|

Man Yazra’ Yahshud – Siapa Menanam Dia Memetik

Man Yazra’ Yahshud Peribahasa Arab Konsep Sukses

Man Yazra' Yahshud - Siapa Menanam Dia MemetikSebagaimana man jadda wajada, man yazra’ yahshud juga merupakan pepatah arah yang sarat dengan makna. Artinya adalah barang siapa menanam pasti akan memetik (mengetam). Peribahasa ini adalah konsep sukses yang sudah dipercaya sejak dulu dan sampai sekarang dan kapan pun akan terus berlaku.

Namun tidak sedikit yang tidak yakin, sebab merasa sudah berusaha (menanam) tetapi tidak memetik hasilnya. Pada artikel ini, akan saya bahas, mengapa dan bagaimana memastikan setiap usaha mendatangkan hasil.

Apakah Man Yazra’ Yahshud Selalu Berlaku?

Mungkin kita pernah melihat dalam kehidupan sehari-hari, sepertinya konsep man yazra’ yahshud tidak selamanya berlaku. Misalnya ada seorang petani yang menanam padi, kemudian tiba-tiba banjir, dan kemudian dia gagal panen. Si petani itu menanam padi tetapi dia tidak memetik hasilnya atau hanya sebagian kecil.

Begitu juga dalam setiap usaha kita, sering kali kita berusaha untuk mencapai target tertentu, tetapi hasilnya tidak kita dapatkan sesuai dengan target kita. Bahkan, bagi seorang karyawan pun, tidak ada jaminan bahwa dia akan mendapatkan uang sebesar gaji yang sudah ditetapkan. Bisa saja hilang atau kena copet di jalan.

Man yazra’ yahshud Bukan Berarti Kepasian Mutlak

Man yazra’ yahshud adalah konsep sebab akibat yang merupakan bagian dari sunatullah. Dunia ini memang diciptakan Allah dilengkapi dengan sebuah mekanisme sebab akibat. Akibat akan didapatkan jika ada sebabnya terlebih dahulu. Apakah sebab akibat kadang tidak berlaku?

Jika kita beriman dengan adanya mukjizat yang diberikan Allah kepada para nabi, maka kita bisa melihat bahwa ada peristitwa-peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mengikuti hukum sebab akibat. Sebab yang ada hanya sebab dari segala sebab yaitu kehendak Allah yang mengingkan hal itu terjadi, tanpa harus mengikuti sunatullah lainnya. Ini adalah peristiwa spesial, yang khusus terjadi untuk para nabi, untuk menunjukan salah satu kekuasaan Allah.

Dari sini kita bisa memahami bahwa tidak ada kepastian mutlak, apa yang kita lakukan tidak selamanya akan membuahkan hasil seperti yang kita inginkan. Banyak yang berkata, manusia hanya berikhtiar, Allah yang menentukan.

Para Petani Tidak Berhenti Menanam Padi

Mereka mengetahui bahwa sering kali panen gagal karena banjir, hama, atau penyebab lainnya, tetapi mereka tetap menanam padi. Kenapa? Alasannya sederhana, karena mereka hanya akan memetik pada jika mereka menanam (ini adalah man yazra’ yahshud), meski pun ada resiko gagal. Jika seandainya mereka tidak menanam, pasti mereka tidak akan pernah memetik padi sendiri.  Meski beresiko, jika menanam tetap ada peluang untuk memetik.

Jika Anda tidak berbisnis gara-gara takut gagal bisnis, sungguh Anda kalah oleh para petani yang tidak menyerah meski ada resiko banjir atau hama. Mereka berikhtiar, hasilnya baru Allah yang menentukan. Jangan kalah, meski Anda takut gagal, maka mulailah berusaha. Jika Anda mencoba, harapan itu ada. Jika Anda diam, Anda mau berharap apa?

Ini adalah langkah pertama aplikasi dari man yazra’ yahshud. Supaya ada harapan memetik, menanamlah!

Agar Anda Memetik Apa Yang Anda Tanam

Atasi Pengganggunya

Jika Anda berbicara hasil, itu adalah wewenang Allah. Jika kita berbicara ikhtiar, itu adalah tugas kita. Saat petani pernah gagal panen karena terserang hama, maka pada musim menanam berikutnya dia akan berusaha menanam padi agar tidak terserang hama. Jika hama itu tikus, mereka akan beramai-ramai membasmi tikus. Jika hama itu serangga, mereka akan menyemprot tanaman padi dengan anti serangga. Jika penyebab gagal itu gulma, mereka pun akan membabat habis gulmanya.

Nah, apa yang mungkin menyebabkan Anda gagal bisnis? Maka atasi penyebab itu. Jika Anda gagal karena tidak bisa memasarkannya, maka Anda harus mau belajar bagaimana cara memasarkan yang menghasilkan. Jika Anda berhenti bisnis karena alasan tidak bisa memasarkan, itu adalah alasan konyol yang hanya menutupi kemalasan Anda saja.

Jika modal yang menjadi masalah, maka Anda tentu harus belajar bagaimana cara mendapatkan modal atau bagaimana cara berbisnis tanpa modal. Jika Anda tidak berbisnis karena tidak ada punya waktu, siapa yang punya atau siapa yang tidak punya? Semua memiliki waktu sama-sama 24 jam per hari, mengapa Anda mengatakan tidak punya waktu. Waktu yang dimiliki setiap orang per harinya sama, yang beda adalah digunakan untuk apa waktu yang kita miliki.

Jadi, jika ada penghalang, rintangan, atau gangguan, jangan diam, atasilah.

Sudahkah Menggunakan Cara Yang Terbaik?

Kadang ada orang yang berusaha, tetapi mereka tidak mendapatkan hasil yang sesuai keinginannya. Kemudian mereka berkata itu adalah takdir.

Coba perhatikan para petani, mereka menanam padi pada jarak tertentu. Kebasahan tanah pun sudah mereka atur. Jumlah pupuh mereka berikan pada dosis tertentu. Mengapa mereka lakukan itu? Karena itu cara yang sudah terbukti berhasil baik dari pengalaman pribadi maupun belajar dari penyuluhan.

Saat Anda tidak mendapatkan hasil yang tidak sesuai dengan keinginan, jangan dulu mengatakan semua itu takdir. Meski Anda sudah berusaha, tetapi bisa jadi usaha Anda belum optimal. Misalnya Anda sudah mencoba berbisnis, tetapi hasilnya tidak memuaskan.

  • Sudahkah Anda melakukan dengan cara yang benar seperti orang yang sudah berhasil?
  • Sudahkah mindset Anda sama dengan pebisnis sukses?
  • Sudahkah feeling dan semangat Anda sama dengan pengusaha sukses?
  • Sudahkah Anda mengatasi pengganggu dan penghalang dengan cara yang sama?
  • Sudahkah do’a dan sedekah Anda sama seperti mereka yang sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki rencana sama terarahnya dengan bisnis yang sudah sukses?
  • Sudahkah Anda memiliki keterampilan sama terampilnya dengan mereka?
  • Sejauh mana konsentrasi dan fokus Anda saat bekerja?
  • dan masih banyak hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengatakan takdir.

Jadi, belajarlah bagaimana cara melakukan hal dengan baik dan benar. Anda tidak mungkin melakukan sama persis, karena tergantung banyak hal, kondisi dan situasi yang pasti berbeda. Namun saat Anda tidak menghasilkan apa yang Anda inginkan, masih ada peluang untuk memperbaiki diri agar mendapatkan hasil lebih baik. Bukan menyalahkan takdir dan menyerah, padahal usaha Anda belum optimal. Man yazra’ yahshud, tetap berlaku.

Kebaikan Akan Menghasilkan Kebaikan

Bisa jadi, Anda akan memetik buah tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan, tetapi malah lebih baik. Anda mungkin hanya menanam padi, tetapi Anda mendapatkan banyak belut yang melimpah di sawah Anda.

Bisa jadi Anda berusaha mencapai sebuah cita-cita, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan apa yang Anda cita-citakan. Selama cita-cita itu muliah dan Anda menjalankannya dengan ikhlas, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik. Kadi, kunci agar apa pun yang Anda lakukan membawa hasil adalah niat yang ikhlas dan dengan cara yang benar. Man yazra’ yahshud tetap berlaku meski tidak sama dengan keinginan bahkan lebih baik, Anda tetap memetik.

Inilah konsep man yazra’ yahshud yang perlu kita pahami, jika ingin memetik, meski pun ada peluang gagal, Anda tetap harus menanam. Langkah kedua dari aplikasi man yazra’ yahshud adalah Anda harus memastikan bahwa cara menanam Anda (termasuk merawat) sudah benar.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield