| |

Mengapa Keterampilan Itu Penting Untuk Meraih Sukses?

Mengapa keterampilan itu penting?

Jawabannya karena keterampilan akan membawa Anda lebih sukses. Keterampilan sangat penting dalam meraih sukses, meski bukan satu-satunya yang dibutuhkan. Diantara tahapan yang diperlukan untuk meraih sukses, keterampilan adalah salah satunya.

Banyak yang berkata, kalau mau sukses itu kita harus bertindak. Ini betul sekali. Tapi, jika kita tidak bisa melakukannya, kita tidak akan bertindak. Tindakan membutuhkan sebuah keterampilan, skill, atau kemampuan. Faktanya, banyak orang yang terhalang bertindak karena “tidak bisa.”

Memang, ada banyak tindakan yang bisa dilakukan oleh semua orang. Namun untuk sukses kita membutuhkan tindakan-tindakan yang tidak bisa dilakukan semua atau rata-rata orang.

Orang-orang yang meraih hasil besar, hebat, dan luar biasa karena mereka memiliki kemampuan yang tinggi. Para bintang olah raga mendapatkan gaji yang besar, karena mereka punya skill tinggi pada bidangnya.

Sahabat Rasulullah SAW, Abdurrahman bin ‘Auf bisa menjadi orang yang kaya raya, karena memiliki kemampuan berdagang yang mumpuni. Para pengusaha, selain punya kemampuan menjual, juga punya kemampuan dalam leadership, negosiasi, manajemen, dan sebagainya.

Jadi, sukses Anda akan dipengaruhi oleh kemampuan. Inilah mengapa skill itu penting. Dan kabar baiknya, skill itu bisa pelajari oleh setiap orang. Intinya kita perlu belajar jika belum punya skill. Inilah mengapa belajar itu penting.

Mengapa Keterampilan Itu Penting Untuk Meraih Sukses?

Cara Menguasai Skill

Bagaimana cara menguasai sebuah skill atau keterampilan baru? Cukup menggunakan jurus dasar 3B: Belajar, Berlatih, dan Biasakan.

  1. Belajar, mengetahui bagaimana tata cara melakukan sesuatu.
  2. Berlatih, sampai kita bisa melakukannya secara nyata. Ini masuk ke level Conscious Competence.
  3. Biasakan, sampai kita bisa melakukannya secara otomatis tanpa berpikir. Dan ini sudah menjadi level Unconscious Competence.

Kalau Anda melihat orang-orang hebat, yang sudah tidak perlu berpikir atau bertindak secara otomatis, artinya mereka sudah mencapai Unconscious Competence.

Sebenarnya, banyak diantara kita yang sudah mencapai level Unconscious Competence saat mengendarai mobil.  Saat sedang berlatih, kita masih mikir saat mau memindahkan gigi (Conscious Competence). Setelah biasa, kita melakukannya secara otomatis (tanpa sadar) karena kita sudah mencapai skill level Unconscious Competence.

Salah Kaprah 10.000 Jam

Dalam sebuah buku Outliers, disana diceritakan orang-orang hebat kelas dunia membutuhkan waktu 10.000 jam untuk mengasah skillnya. Tentu itu tidak salah, dan itu berdasarkan data.

Kabar baiknya, untuk menguasai skill itu tidak harus menghabiskan 10.000 jam. Cukup 100 jam, 20 jam, bahkan 1 jam. Koq bisa? Apa bedanya? Nanti akan saya bahas dibawah.

Inti yang ingin saya sampaikan adalah bahwa waktu yang dibutuhkan untuk menguasai sebuah skill tidak harus lama. Mungkin ada yang lama, mungkin ada yang sebentar. Tidak harus 10.000 jam, jadi tidak perlu takut lama.

Tentu saja, semakin lama waktu yang kita alokasikan untuk menguasai sebuah skill atau keterampilan, hasilnya akan lebih baik. Semakin baik skill kita akan semakin baik hasilnya. Dan semakin baik hasil kerja kita, akan semakin besar kontribusinya bagi kesuksesan kita.

Namun Anda tidak harus menghabiskan waktu 10 ribu jam. Kecuali Anda ingin menjadi orang dengan prestasi kelas dunia. Namun untuk keberhasilan dalam bisnis atau karir, Anda bisa lebih cepat dalam menguasai keterampilan.

Cukup 20 Jam Untuk Menguasai Skill Baru

Ada sebuah buku berjudul “The First 20 Hours“, karya Josh Kaufman, yang menjelaskan bahwa kita bisa menguasai sebuah keterampilan baru hanya dalam 20 jam. Mungkin tidak sampai kelas dunia, tetapi cukuplah untuk keperluan pribadi.

Dan menurut saya, skill baru yang dipelajari dalam waktu 20 jam, sudah bisa menghasilkan jika digabungkan dengan faktor sukses lainnya.

Bagaimana cara menguasai keterampilan baru dalam 20 jam?

Baiknya silahkan Anda beli bukunya, disana dibahas secara lengkap (alhamdulillah saya punya bukunya). Ringkasannya:

  1. Deciding: Memutuskan dengan tepat apa yang ingin Anda kuasai. Termasuk menentukan level kedalamannya.
  2. Deconstructing: Memecah skill menjadi sub-sub skill yang lebih sederhana. Sehingga Anda dapat melatihnya secara mandiri.
  3. Learning: Mempelajari konsep dasar teori secukupnya. Sehingga Anda dapat mengkoreksi latihan Anda sendiri.
  4. Removing: Menyingkirkan hambatan fisik, mental, emosional yang menghalangi proses latihan.
  5. Practicing: Melatih elemen sub skill terpenting setidaknya dalam 20 jam.

Yang terpenting agar kita bisa berhasil dalam menguasai skill baru adalah kita berlatih dengan sengaja (deliberated) artinya dengan penuh kesadaran. Dan akan lebih bagus lagi jika ada feedback dari mentor. Inilah yang disebut deliberate practice.

100 Jam Untuk Menguasai Skill Kelas Dunia

Bukannya harus 10.000 jam? Berdasarkan buku Outliers, berdasarkan pengalaman orang-orang hebat yang legendaris, mereka menghabiskan waktu kurang lebih 10.000 jam untuk mencapai skill kelas dunia.

Tapi, itu masih “tergantung” skill yang kita pilih. Tidak semua skill membutuhkan 10.000 jam. Jadi, kita bisa memilih skill secara spesifik atau terfokus, Anda tetap bisa punya skill kelas dunia hanya dengan 100 jam.

Apakah skill 100 jam ini bisa memberi hasil? Sekali lagi, pemilihan skill apa yang mau Anda kuasai akan menentukan. Anda harus benar-benar memilih skill yang benar-benar berharga. Jika ditambah langka akan lebih baik lagi.

Jadi rumusnya: (berharga + langka) X 100 jam deliberate practice = skill yang mengubah hidup Anda.

Sebagai contoh, untuk menjadi koki kelas dunia, mungkin Anda membutuhkan 10.000 jam. Namun jika memilik micro skill, yang jarang namun berharga, misalnya ahli masak steak, Anda akan membutuhkan 100 jam untuk menjadi kelas dunia, setidaknya cukup unggul dibidang Anda.

Sampai disini, kita sudah memahami ada 3 level skill

  • Skill kelas dunia, butuh waktu sampai 10.000 jam
  • Micro Skill kelas dunia, butuh waktu sampai 100 jam
  • Skill untuk pribadi, butuh waktu 20 jam saja

Menguasai Skill Dibawah 20 Jam, Bisakah?

Jawabannya bisa. Bahkan, banyak skill yang sebenarnya bisa langsung lakukan tanpa harus belajar. Memasak mie instant, mungkin cuma butuh 1 kali mencoba selama 10 menit, Anda sudah bisa menyajikan mie instant yang enak.

Yang perlu kita fahami adalah, jika sebuah skill itu mudah kita pelajari maka banyak orang juga akan mudah mempelajari. Jika banyak yang bisa, banyak yang jago, maka skill tersebut sudah tidak lagi berharga. Kita tidak ada bedanya, kita tidak punya keunggulan, maka itu tidak akan memberikan dampak besar bagi hidup Anda.

Misalnya, jika hanya bisa masak mie instant saja, mungkin tidak akan menjadikan Anda juru masak, bahkan di warung mie instant. Kalau pun Anda mendapatkan kerja di warung mie instant, posisi Anda tidak aman karena mudah tergantikan. Di luar sana banyak yang bisa masak mie instant.

Berbeda jika Anda jago masak steak. Anda bisa masak dengan tingkat kematangan yang tepat. Misalnya bisa menjadikan steak medium tanpa kematangan atau terlalu mentah, dan bisa melakukan secara konsisten, maka skill Anda bisa lebih berharga.

Inilah Cara Mengubah Hidup Dengan Skill

Jadi untuk sukses, minimal Anda menerapkan prinsip 100 jam. Cari micro skill yang langka dan berharga, kemudian alokasikan 100 jam berlatih secara serius. Maka Anda akan punya sebuah “pegangan” dalam hidup Anda.

Bahkan, jika Anda tidak mendapatkan pekerjaan tetap dengan skill tersebut, ada banyak cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan uang. Anda bisa kerja freelance, bisa menjadi instruktur, bisa membuka channel youtube, dan sebagainya.

Tentu skill hanya salah satu dari komponen sukses.

  • Pertama Anda harus mampu meleverage skill Anda. Lebih jauh tentang leverage dibahas disini.
  • Anda tetap haru sikap mental yang positif dan kuat. Skill akan membuah satu hasil, sikap mental akan memberikan banyak hasil.
  • Ilmu dan pengetahuan yang terkait. Jika Anda mau memanfaatkan skill untuk bisnis, maka perlu didukung ilmu dan pengetahuan bisnis. Begitu juga untuk yang lainnya.

Cara Mendalami Skill

Sebenarnya tidak semua skill harus kita kuasai secara mendalam. Tergantu tujuan Anda. Jika sekedar ingin menghasilkan, sebenarnya skill dasar pun sudah bisa menghasilkan. Tidak sedikit, kemampuan membuat gambar atau video sederhana, tetapi bisa menghasilkan uang banyak per bulannya.

Kadang ada skill yang membutuhkan pendalaman. Jika memang Anda membutuhkan, maka Anda bisa melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Dimulai dari mindset, jika Anda ingin menghasilkan karya melegenda, maka kualitas menjadi prioritas dibanding kuantitas.
  2. Lebih perhatian kepada detil, detil-detil kecil yang sering kali berpengaruh.
  3. Berani mencoba hal-hal baru dalam bidang Anda. Jika hanya melakukan hal yang sama, maka mungkin skill Anda tidak akan berkembang.
  4. Mencoba berbagai teknik yang berbeda. Sering kali, satu tujuan bisa dilakukan dengan teknik yang berbeda.
  5. Belajar kepada orang-orang yang memiliki skill lebih mendalam. Mintalah feedbacknya, mintalah nasihatnya.
  6. Jika ada perlombaan dalam bidang Anda, cobalah ikuti untuk menguji sejauh mana skill Anda sambil belajar dari para pesain.
  7. Lemparkan ke pasar untuk “menilai” karya Anda dengan harga yang berani diberikan oleh pasar Anda.

Manfaat Meningkatkan Skill

Setidaknya ada 4 manfaat setelah kita meningkatkan skill

  1. Naiknya reputasi Anda. Ini akan berdampak baik bagi karir, profesional, atau bisnis Anda.
  2. Peluang akan lebih banyak, pekerjaan, proyek, dan tentu saja pembeli.
  3. Anda bisa memintal harga atau bayaran lebih mahal.
  4. Keputusan Anda lebih baik, sebab penghalangan pengembilan keputusan sudah berkurang.

Sebenarnya, para pengusaha itu membutuhkan karyawan. Banyak yang kesulitan mendapatkan karyawan. Sementara para pencari kerja pun begitu banyaknya, sehingga ada kesan “nyari kerja itu susah”.

Kenapa ini tidak terjadi? Karena tidak ada kecocokan antara kompetensi yang dibutuhkan perusahaan dengan kompetensi yang ada di kebanyakan pencari kerja.

Banyak perusahaan yang sampai membayar Head Hunter untuk mendapatkan karyawan dengan kompetensi tertentu. Ini bisa Anda manfaatkan untuk bisa memiliki kompetensi yang tinggi agar membuka peluang sukses Anda.

Penutup

Kita belajar kepada Abdurrahman bin ‘Auf. Memang benar, beliau orang yang memiliki ruhiah yang tinggi. Memang benar, beliau itu sangat dermawan bershadaqah, tapi jangan lupa beliau sangat pandai berniaga. Bahkan saat baru hijrah ke Madinah, beliau minta ditunjukan pasar, dan tidak lama setelah itu menjadi orang kaya lagi.

Skill itu adalah aset. Bisa menjadi washilah atau jalan dalam meraih sukses meski kita kehabisan modal seperti Abdurrahman bin ‘Auf. Tapi karena punya kemampuan, skill, atau keterampilan, maka bisa segera bangkit.

Memang, skill bukanlah satu-satunya yang dibutuhkan, tetapi salah satu dari hal-hal yang dibutuhkan untuk meraih sukses. Anda perlu memiliki skill yang berharga dan langka selain skill dasar untuk menjalani hidup. Inilah mengapa keterampilan itu penting.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *