Strategi Memetik Manfaat Dari Buku Secara Maksimal

Orang-orang sukses itu adalah para pembaca. Leader adalah reader. Para top CEO di Amerika membaca 60 buku per tahun. Atau 1 buku lebih per minggu di tengah kesibukan mereka.

Para pemimpin, rata-rata memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya. Begitu juga para ilmuan dan cendekia Muslim, mereka begitu sering dan suka membaca.

Jika ada yang berkata, terlalu banyak membaca itu malah membuat bingung, artinya ada yang salah dengan dia. Allah memerintahkan kita untuk terus menuntut ilmu. Jadi bukan salah ilmu yang menjadikan Anda bingung, tetapi ada yang salah dengan cara mengelola ilmu itu sendiri.

Strategi Memetik Manfaat Dari Buku Secara Maksimal

Manfaat Dari Buku Itu Besar, Sudahkah Merasakannya?

Manfaat dari buku itu sangat besar, sayangnya masih banyak yang belum sadar akan pentingnya membaca buku. Penyebab pertama adalah tidak memprioritaskan membeli buku, alasannya keuangan yang tidak cukup. Padahal jika ingin mendapatkan kehidupan yang lebih baik, membeli buku itu sama dengan investasi.

Yang kedua, ada juga orang yang sudah mulai membeli buku, tetapi dia belum merasakan manfaat dari buku itu. Kemudian dia berhenti dan menyerah dan yakin kalau membeli buku itu tidak ada manfaatnya. Sebenarnya, bukan tidak ada manfaatnya tetapi dia tidak mampu memetik manfaat dari buku yang dia beli.

Mau tahu cara mengambil manfaat dari buku? Yup, bukan hanya buku, juga ebook, video, audio, seminar, pelatihan dan produk informasi lainnya. Bukankah kita sering mendengar perkataan “ebook sampah”, buku yang tidak bermanfaat, motivasi sesaat, dan perkataan-perkataan sejenisnya?

Seringkali yang menjadi masalah adalah bukan pada produk informasinya. Anda tidak akan pernah kaya dengan membaca buku “Think And Grow Rich“. Serius! Bob Proctor bisa kaya bukan dengan membaca buku tersebut, tetapi dengan mengaplikasikan buku tersebut.

“Tapi… terlalu banyak buku… pusing.”

Ini dia cara mengatasinya…

Sebelum saya membahas teknik mengambil manfaat dari produk informasi, bahkan informasi yang banyak sekali, saya mau membahas dulu beberapa penyakit yang sering menghambat.

Kurang motivasi belajar Sehingga Tidak Mendapatkan Manfaat Dari Buku.

Tandanya:

  1. Membaca hanya judulnya saja, bahkan untuk membaca artikel sekali pun.
  2. Membaca sekilas dan hanya satu kali.
  3. Terlalu cepat mengambil kesimpulan, dikiranya isi buku, padahal opini pribadi. Contoh: “Ah cuma gitu-gitu aja”.

Tidak Berorientasi Tindakan

Yaitu, saat membaca hanya untuk membaca saja, bahkan membeli buku hanya untuk memenuhi rak. Membeli ebook hanya untuk memenuhi hardisk saja. Ingat… produk informasi hanya bermanfaat jika kita mengambil tindakan.

Untuk sebagian orang ini yang menjadikan bingung. Jika kita sudah membaca banyak buku, banyak teknik, strategi, dan wawasan dalam kepala kita, lalau bagaimana cara mengaplikasikannya?

Bukan seperti itu cara berpikirnya. Sukses dan pahala adalah dengan tindakan, bukan hanya ilmu. Anda meraih sukses bisnis, itu dengan tindakan, bukan ilmu saja.

Pertanyaanya adalah, tindakan seperti apa?

Bertindak yang dimaksud bukan mempraktekan semua apa yang Anda baca. Buku juga macam-macam, ada buku yang beorientasi praktis ada yang tidak praktis artinya bersifat keilmuan, strategis, dan sebagainya. Jika Anda hanya membeli buku praktis, itu salah, jelas saja kalau Anda bingung.

Jadi manfaat membaca itu bukan mengetahui cara melakukan sesuatu (praktis). Bukan itu saja. Jika menurut Anda itu saja karena Anda membeli buku berorientasi praktis. Padahal itu tidak cukup. Jika kita hanya fokus pada yang praktis, maka logika dan proses analisis akan kurang.

Manfaat dari membaca buku itu diantaranya:

  • Manfaat praktis (cara melakukan sesuai)
  • Wawasan
  • Pola pikir atau paradigma
  • Hiburan
  • Motivasi dan Inspirasi
  • dan sebagainya

Semuanya bermuara tindakan, tetapi prosesnya yang berbeda. Jika Anda membaca buku praktis, maka Anda bertindak sesuai dengan panduan buku tersebut. Wawasan berbeda lagi. Wawasan akan memperkaya pikiran Anda sehingga Anda lebih baik dalam mengambil keputusan mau bertindak apa.

Pola pikiran atau paradigma atau mindset akan menjadi dasar semua tindakan Anda. Saat Anda membaca banyak buku yang berkaitan dengan pola pikir, ditambah pengalaman pribadi akan mengkristal menjadi mindset Anda sendiri. Semakin kuat dan semakin berkualitas mindset Anda maka tindakan Anda pun akan semakin berkualitas.

Buku hiburan dan motivasi juga berorientasi pada tindakan, yang itu memperbaiki emosi atau mood Anda agar positif. Hanya mood yang positif akan menghasilkan tindakan yang positif.

Jadi teruslah membaca, teruslah bertindak. Semakin lama, tindakan Anda akan semakin berkualitas seiring semakin banyak ilmu yang Anda serap.

Tidak Bisa Mengelola Informasi

Sering ada yang mengatakan, terlalu banyak informasi… bingung. Masalahnya sebenarnya bukan pada banyaknya informasi. Coba pikirkan: kenapa orang lain tidak bingung? Kedua: informasi memang akan terus bertambah, apalagi sekarang jamannya informasi. Jika Anda mengeluh terlalu banyak informasi, Anda tidak cocok hidup dijaman ini.

Cara Memetik Manfaat dari Buku

Dari penyakit-penyakit diatas, kita bisa mengambil kesimpulan bagaimana cara memetik manfaat dari sebuah buku atau produk informasi.

  1. Tingkatkan Motivasi Belajar Anda. Apa yang Anda baca, dengan, atau tonton insya Allah berguna. Tidak ada yang namanya “ah teori”. Teori itu berguna, sebab teori diambil dari pengalaman nyata.
  2. Pikirkan: apa tindakan yang bisa saya lakukan? Pikiran ini harus menyertai Anda saat membaca, mendengar, atau menonton produk informasi. Saat ada ide: catat.
  3. Kelola informasi supaya tidak membingungkan. Informasi akan membingungkan jika tidak dikelola dengan baik. Analoginya, Anda akan sulit mengambil sebuah berkas, jika arsip Anda tidak disimpan dengan tertarur.
    • Tidak semua informasi harus langsung ditindak lanjuti
    • Ada informasi yang bisa Anda simpan sebagai referensi dan wawasan
    • Ada informasi yang Anda gunakan untuk memperbaiki apa yang sedang Anda lakukan
    • Ada informasi yang perlu Anda serap untuk membangun mindset Anda
    • Ada informasi yang perlu kita tolak jika memang jelas salah
  4. Ambil tindakan. Anda sudah paham, sudah punya ide-ide tindakan, dan ide-ide tersebut dikelola dengan baik, maka langkah selanjutnya ialah: mengambil tindakan. Tidak semua apa yang Anda baca harus dilakukan, yang relevan saja.

Itulah keempat cara memetik manfaat dari buku.

Menyimpan informasi dalam pikiran Anda tidak akan percuma. Jika informasi itu bermanfaat dan benar, simpan saja sebagai wawasan dan mindset kita. Semakin banyak informasi, analisa kita akan lebih baik dan lebih terhindar dari kecelakaan.

Tidak usah takut bingung, pikiran bawah sadar kita sebenarnya punya kemampuan secara otomatis memfilter mana informasi yang dibutuhkan mana yang tidak. Jangan dibuat bingung, karena sebenarnya bingung sering terjadi karena kita sendiri yang membuat bingung.

Ingat, dengan 60 buku per tahun, dalam 10 tahun artinya sudah membaca 600 buku. Ini yang menjadikan analisa mereka lebih tajam dan lebih baik dalam mengambil keputusan. Bill Gates itu pembaca buku, bahkan saat dia masih usia belasan tahun. Bukan membaca komik, tetapi membaca buku bisnis.

Firman  Allah  SWT  :

“ . . .  Katakanlah :  Adakah  sama  orang-orang  yang  mengetahui  dengan  orang-orang  yang  tidak  mengetahui?  sesungguhnya  orang-orang  yang  berakallah  yang  dapat  menerima  pelajaran“  (QS.39:9)

Asy-Syafi’I  berkata  :  “ Tidak  ada  sesuatu  yang  lebih  baik  setelah  amal – amal  yang  fardhu  selain  mancari  ilmu“,  beliau  juga  berkata  : “Orang  yang  tidak  menyukai  ilmu , tidak  ada  kebaikan  padanya“

Jadi, tingkatkan kualitas amal dan tindakan Anda, baik menuju sukses di dunia maupun di akhirat, dengan ilmu. Salah satunya membaca buku.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

7 Comments

  1. Salam Mas Rahmat…

    Banyak buku dan ebook saya beli, namun hanya beberapa saja yang langsung saya take action. Sedang yang lain saya anggap belum tepat waktunya untuk take action. Meskipun saat ini masih memenuhi rak dan hardisk, ada niatan suatu saat akan saya baca dan langsung take action.

    Thks infonya…

  2. Saya senang dengan uraian singkat anda mengenai alasan tidak bisa mengelola informasi.
    Bagi seorang pembelajar yang baik tidak ada kata information overload.
    Pembelajar yang baik tahu bagaimana mengelola setiap informasi yang didapatnya.
    Dia bisa memilah-milah mana informasi yang berguna dan mana yang tidak.
    Kemudian dia akan mengelompokkannya baik dalam pikirannya sendiri maupun pada catatannya.
    Dengan demikian semua informasi tertata rapi dan siap digunakan saat diperlukan.

  3. Saya sangat menyukai buku, bku itu ibrat kwan sejati bgi saya.
    Oh ya entah mengapa akhr” ini belajar sya menurun,..
    Saya adlh seorang siswi sma…
    Bgaimana cra supaya sya kembli semangat!?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *