir Positif

Untuk mengubah sikap, pada hakikatnya kita harus memperbaiki pikiran kita. Cara berpikir seseorang sangat tergantung pada apa yang diyakini. Keyakinan yang ada dalam benak kita adalah hasil dari berbagai pengalaman hidup, informasi yang kita terima, dan interpretasi kita terhadap semua itu. Sayangnya, banyak orang tidak pernah memperhatikan hal ini secara serius. Kita cenderung menerima informasi dan banyak di antaranya langsung kita yakini begitu saja, tanpa pernah mempertanyakannya atau melakukan verifikasi.

Pengalaman kita juga membentuk keyakinan. Namun, sering kali pengalaman kegagalan sementara atau kesulitan sesaat malah membentuk keyakinan negatif bahwa kita akan terus gagal di masa depan. Misalnya, satu kali gagal dalam bisnis bisa membuat seseorang yakin bahwa “saya tidak berbakat bisnis”, atau satu kali ditolak dalam lamaran kerja bisa memunculkan keyakinan “saya tidak pernah cukup baik.” Pola pikir ini sangat menghambat cara berpikir positif.

Parahnya lagi, kita seringkali terpapar pada kata-kata dan narasi dari orang-orang yang memiliki sikap negatif. Informasi negatif, gosip, keluhan, dan pesimisme cenderung lebih mudah menyebar dan menarik perhatian. Lingkungan sosial dan media seringkali lebih banyak menampilkan sisi negatif kehidupan. Karena informasi negatif ini banyak dikatakan dan didengar orang, maka secara tidak sadar, kita cenderung menganggapnya sebagai kebenaran, sehingga kita meyakininya. Ini adalah tantangan besar dalam mengatasi pikiran negatif dan memelihara mindset positif.

Oleh karena itu, langkah selanjutnya untuk menuju sikap positif, setelah evaluasi sikap diri dan menumbuhkan kemauan, adalah menggoyah keyakinan kita yang ada selama ini. Kecuali keyakinan agama yang kokoh dan telah terbukti kebenarannya, banyak keyakinan lain yang perlu dipertanyakan. Sebagai contoh, keyakinan negatif yang perlu digoyah di antaranya:

  • “Saya tidak berbakat bisnis.”
  • “Saya tidak mungkin membeli rumah senilai 1 miliar rupiah.”
  • “Saya tidak mungkin berangkat haji.”
  • “Saya tidak akan pernah bisa sukses dalam karier ini.”
  • “Saya terlalu tua/muda untuk memulai sesuatu yang baru.”

Cara menggoyah keyakinan ini ialah dengan cara mempertanyakannya secara kritis. Apakah betul seperti itu? Benarkah pernyataan ini mutlak adanya? Bagaimana dengan orang lain yang berhasil melakukan hal yang sama? Anda harus berusaha mendapatkan banyak rujukan dan bukti untuk membantah keyakinan negatif Anda selama ini. Referensi bisa datang dari para ahli di bidangnya, kisah sukses orang lain, atau fakta-fakta yang menunjukkan bahwa apa yang Anda yakini sebagai batasan hanyalah sebuah konstruksi pikiran. Ini adalah bagian esensial dalam pengembangan diri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

4. Mengisi dengan Berbagai Keyakinan Positif

Setelah keyakinan negatif Anda tergoyahkan dan Anda mulai melihat celah keraguan di dalamnya, langkah selanjutnya adalah mengisi ruang kosong tersebut dengan berbagai keyakinan positif yang memberdayakan. Proses ini sangat mirip dengan menanam benih baru di lahan yang telah dibersihkan dari gulma.

Salah satu tips sikap positif yang paling efektif adalah bergaullah dengan orang-orang positif. Lingkungan sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pikiran dan perasaan kita. Berada di dekat individu yang optimis, suportif, dan memiliki visi ke depan akan secara otomatis memancarkan energi positif kepada Anda. Mereka dapat menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan perspektif baru yang akan membantu Anda membangun mindset positif. Sebaliknya, menghindari atau membatasi interaksi dengan orang-orang yang terus-menerus mengeluh dan pesimis akan melindungi pikiran Anda dari pengaruh negatif.

Selain itu, aktifkan diri Anda dalam aktivitas yang mendukung pengembangan diri. Bacalah buku-buku tentang motivasi positif, buku-buku yang membahas kesuksesan, dan biografi orang-orang sukses. Kisah-kisah tentang bagaimana mereka mengatasi rintangan, bangkit dari kegagalan, dan mencapai tujuan besar mereka dapat menjadi sumber keyakinan positif yang sangat kuat. Setiap halaman yang Anda baca dan setiap cerita yang Anda serap akan memberikan masukan berharga untuk keyakinan baru Anda yang lebih positif dan memberdayakan. Ini adalah cara berpikir positif yang proaktif.

Namun, penting untuk diingat bahwa Anda harus tetap kritis terhadap keyakinan baru Anda, terutama dari segi agama. Beberapa filosofi atau motivasi positif mungkin menawarkan prinsip-prinsip yang bertentangan dengan ajaran agama atau nilai-nilai moral yang Anda pegang. Oleh karena itu, saringlah setiap informasi dan keyakinan positif baru dengan filter spiritual dan etika Anda. Tujuannya adalah untuk membangun sikap positif yang holistik, yang tidak hanya memberdayakan secara mental tetapi juga selaras dengan nilai-nilai luhur.

Memasukkan Keyakinan Positif ke dalam Pikiran Bawah Sadar Anda

Seringkali, banyak orang sudah mengetahui berbagai keyakinan positif dan cara berpikir positif yang benar, namun sikap dan perilaku mereka tetap saja cenderung negatif. Salah satu penyebab utama dari fenomena ini adalah karena keyakinan positif tersebut belum meresap sepenuhnya ke dalam pikiran mereka. Para ahli pikiran dan psikologi menjelaskan bahwa keyakinan tersebut belum masuk ke dalam pikiran bawah sadar. Padahal, hanya keyakinan yang sudah tertanam kuat di pikiran bawah sadar saja yang dapat secara otomatis membentuk sikap positif dan perilaku yang konsisten.

Pikiran bawah sadar adalah bagian dari pikiran kita yang bertanggung jawab atas kebiasaan, emosi, nilai-nilai, dan reaksi spontan. Ia bekerja secara otomatis, mengarahkan tindakan kita tanpa kita sadari. Jika keyakinan positif hanya berada di tingkat pikiran sadar, ia ibarat pengunjung sementara yang mudah pergi. Namun, ketika ia meresap ke pikiran bawah sadar, ia menjadi bagian dari diri kita, secara konsisten memandu kita menuju sikap positif.

Lalu, bagaimana caranya kita dapat memasukkan keyakinan positif ini ke dalam pikiran bawah sadar? Napoleon Hill, penulis legendaris buku Think and Grow Rich, dengan jelas menyatakan bahwa “pengulangan pengukuhan perintah kepada pikiran bawah sadar adalah satu-satunya metode yang diketahui tentang perkembangan sukarela dari emosi keyakinan.” “Pengulangan pengukuhan perintah” ini, dalam istilah lain yang lebih umum, dikenal sebagai sugesti pribadi atau afirmasi. Ini adalah inti dari teknik afirmasi positif.

Pentingnya sebuah afirmasi telah banyak diketahui dan ditekankan oleh berbagai ahli pengembangan diri dan psikologi. Robert G. Allen, dalam bukunya yang terkenal One Minute Millionaire, menyertakan afirmasi sebagai salah satu langkah menuju kesuksesan finansial. Maxwell Maltz, seorang ahli bedah plastik sekaligus psikolog, dalam karyanya Psycho-Cybernetics, sangat menganjurkan teknik afirmasi sebagai cara ampuh dalam membentuk dan memperbaiki citra diri. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak motivator dan pelatih, termasuk saya sendiri saat mengadakan seminar atau pelatihan, selalu menyertakan sesi afirmasi sebagai upaya agar sikap positif para peserta segera terbentuk dan meresap ke dalam diri mereka.

Lalu, seperti apa sebenarnya afirmasi itu? Konsepnya sangat sederhana: Anda cukup menyatakan kalimat-kalimat keyakinan positif Anda secara lisan atau dalam hati. Setelah itu, bacalah atau ucapkanlah kalimat-kalimat tersebut berulang-ulang dengan penuh perasaan dan keyakinan. Semakin sering Anda membacanya, dan semakin emosional serta tulus Anda mengucapkannya, maka semakin dalam kalimat-kalimat tersebut akan meresap ke dalam pikiran bawah sadar Anda. Proses pengulangan ini adalah prinsip sikap positif yang efektif.

Berikut adalah beberapa contoh afirmasi yang dapat Anda gunakan, yang saya ambil dari materi seminar tentang keberanian:

  • Saya yakin keberanian akan membawa dampak positif yang besar bagi hidup saya.
  • Saya adalah pribadi yang berani, sehingga seluruh potensi terbaik dalam diri saya dapat tergali dan termanfaatkan sepenuhnya.
  • Saya berani mengambil risiko dan menghadapi tantangan, sehingga peluang sukses saya menjadi lebih besar.
  • Saya selalu berfikir positif dalam setiap situasi dan kondisi.
  • Saya senantiasa berbaik sangka kepada Allah SWT dalam segala takdir-Nya.
  • Saya berbaik sangka kepada setiap orang tanpa mengurangi kewaspadaan saya.
  • Saya yakin apa pun yang saya usahakan dengan sungguh-sungguh akan berhasil, kecuali jika Allah SWT tidak mengizinkan, dan itu pun pasti ada hikmahnya.

Anda bisa membaca lebih jauh tentang bagaimana menumbuhkan sikap positif yang diawali oleh pikiran positif pada berbagai sumber pengembangan diri. Prinsip sikap positif ini adalah kunci untuk membuka potensi tak terbatas dalam diri Anda. Dengan konsistensi dan motivasi positif, Anda dapat membangun benteng mental yang kuat terhadap pikiran negatif dan menjalani hidup yang lebih memuaskan.

Untuk meningkatkan kualitas sikap positif Anda, saya telah menyiapkan banyak artikel berkaitan dengan sikap positif yang dapat Anda eksplorasi lebih lanjut. Setiap artikel adalah tips sikap positif dan wawasan baru untuk perjalanan pengembangan diri Anda.

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ) Mengenai Sikap Positif

Apa yang dimaksud dengan sikap positif?

Sikap positif adalah kecenderungan mental dan emosional untuk melihat sisi baik dari suatu situasi, memandang tantangan sebagai peluang, dan memiliki harapan baik terhadap hasil masa depan. Ini adalah cara pandang yang optimis dan konstruktif, yang berfokus pada potensi pertumbuhan, solusi, dan manfaat, daripada terjebak dalam masalah atau kegagalan. Dengan kata lain, sikap positif adalah ‘kacamata’ yang memilih untuk memfilter dunia dengan lensa optimisme dan harapan.

Bagaimana langkah-langkah untuk membangun sikap positif?

Langkah-langkah untuk membangun sikap positif melibatkan proses yang berkelanjutan, dimulai dari: 1) Mengevaluasi sikap diri saat ini dengan jujur, seringkali dengan bantuan umpan balik dari orang lain. 2) Membina keyakinan positif bahwa sikap Anda bisa berubah, terinspirasi oleh contoh-contoh transformasi. 3) Memperbaiki pikiran dengan menggoyah keyakinan negatif lama dan mengisi dengan keyakinan positif melalui membaca buku pengembangan diri dan bergaul dengan orang-orang positif. 4) Memasukkan keyakinan positif ke dalam pikiran bawah sadar melalui teknik afirmasi positif yang berulang.

Mengapa penting memiliki sikap positif?

Pentingnya sikap positif tidak bisa dilebih-lebihkan karena ia membawa berbagai manfaat sikap positif signifikan dalam hidup. Individu dengan sikap positif cenderung lebih resilient menghadapi stres, memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik, lebih berhasil dalam mencapai tujuan, dan menjalin hubungan yang lebih harmonis. Sikap ini memungkinkan kita untuk melihat peluang di tengah tantangan, memotivasi diri untuk terus belajar dan bertumbuh, serta menarik pengalaman yang lebih baik ke dalam hidup.

Apakah keyakinan bisa mempengaruhi sikap?

Ya, keyakinan sangat mempengaruhi sikap. Apa yang kita yakini tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia akan membentuk cara berpikir positif kita dan pada gilirannya, sikap kita. Jika seseorang memiliki keyakinan negatif seperti “Saya tidak cukup baik,” maka sikapnya akan cenderung pesimis, ragu-ragu, dan kurang berani. Sebaliknya, keyakinan positif seperti “Saya mampu dan saya bisa belajar” akan memunculkan sikap positif, proaktif, dan gigih. Oleh karena itu, mengubah keyakinan adalah langkah fundamental dalam cara menumbuhkan sikap positif.

Bagaimana afirmasi membantu membentuk sikap positif?

Afirmasi membantu membentuk sikap positif dengan secara sadar dan berulang-ulang memasukkan keyakinan positif ke dalam pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar mengontrol sebagian besar perilaku dan reaksi kita. Dengan secara konsisten mengucapkan contoh afirmasi yang positif, seperti “Saya selalu berfikir positif” atau “Saya berani,” kita melatih otak untuk menerima pesan-pesan ini sebagai kebenaran. Seiring waktu, keyakinan positif ini akan meresap dan menjadi bagian otomatis dari mindset positif Anda, sehingga secara alami Anda akan menunjukkan sikap positif dalam kehidupan sehari-hari.


6 Comments

  1. Bagaimana membangun pikiran yang positif dan perasaan yang positif ketika kita merasa sudah direndahkan orang lain, ketika kita sudah tak sanggup dengan beban yang kita pikul, ketika kita dilecehkan orang lain dan ketika kita merasa tidak berguna?
    Terimakasih mohon penjelasan dari ini semua.

  2. memang ndak mudah untuk berubah, semua itu perlu mujahadah (sungguh-sungguh) dan yang penting slalu istiqamah aja dech,….

  3. saya tdk mengomentari khusus ini, tp semua artikel tentang motivasi yg telah disajikan , betul betul insfiratif , menjadi pencerahan dlm kehidupan, terima kasih banyak, mudah-mudahan menjadi amal yang terima oleh Alloh, amin….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *