|

Motivasi Dan Aksi – Motivation And Action

Motivasi Dan Aksi, Bagaimana Hubungannya?

motivasi dan aksiMungkin Anda pernah membaca atau mendengar, tentang mengubah motivasi menjadi aksi atau merealisasikan motivasi. Bagaimana caranya? Jika kita melihat definisi motivasi pada artikel sebelumnya, bahwa motivasi adalah alasan untuk bertindak atau aksi. Artinya kalau ada motivasi, maka dia pasti akan bertindak. Jika seseorang tidak bertindak, artinya dia tidak atau kurang memiliki motivasi.

Motivasi menjadi aksi adalah sudah sebuah kesatuan. Saat Anda berbicara motivasi maka secara otomatis Anda juga sedang berbicara aksi. Sebaliknya, jika Anda berbicara aksi atau tindakan, artinya Anda juga sedang berbicara motivasi. Motivasi adalah bagaimana agar Anda bertindak.

Anda tidak perlu memisahkan antara motivasi dan aksi, keduanya akan sejalan, keduanya akan ada berbarengan. Jika tidak ada motivasi maka tidak akan ada tindakan. Begitu juga, jika tidak ada tindakan artinya tidak ada motivasi dalam diri orang tersebut.

Yang membedakan motivasi dan aksi adalah tempatnya. Motivasi terletak dalam pikiran dan hati Anda, sementara tindakan terletak pada tubuh atau fisik Anda. Namun keduanya ada sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan seperti pikiran dan tubuh. Keduanya saling mendukung.

Jadi hubungan motivasi dan aksi adalah baik-baik saja. 🙂

Memahami Hubungan Motivasi dan Aksi, Anda Menjawab Beberapa Pertanyaan

Bisakah Sukses Hanya Dengan Motivasi?

Bisa, karena motivasi akan menjadi sebuah aksi. Dan tindakan adalah cara untuk meraih sukses. Tentu  saja masih ada pertanyaan, apakah tindakan saja akan mengantarkan kita kepada keberhasilan? Jawabannya TIDAK, Anda perlu bertindak dengan cara yang benar dan arah yang tepat.

Bagaimana Cara Mengubah Motivasi Menjadi Aksi?

Jawabannya adalah motivasi akan berubah menjadi aksi dengan sendirinya. Seperti dijelaskan diatas, motivasi dan aksi sebuah kesatuan dan keduanya akan ada. Semua tindakan berdasarkan apa yang ada dalam pikirannya, jika dalam pikirannya motivasinya cukup maka aksi akan otomatis ada.

Kenapa Saya Sudah Memiliki Motivasi, Tapi Tidak Juga Bertindak?

Tindakan harus melawan kelembaman dan akan menimbulkan resistensi. Untuk mengatasi kelembaman (cendrung diam, ingat hukum Newton I) dan resistensi (yang menahan untuk bergerak) diperlukan energi (baca: motivasi) yang tinggi. Artinya jika Anda masih tetap diam saja meski sudah memiliki motivasi, maka perbesarlah motivasi Anda sampai Anda bisa bergerak.

Jadi jawabannya adalah motivasi Anda masih terlalu kecil sehingga masih belum bisa bergerak.

The Power of Kepepet

Saya belum baca bukunya. Namun, kita semua sadar dan mungkin sudah mengalaminya disaat kita kepepet, kita langsung bertindak, bahkan bertindak dengan cara yang luar biasa melebihi perkiraan kita sendiri. Jika kepepet itu bisa menggerakan kita, apakah kepepet sebuah motivasi? Jawabannya: ya.

Sebenarnya ada dua motivasi utama manusia. Yang pertama adalah untuk menghindari rasa sakit. Kepepet muncul saat ada ancaman atau saat Anda menakuti sesuatu. Sebagai contoh, Anda disuruh bos Anda membuat laporan dan besok harus selesai. Anda hanya akan merasa kepepet jika Anda takut akibat buruknya jika gagal. Jika Anda berpikir “ah tidak selesai juga tidak apa-apa” maka Anda tidak merasa kepepet lagi dan akan santai bekerja.

Motivasi yang kedua adalah untuk meraih kenikmatan. Anda mau melakukan sesuatu, karena imbalan yang akan dapat setelah melakukannya. Misalnya, Anda mau bekerja keras mencari uang demi mendapatkan rumah idaman Anda. Padahal, saat ini Anda sudah memiliki rumah yang layak.

Mana yang lebih kuat? Ya, motivasi yang pertama memang lebih kuat. Bahkan, mayoritas orang mau bekerja, berbisnis, atau berdagang karena takut tidak makan, takut keluarganya tidak makan, takut rumah tidak terbayar, dan sebagainya. Sementara sebagian kecil lainnya, fokus pada apa yang diinginkan bukan pada apa yang dia takutkan.

Ketakutan, Motivasi dan Aksi

Namun, ketakutan pun bisa menghentikan Anda. Banyak orang yang tidak mau berbisnis karena dia takut gagal, modalnya hilang, malah punya hutang, dan dikejar-kejar debt collector. Akhirnya dia tidak jadi bisnis. Itu karena ketakutan. Untuk itulah, kita perlu memiliki kendali akan ketakutan kita, kita jadikan ketakutan sebagai motivator bukan malah menjadi penghambat diri Anda. Metakutan yang berlebih malah merusak, bukannya membangun.

Lalu, jenis ketakutan mana yang akan menjadikan Anda bergerak? Ketakutan yang tidak memberikan pilihan lain, yaitu bertindak atak hal buruk akan menimpa Anda. Ketakutan yang menghentikan Anda adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah Anda miliki. Ketakutan ini lebih kuat dibandingkan keinginan untuk memiliki yang baru.

Kesimpulan

Apa maksud dari artikel ini. Pertama Anda akan sukses jika bertindak. Tidak akan tindakan jika tidak ada motivasi. Semantara motivasi akan muncul karena adanya keinginan dan ketakutan dalam komposisi yang tepat. Komposisi keinginan dan ketakutan yang tepat bisa didapatkan jika Anda mampu mengendalikan pikiran Anda. Itulah sebabnya, motivasi tidak bisa hanya berbicara motivasi saja. Kita perlu belajar berpikir positif dan pengembangan diri, agar kadar keinginan dan ketakutan Anda dalam komposisi yang tepat sehingga memberikan motivasi yang cukup untuk membuat Anda bertindak.

Jadi, kita membutuhkan ilmu sukses lebih menyeluruh. Kita tidak bisa hanya mencukupkan diri untuk berbicara motivasi atau aksi (salah satu), juga termasuk hanya bicara motivasi dan aksi (keduanya).


Kunjungi Juga:

Paket Umroh Bandung 2024 - 2025

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


WordPress Anti Spam by WP-SpamShield