Mengapa Harus Bersaing?

Haruskah kita bersaing secara sehat? Atau bahkan tidak perlu bersaing sama sekali?

Persaingan seringkali menjadi kata yang menakutkan bagi seseorang, teruma bagi mereka yang merasa tidak percaya diri. Orang tersebut akhirnya tidak pernah berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik, sebab dia takut bersaing.

Ada juga yang mengatakan persaingan itu adalah positif sebab akan menggali potensi kita. Namun ada juga konsep lain yang mengatakan kita tidak perlu bersaing. Mana yang benar?

Jawabannya akan sangat tergantung situasi kondisi. Dalam bisnis kita tidak bicara apakah harus atau tidak. Tetapi, kita bicara manfaat dari apa yang kita lakukan dan konsekuensi jika tidak melakukannya.

Begitu juga dengan bersaing. Kita bisa melakukannya bisa tidak. Tergantung kondisi. Jika kondisi memerlukan, maka kita bersaing. Jika tidak, maka bisa saja kita tidak harus bersaing.

Di saat kita harus bersaing, maka kita perlu bersaing secara sehat.

Mengapa Harus Bersaing?

Apa Itu Bersaing Secara Sehat?

Bersaing secara sehat adalah bersaing tanpa penyakit. Yang dimaksud penyakit disini adalah yang akan membuat bisnis kita sakit. Misalnya bermasalah secara hukum.

Jika hukum positif tidak menyentuh bisnis kita, maka masih ada hukum-hukum lain yang terjadi di dunia ini. Semua akan berbalik kepada kita sendiri.

Ada yang mengatakan bahwa bersaing secara sehat adalah bersaing tanpa harus merugikan atau menjatuhkan orang lain. Adanya hukum untuk menjamin berkaitan dengan ini.

Bersaing Secara Sehat Adalah Bersaing Tanpa Melanggar Hukum Agama

Berbisnis dalam Islam masuk ke kategori ibadah muamalah. Prinsip usul fiqihnya adalah kita diberikan kebebasan dalam menjalan bisnis, selama kita tidak melakukan apa yang dilarang. Nah disinilah kita perlu memahami apa saja dilarang dalam bisnis, khususnya berkaitan dengan persaingan.

Mulai dari hal-hal umum seperti larangan berbohong dan sumpah palsu. Jangan sampai karena alasan bersaing, kita berbohong dan bersumpah palsu. Baik untuk memberi kesan produk kita lebih baik maupun menjelekkan produk orang lain.

Kemudian larang berbuat dzalim baik pada karyawan sendiri maupun bisnis orang lain. Pada kenyataanya, banyak orang yang melakukan kedzaliman. Mungkin tidak mengetahui atau karena memang tidak peduli.

Dan berbagai larangan lainnya yang terlalu panjang dibahas disini. Untuk itulah kita perlu memaham fiqh niaga sebelum berbisnis agar tidak terjebak pada perbuatan-perbuatan dosa. Silahkan belajar kepada para ulama, baca fatwa MUI, baca buku berniaga secara Islam, dan sebagainya.

Tidak Melanggar Hukum Negara atau Undang-undang

Selain hukum agama, karena kita berada di sebuah negara, maka kita perlu memahami hukum negara atau undang-undang. Supaya kita tidak melakukan apa yang dilarang yang pada akhirnya akan kembali kepada diri kita.

Bacalah undang-undang persaingan misalnya. Atau konsultasikan dengan ahli hukum jika diperlukan.

Dengan demikian maka kita bisa bersaing secara sehat dengan kata lain tidak cacat hukum. Banyak kasus terjadinya persaingan secara tidak sehat dan berurusan dengan hukum. Sangat penting seorang pengusaha Muslim memahami dan taat hukum.

Manfaat Bersaing Secara Sehat

OK, jadi kita sudah faham bahwa bersaing itu bisa dilakukan secara sehat dan bukanlah sesuatu yang buruk atau jahat. Bersaing adalah sesuatu yang wajar. Bahkan, bersaing akan sangat bermanfaat jika kita melihatnya secara positif.

Ikhtiar Maksimal Bertahan dan Menang Dalam Bisnis

Tidak sedikit perusahaan atau bisnis yang gagal karena kalah bersaing. Atau setidaknya berkurang penghasilannya karena sebagian pelanggan berpindah. Nah, dengan memiliki semangat bersaing yang sehat, hal ini bisa diatasi.

Rezeki memang Allah yang mengatur, tetapi kita diwajibkan untuk berikhtiar. Dan bersaing adalah bagian dari ikhtiar itu sendiri. Yaitu untuk mempertahankan bisnis bahkan memenangkan bisnis.

Memaksimalkan Potensi Diri Kita

Saat kita bersaing kita akan dituntut untuk lebih baik dan lebih baik lagi. Karena kita terus-menerus menuntut diri untuk lebih baik, maka potensi kita akan terus tergali. Semakin lama, kita akan semakin memaksimalkan potensi diri kita.

Memajukan Diri, Bisnis, dan Ummat

Dan pada ujungnya, kita akan membuat diri kita lebih maju dan tidak terbelakang lagi. Ini akan berdampak bagi bisnis. Dan jika bisnis para pengusaha Muslim maju, akhirknya akan berdampak bagi kemajuan dan taraf ekonomi ummat.

Sangat disayangkan jika para pengusaha Muslim banyak yang tidak memiliki semangat bersaing. Memang, salah satu alasannya karena yakin dengan rezeki Allah. Namun sekali lagi, bersaing itu bukan tidak yakin dengan rezeki dari Allah, tetapi bagian dari ikhtiar.

Dan sekarang kita juga faham, bahwa bersaing itu akan berdampak positif bagi diri, bisnis, dan ummat. Maka ini sudah cukup menjadi motivasi kita memiliki semangat bersaing secara sehat.

Strategi dan Taktik Bersaing Secara Sehat

Lalu bagaimana caranya supaya kita bersaing secara sehat?

Langkah Pertama Adalah Niat

Niatkan bahwa semangat bersaing kita adalah semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Niatkan untuk memberikan dampak positif bagi diri, bisnis, dan agama.

Kemudian niat yang benar dan baik perlu diiringi dengan cara yang baik. Maka kita perlu faham tentang bersaing secara sehat kemudian memahami taktik dan strategi bersaing berikut ini.

Jadilah Berbeda

Jadilah yang berbeda. Jika produk atau jasa kita berbeda, maka kita bersaing secara sehat. Bahkan tidak perlu bersaing sama sekali kita memang hanya kita yang menyediakan produk kita.

Saya ingat tulisan Hermawan Kartajaya, saat ada orang yang akan membuat supermarket online, dia menganjurkan untuk membidik pasar lain yang lebih spesifik. Sudah banyak supermarket yang ada mengapa harus membuat lagi.

Kecuali memiliki kekuatan yang sama dengan supermarket yang sudah ada untuk menarik pelanggan. Intinya buatlah produk atau bisnis yang berbeda.

Betul, perbedaan inilah yang membuat bisnis tidak perlu bersaing. Kita akan bersaing jika kita memiliki produk atau jasa yang sama. Jika kita memiliki produk atau jasa yang berbeda maka kita tidak akan pernah bersaing selama.

Sehingga muncullah suatu konsep pemasaran yang disebut dengan differentiation. Jadilah berbeda, baik dalam konteks dan konten.

Buatlah produk atau jasa yang berbeda. Miliki keterampilan yang berbeda. Jangan lupakan dengan satu pembeda yang tidak akan pernah bisa disamai oleh orang lain, yaitu diri Anda. Setiap orang itu adalah unik. Manfaatkan keunikan diri Anda untuk menciptakan produk dan jasa yang berbeda.

Memasuki Samudra Biru

Samudra Biru adalah istilah yang menggambarkan sebuah pasar yang belum ada persaingan. Jika ada pesaing pun masih sedikit dimana market size jauh lebih besar dibandingkan.

Bagaimana caranya?

  • Fokus pada ceruk pasar (niche) yang kebutuhannya belum terpenuhi oleh bisnis lain.
  • Terus menciptakan inovasi sehingga persaingan menjadi tidak relevan, sehingga pasar tidak melihat alternatif lain selain Anda.
  • Membangun brand dan slogan yang unik dan kuat sehingga pasar tidak melirik yang lain.

Untuk selengkapnya Anda bisa membaca buku Blue Ocean Strategy yang sudah tersedia di berbagai toko buku. Ini bukanlah konsep yang sempurna, namun layak untuk Anda ketahui dan pertimbangkan.

Perbaikan Terus-Menerus Segala Bidang

Kadang untuk kondisi tertentu, kita tidak atau belum bisa menerapkan strategi diatas. Maka tugas kita menjadi lebih baik dibandingkan kompetitor Anda. Ini adalah salah satu pebisnis.

Bukan hanya produk atau jasa yang lebih baik. Juga kita memperhatikan service kita, baik itu tempat, cara melayani, cara pengiriman, dan sebagainya. Bahkan perbaiki terus media promosi Anda.

Kita tidak bisa menjalankan bisnis cuma gitu-gitu saja selamanya. Tidak sedikit bisnis yang dulunya raksasa menjadi liliput bahkan gulung tikar karena hadirnya para pendatang baru yang inovatif.

Perbaikan secara terus-menerus adalah salah satu cara bersaing secara sehat dan memberikan keuntungan dan manfaat yang lebih baik bagi pelanggan Anda.

Anda perlu memiliki mental juara untuk melakukan ini.

Inovasi Segala Bidang

Ada yang mengatakan kita perlu memiliki produk yang inovatif. Itu betul. Namun bukan hanya produk, juga yang lainnya. Bahkan proses produksi yang inovatif bisa menghasilkan produk yang berkualitas sama dengan biaya dan waktu yang lebih sedikit.

Begitu hal-hal lainnya dalam bisnis. Pengiriman yang inovatif, pelayanan yang inovatif, dan sebagainya. Semua itu akan menjadikan bisnis Anda berbeda.

Apa bedanya perbaikan dan inovasi? Inovasi sebenarnya masih sama dengan perbaikan. Bedanya, inovasi itu tingkat lanjut dari inovasi. Menciptakan sesuatu yang baru atau berbeda, bukan hanya lebih baik.

Agar bisa inovatif, Anda perlu punya skill kreativitas terlebih dahulu supaya bisa menciptakan ide-ide brilian yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

Miliki Semangat Berlomba-lomba Dalam Kebaikan

Sebagai penutup, sebagai seorang Muslim harus memiliki semangat belomba-lomba dalam kebaikan. Berbisnis bagi seorang Muslim bukan hanya untuk mendapatkan profit. Ini harus. Tapi kita perlu memiliki nilai tambah bagi sesama manusia.

Bersaing secara sehat sebenarnya sebuah perlombaan dalam kebaikan, memberikan kebaikan dan manfaat bagi sesama. Dan tidak mungkin dalam kebaikan kita melakukan cara yang tidak baik.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *