Membuat Tujuan dengan Metode SMART
Kita akan membahas Membuat Tujuan dengan Metode SMART.
Apa sich metode SMART itu?
Memangnya harus?
Kenapa tidak membuat tujuan biasa saja?
Urgensi Membuat Tujuan dengan Metode SMART
Ada yang bertanya, apakah untuk meraih sukses harus membuat tujuan? Saya jawab tidak. Banyak orang yang sukses, dia tidak pernah menuliskan tujuan apalagi memahami metode SMART.
Lalu mengapa banyak guru sukses menganjurkan menetapkan tujuan? Karena penetapan tujuan akan membantu Anda lebih mudah meraih sukses. Bukan sebuah keharusan, tetapi sangat bermanfaat. Apa saja manfaat membuat tujuan?
Manfaat Membuat Tujuan dengan Metode SMART : Kejelasan
Manfaat pertama dari penetapan tujuan adalah: “kejelasan“. Dengan menetapkan tujuan, apalagi secara tertulis, akan memberikan kejelasan kepada kita, arah mana yang akan ditempuh. Selain kejelasan masih ada satu lagi manfaat dari tujuan yang tidak kalah pentingnya.
Untuk apa kejelasan? Jika tujuan sudah jelas, semuanya pun akan ikut jelas. Kita akan lebih mudah menyusun rencana. Jika rencana sudah jelas, maka kita pun akan jelas dalam mengambil tindakan. sukses akan segera diraih.
Apakah semua tujuan akan memberikan kejelasan?
Saat Anda akan mengatakan saya ingin kaya. OK, lalu apa yang akan Anda lakukan? Bekerja lebih keras. Terus? Seberapa keras Anda bekerja? Mau bekerja apa? Kapan Anda akan berhasil?
“Saya sudah berhasil kalau saya kaya.” Betul, definisi kaya itu seperti apa?
Ada yang mengatakan penghasilan Rp 30.000.000 itu sudah kaya. Ada juga yang mengatakan Rp 100.000.000 per bulan baru disebut kaya.
Koq beda?
Ya, tiap orang akan beda-beda definisi kaya.
Jadi mengapa Anda tidak mendefinisikan lebih jelas, misalnya: “Saya ingin punya penghasilan Rp 100.000.000 per bulan.”
Itu lebih jelas. Rencana Anda pun akan lebih jelas. Terlepas apakah itu termasuk sudah kaya atu belum. Buat apa scih disebut kaya? Bukankah lebih jelas jika disebutkan dengan angka tertentu.
Ini baru sebagian dari metode SMART, tetapi jauh lebih jelas bukan?
Ada sebuah anekdot, saat seseorang mengatakan tujuannya ingin lebih kaya, seorang guru memberinya uang Rp 1.000. Kemudian dia berkata, “Selamat Anda sudah lebih kaya. Harta Anda sudah bertambah Rp 1.000”.
Guru itu betul bukan? Sudah lebih kaya Rp 1.000.
Pertanyaanya betulkah maunya bertambah Rp 1.000?
Cara Membuat Tujuan dengan Metode SMART
Tidak, banyak orang yang membuat tujuan, tetapi tidak memberikan kejelasan. Artinya cara penetapan tujuannya kurang tepat. Sebuah metode yang terkenal dalam membuat tujuan ialah metode SMART. Apa itu?
Specific
Harus jelas, Anda mau apa. Mau kaya? Kaya seperti apa? Mau bahagia? Seperti apa sih bahagia itu?
Saya tujuan dengan mengatakan saya mau bahagia bukanlah sebuah tujuan yang jelas. Bahagia tidak ada ukurannya. Lagi pula, menjadi bahagia itu bukanlah sebuah tujuan, tetapi bagaimana Anda mengelola perasaan Anda. Anda bisa bahagia sekarang.
Mengatakan lebih kaya, juga belum jelas. Namun akan lebih spesifik jika Anda ingin mengatakan:
- Saya ingin punya penghasilan per bulan
- Saya ingin punya tabungan
- Saya ingin punya aset properti
Contoh lain, saya ingin lebih sehat. OK, bisa lebih spesifik? Berikut beberapa contohnya:
- Saya ingin kolesterol saya normal
- Saya ingin meningkatkan VO max saya
- Saya ingin lebih berotot di lengan saya
OK, bisa difahami?
Saat Anda mengatakan saya ingin memiliki aset properti, ini lebih memberikan kejelasan. Memiliki aset properti lebih spesifik dibandingkan dengan mengatakan saya lebih kaya. Yang disebut kaya itu banyak, lebih spesifiknya apa?
OK, kita lanjutkan.
Measurable
Terukur. Mau kaya juga ada ukurannya. Deposito, penghasilan, dan sebagainya. Kalau bahagia, apa ukurannya?
Contoh diatas, saya ingin memiliki properti, berapa banyak? Berapa nilai aset Anda? Itu akan lebih terukur. Misalnya saya ingin memiliki aset berupa properti senilai Rp 10 M.
Untuk kesehatan dan kebugaran, Anda bisa berdikusi dengan ahlinya, ukuran seperti apa.
Jika bisa, Anda harus jelas memiliki ukuran dari X ke Y. Misalnya saya ingin menurunkan berat badan dari 90 kg menjadi 70 kg. Setidaknya ada angka ditujuan akhirnya, misalnya saya ingin berat badan saya 70 kg.
Kadang, ada beberapa tujuan yang sulit dinyatakan dalam angka. Cobalah pikirkan, bagaimana caranya supaya Anda mengetahui bahwa tujuan itu tercapai.
Actionable
Buatlah tujuan yang memerlukan tindakan Anda untuk mencapainya. Bukan mengandalkan kondisi atau tindakan orang lain.
Artinya pikirkan tindakan yang bisa Anda lakukan, dibawah kendali Anda, sehingga Anda bisa berusaha mengejarnya. Tidak menunggu orang lain, tidak menunggu kondisi ekonomi, tidak menunggu perkembangan bisnis.
Ada juga yang mengatakan A itu adalah Attainable atau Achievable yang artinya bisa dicapai. Silahkan saja, tapi saya akan membahasnya di realistic, artinya realistis yang artinya bisa dicapai.
Menurut saya lebih penting menyorot masalah actionable, artinya ada tindakan yang bisa dilakukan. Karena percuma Anda memiliki tujuan yang tidak bisa Anda usahakan.
Misalnya tujuan saya adalah ingin agar pertumbuhan ekonomi Indonesia 10% per tahun. Kecuali Anda presiden, saya kita tidak ada yang bisa Anda lakukan. Memang pertumbuhan eknomi akan berdampak untuk bisnis Anda, tetapi akan lebih baik fokus ke bisnis Anda.
Realistic
Artinya, secara akal bisa dicapai oleh manusia. Bukan berarti milih yang mudah menurut Anda. Jika orang lain bisa, Anda juga bisa.
Ukuran realistis akan berbeda-beda bagi setiap orang. Pada dasarnya apa yang pernah dilakukan oleh manusia itu adalah realistis. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan seperti memiliki penghasilan sebesar Bill Gates misalnya.
Tapi Anda juga memperhatikan dari Anda start. Adalah realistis jika Anda memiliki tujuan mendapatkan penghasilan Rp 1 milyar per bulan. Pertanyaanya kapan bisa Anda capai dan kondisi Anda saat ini sejauh mana.
Jika Anda sekarang memiliki penghasilan Rp 500 juta per bulan, kemudian memiliki tujuan menjadi Rp 1 Milyar. Itu termasuk realistis. Tapi, jika Anda baru memiliki penghasilan Rp 10.000.000, akan lebih baik target Anda Rp 50.000.000 atau Rp 100.000.000. Mungkin sebagai tahapan meraih Rp 1 M nanti.
Sekali lagi, ukuran realistis itu relatif bagi setiap orang. Tapi jangan membuat tujuan yang mudah apalagi akan otomatis tercapai. Buatlah tujuan yang merentangkan potensi Anda, yang menjadikan Anda berpikir dan bekerja keras mencapainya, tetapi masih masuk akal untuk diraih.
Adalah Grant Cardone, seorang pembicara yang menyarankan membuat tujuan 10 kali lipat dari apa yang kita pikirkan. Tujuannya agar memompa potensi kita lebih maksimal. Silahkan saja jika mau mencoba membuat tujuan 10 kali lipat dibandingkan tujuan yang Anda pikir realistis.
Time-based
Ada kerangka waktu. Kapan Anda akan memiliki tujuan tersebut. Tanpa kerangka waktu, hanyalah sebuah impian.
Misalnya Saya memiliki penghasilan US$ 30.000 per bulan di akhir tahun 2017. Contoh lain, berat badan saya 70 kg di akhir bulan Juni 2017.
Jadi jelas, kapan Anda akan mencapainya. Ukuran waktu akan memudahkan Anda membuat rencana.
Bolehkah Membuat Tujuan Secara Umum?
Boleh saja, siapa yang melarang? Itu pilihan Anda. Bagaimana dampaknya terhadap kesuksesan Anda? Tetap bagus. Sadar tidak sadar, sebenarnya setiap orang punya keinginan, keinginan yang jelas itulah yang disebut dengan tujuan.
Sekali lagi menulis tujuan dengan metode SMART adalah sebuah anjuran dan cukup bagus karena kita memiliki sebuah kejelasan. Namun bukan berarti wajib karena pada kenyataanya banyak orang yang tidak menggunakan metode SMART tetap sukses.
Namun membuat tujuan itu harus, terlepas apakah mau sesuai dengan kriteria SMART atau tidak. Secara umum boleh, tetapi tidak terlalu umum. Misalnya jika Anda mengatakan “saya ingin punya mobil”, ini terlalu umum. Bagaimana kalau Anda memiliki mobil yang mudah rusak, rewel, boros bahan bakar, dan bahaya? Tentu tidak.
Akan lebih baik jika Anda menetapkan tujuan yang lebih spesifik, misalnya “Saya ingin punya mobil yang bagus, nyaman, hemat, dan aman.” Boleh ditambahkan dengan “mewah” misalnya. Tidak perlu menyebut merk, tipe, atau keluaran tahun berapa. Silahkan saja.
Apakah penetapan waktu juga sebuah keharusan? Tidak juga. Jika Anda mau menetapkan waktu untuk mempermudah rencana, itu silahkan. Jika tidak pun, tidak masalah. Karena bisa saja Anda menetapkan waktu untuk meraihnya dalam 1 tahun, ternyata sebenarnya 2 bulan pun bisa.
Kuncinya tidak terlalu umum karena khawatir mendapatkan yang tidak kita inginkan. Sebaliknya tidak apa tidak terlalu spesifik karena bisa jadi kita malah mendapatkan yang lebih baik. Semua ini karena saya memiliki keyakinan bahwa Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan pada waktu yang terbaik.
Kalaulah Anda sudah menetapkan yang spesifik dengan batas waktu tertentu dan ternyata BELUM mendapatkan sesuai dengan apa yang Anda harapkan, ingatlah ini: Allah akan memberikan yang terbaik bagi kita dan pada waktu yang terbaik. Jangan putus asa, teruslah berusaha.
Manfaat Membuat Tujuan: Membangkitkan Inspirasi
Manfaat kedua dari tujuan ialah membangkitkan inspirasi dari dalam diri. Bagaimana caranya agar tujuan bisa memberikan inspirasi bagi diri kita. Anda bisa menyimak Video Inspiring Goal yang bisa Anda dapatkan secara gratis jika Anda memesan Instant Motivation Weapon.
Tujuan Pasti Membuat Kita Tidak Mudah Terbawa Arus
Manfaat ketiga dari memiliki tujuan adalah Anda tidak mudah terbawa arus. Anda akan terus mengendalikan pikiran dan tindakan Anda mengarah ke arah yang tepat. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki tujuan pasti, dia bisa terombang ambing entah kemana. Mending kalau tersesat di tempat yang baik, bagaimana jika terjerumus ke jurang penuh bahaya?
Sudah membuat tujuan dengan metode SMART?
Dengan adanya tujuan maka semakin jelaslah jalan kita ya mas….
makasih, sdh dikasih dwnload. smg bermanfaat.
artikel yang bagus,sangat cocok untuk referensi pembelajaran dalam penyusunan RKTL, terima kasih
Good Article
wah terimakasih mas kiriman ceritanya mgkin sy punya cerita yang nyata mirip cirita mang udin . . .waktu itu sy plg tes s2 di ui dan sya naik pesawat . . .Sya berdoa di atas pswt “YAA Allah jika aku diterima s2 mdhkan aku spt ini ” eh ternyata saya bisa naik pswt plg pergii sminggu sekali selama kuliah . . .Sy mendpt hikmah luar biasa dari keyakinan terhadap sebuah doa;.. Maka jika saya ragu saat ini yg sya lakukan adalah meyakini bhw Tuhan pasti akan menolong saya. ..smga bermanfaat windu mhs s3 ui dan staf pengajar stikes ppni mjokerto .
Salam kenal u teman2 yang ada di forum ini n mhn ijinn mas jika ada saudara dan tman yang pengin sharing bisa email ke winduskp@yahoo.com
betul,betul,betul……
dalam strategi target cara SMART adalah yang baik untuk diterapkan.jadi ingat pesen terdahulu…
trimakasih
i like it,.. semoga semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya merumuskan tujuan,.. 🙂
afwan,, saya butuh penjelasan lagi tentang poin (MAESURABLE/TERUKUR),,,
saya belum paham
Contoh: saya ingin kaya
Pertanyaan kaya seperti apa?
Akan lebih terukur jika Anda mengatakan “Saya ingin punya penghasilan Rp 100 juta per bulan”
Sehingga rencananya akan lebih jelas ketimbang hanya mengatakan ingin kaya (tidak terukur)
hem pantes aq sering gagal karna tujuanku slalu kurang jelas
Terimakasih, artikelnya sangat mengispirasi