| | |

Kisah Keluarga Tikus – Tentang Pandangan Sempit

kisah keluarga tikusIni bukan tentang keluarga Stuart Little, ini tentang sebuah keluarga tikus dengan 8 anaknya yang masih belajar mencari makanan. Kebetulan ini adalah keluarga tikus rumahan, yang mencari makanan dari sisa-sisa makanan manusia.

Ada dua anak tikus si belang dan si putih menemukan sepotong keju. Namun ada pertanyaan besar bagi kedua anak tikus tersebut, sehingga mereka ragu mengambil keju tersebut.

Apa yang membuat mereka ragu? Sebab keju tersebut tidak terletak di lemari. Padahal mereka biasa mencuri makanan dari lemari.

“Jangan-jangan, keju itu busuk dan dibuang.” kata si putih.

“Tidak, meski dari kejauhan saya mencium kalau keju itu masih segar. Pasti enak.” kata si belang.

“Tapi, warnanya kusam.” bantah di putih.

“Bukan warna yang menentukan, tetapi aromanya.” kata si belang.

“Ya sudah, kita ambil saja!” kata si putih.

“Boleh, tapi ukurannya kecil. Paling cukup untuk kita berdua.” kata si belang.

“Bukankah kata ayah, kita harus berbagi. Kita masih punya 6 saudara.” kata si putih.

“Tapi percuma dibagi-bagi, nanti kebagian sedikit.” kata si belang.

“Cukuplah, tidak kecil-kecil banget. Kita semua bisa kenyang.” kata si putih.

“Iya sih, kalau untuk sekali makan akan kenyang. Tapi untuk 3 kali, terasa kurang.” kata di belang.

Ternyata, ayah mereka mendengar pembicaraan kedua anaknya ini.

“Anak-anaku, apa yang kalian bicarakan adalah benar. Tetapi tidak benar seutuhnya.” sela ayahnya.

“Apa maksud ayah?” kata si putih.

“Kalian terlalu fokus pada kejunya. Kalian harus melihat masalah dengan pandangan yang lain. Ini menyangkut hidup mati kalian.” jelas ayahnya. Tapi kedua anaknya yang belum pengalaman, malah heran dan kebingungan.

“Saya tidak mengerti, ayah.” kata si belang mengernyitkan dahinya.

“OK, tunjukan dimana kalian menemukan keju tersebut.” kata ayahnya.

Kedua anak tikus tersebut mengantar ayahnya menuju letak keju.

“Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya menguji pandangan anak-anaknya.

“Keju, ayah!” jawab kedua anaknya serempak.

“Coba lihat lagi!” kata ayahnya sambil tersenyum. Kedua anaknya memperhatikan keju dengan seksama, tetapi mereka tetap bingung karena tidak ada yang aneh. Melihatnya anaknya kebingungan, ayah mengajak naik ke sebuah meja.

“Nah, sekarang lihat diatas meja ini. Apa yang kalian lihat?” tanya ayahnya.

“Saya melihat sebuah alat dimana ada keju di dalamnya.” jawab si putih.

“Oh iya, baru terlihat.” lanjut si belang. “Alat apa itu ayah?” tanya si belang.

“Itu adalah pertanyaan yang bagus. Kalian sudah tidak terfokus pada kejunya lagi, tetapi pada sistem yang lebih besar. Pertanyaan kalian ini akan menyelamatkan hidup kalian. Alat itu adalah perangkap. Jika kalian mengambil kejunya, ada senjata yang akan membunuh kalian.” jelas ayahnya.

Terang saja, kedua anak tikus ini terperanjat. Kaget bukan kepalang. Tidak terpikirkan sebelumnya. Mereka hanya fokus pada keju.

“Jika kalian melihat secara utuh, pertanyaan kalian akan benar dan akan menyelamatkan kalian. Jangan fokus pada pandangan sempit dan mengambil keputusan dari pandangan tersebut. Dari perbedaan cara pandang ini, bisa menentukan hidup matinya kalian.” jelas ayahnya dengan tatapan kasih kepada kedua anaknya.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

8 Comments

  1. Terkadang kita terjebak dalam sebuah keputusan sempit tanpa mempertimbangkan efek dari keputusan yang kita buat. Seperti ilustrasi diatas, hanya untuk memenuhi kepentingan atau kebutuhan sesaat, terkadang hal-hal yang mestinya dipertimbangkan diabaikan

  2. Terimakasih Artikel Keluarga Tikus,
    Artikel Tikus ini adalah tenatang cara PAndang.
    Namun dibalik Cara Pandang itu adalah Tujuan/Keinginan antara Mati dan Hidup.
    Bukankah Kita memang diharuskan untuk Selalu Fokus dalam Mencapai Tujuan/keinginan ?

    Mohon Pencerahan Pak Rahmat Atau Teman-teman

  3. luar biasa ternyata sebenarnya kita bisa belajar segala hal termasuk dari tikus -tikus yg kotor tapi di balik itu semua ada suatu hikmah yg bisa kita cermati sebagai suatu pelajaran bagi kita sebagai mahluk yg di beri kelebihan oleh Alloh

  4. Artikel yang sungguh bermanfaat, menambah pengetahuan dan bisa saling berbagi.sukses selalu ya.
    Semoga bisa menjadi sahabat 🙂

  5. Hikmah di balik cerita ini menurut saya adalah di dalam suatu hidup pastilah ada banyak cobaan dan masalah ( HIDUP ADALAH MASALAH )yang terpenting dari ini semua adalah bagaimana kita mengatasi masalah tersebut bisa jadi jebakan adalah masalah dari keluarga tikus,klopun kita fokus,kita akan tetap maju dan mencari cara bagaimana kita sukses dan berhasil,.dalam memperoleh keju

Leave a Reply to Irwan M Santika. Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield