Kebiasaan-kebiasaan Menghambat Sukses Yang Jarang Disadari
Pada artikel sebelumnya, saya sudah membahas tentang pentingnya mengendalikan hidup. Agar sukses, Anda harus memastikan bahwa Anda melakukan kebiasaan-kebiasan sukses bukan malah kebiasaan-kebiasaan menghambat sukses.
Mungkin, sudah banyak yang menyadari apa saja penghambat sukses itu. Misalnya orang sudah sadar kalau malas, menunda-nunda, dan membuang-buang waktu adalah penghambat sukses. Tentu saja ini benar.
Namun pada artikel ini, saya akan membahas kebiasaan-kebiasaan menghambat sukses yang jarang disadari. Bahkan, banyak yang mengira ini adalah kebiasaan sukses. Ironis, mau sukses malah melakukan kebiasaan yang menghambatnya.
Karena banyak orang yang tertipu, melakukan kesalahan-kesalahan ini, maka kita perlu lebih sadar (aware), lebih jeli, dan lebih bijak. Kadang kebiasaan ini tidak terasa, dianggap benar, baik-baik saja, dan tidak masalah. Kemampuan berpikir jernih sangat diperlukan disini.
Memang tidak sejelas hitam dan putih. Ada area abu-abu disini. Perbedaan antara kebiasaan yang mendukung sukses dan yang menghambat sukses perlu dilihat sejeli mungkin.
Menghabiskan waktu dan energi untuk kebiasaan yang justru menghambat sukses tentunya termasuk perbuatan sia-sia atau mubazir. Sebagai Muslim, kita harus menghindarinya.
“Sesungguhnya orang yang mubazir itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhan.” (Quran Surah al-Isra’ ayat 27).
Apa saja kebiasaan-kebiasaan menghambat sukses itu?
Kerja Keras VS Kerja Cerdas
Kebiasaan yang pertama adalah orang yang mementingkan salah satu dari kedua hal ini. Ada orang yang mengatakan “kalau mau sukses itu yang penting kerja keras”. Ini adalah mindset dia. Maka hidupnya penuh dengan kerja keras.
Tidak Perlu Dipertentangkan
Sebaliknya ada juga orang yang mengatakan, “untuk sukses itu kita harus kerja cerdas”. Ini mindset kedua.
Apa yang salah? Yaitu mempertentangkan keduanya. Sebab, jika kita melihat orang-orang terkaya di dunia, selain mereka cerdas juga mereka bekerja keras. Katanya, subuh-subuh Bill Gates masih memarahi anak buahnya. Salah satu orang terkaya di Indonesia, jam 11 malam masih rapat.
Keduanya Dibutuhkan
Kehebatan Muhammad Al Fatih adalah ide cerdasnya, bagaimana bisa memasuki area menguntungkan dengan menaikan kapal perang melalui bukit. Namun dilanjutkan dengan kerja keras seluruh pasukan untuk menarik kapal ke bukit.
Ide pembuatan parit sarat perang Khandaq adalah ide yang cerdas, namun tetap harus diikuti oleh kerja keras membuat parit tersebut.
Kerja cerdas tidak akan terlaksana tanpa kerja keras. Sebaliknya, kerja keras tidak akan memberikan hasil maksimal tanpa kerja cerdas.
Jadi kebiasaan penghambat sukses itu hanya melihat atau fokus pada salah satunya. Kerja cerdas SAJA atau kerja keras SAJA. Selengkapnya, Kerja Keras Atau Kerja Cerdas?
Mencari-cari Cara Tercepat Atau Instan
Bekerja dengan cara yang tercepat atau cara terbaik memang harus. Yang menjadi kebiasaan yang menghambat sukses adalah kebiasaan mencari-cari-nya. Waktunya habis untuk mencari cara terbaik. Akhirnya Anda tidak bekerja secara nyata menuju tujuan Anda.
Jadi jangan habiskan waktu untuk mencari-cari. Jangan biasakan terus mencari-cari. Waktu Anda akan habis hanya untuk mencari. Bukan tidak boleh mencari cara terbaik, bahkan harus. Hanya saja perlu mengendalikan diri agar kita tidak terjebak menghabiskan waktu untuk mencari-cari.
Jika dalam perusahaan besar, ada bagian R & D. Bisa dikatakan team ini bertugas untuk mencari cara dan produk terbaik. Namun saat Anda masih sendiri, jangan hanya berperan menjadi R & D saja. Tetap harus produksi, tetap harus ada bagian lain yang berjalan.
Mungkin Anda sibuk, tetapi tidak ada hasilnya atau hasilnya kurang optimal. Coba perhatikan apa yang Anda lakukan. Bisa saja, Anda sibuk mencari-cari tanpa ada kerja nyatanya. Mungkin Anda sibuk mempelajari berbagai metode marketing baru, membeli video atau kursus. Lalu, kapan kerjanya?
Sekali lagi, bukan tidak boleh kita tetap belajar mencari terbaik. Kita perlu menajemen yang baik agar kita tetap produktif. Salah satu tekniknya adalah dengan mengalokasikan waktu. Jika perlu berikut alokasi sumber daya.
Jika masih sendiri, maka cukup alokasikan waktu. Misalnya 10% dari waktu kerja Anda, gunakan untuk belajar dan mencari cara terbaik. Jadi, jangan menghabiskan waktu hanya untuk mencari yang terbaik. Sepertinya bagus, tetapi ini kebiasaan yang menghambat sukses Anda.
Kesalahan Dalam Istirahat
Ada dua kesalahan ekstrim dalam istirahat. Yang pertama, mungkin Anda sudah mengetahuinya, yaitu kebanyakan istirahat. Kesalahan yang kedua adalah terlalu sedikit istirahat. Ya, istirahat itu tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Keduanya, kebiasaan yang menghambat sukses.
Bukankah sedikit istirahat itu bagus? Kita menjadi lebih banyak bekerja? Ya, dari segi kuantitas, mungkin kita menjadi lebih banyak bekerja. Tetapi, jika kita terlalu sedikit istirahat, akan mengurangi kualitas kerja kita.
Baik fisik, pikiran, dan mental itu butuh penyegaran. Juga butuh recovery agar kembali ke kondisi terbaik. Jika kita memaksaan terus bekerja di tengah kelelahan fisik, pikiran, dan mental, hasilnya akan tidak maksimal.
Lalu bagaimana caranya? Yang sedang-sedang saja. Secukupnya. Tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Salah satu tips dari Robbins Sharma, dia menyarankan dengan sistem 60/10. Artinya setiap kita bekerja selama 60 menit, kita istirahat selama 10 menit. Jangan kerja 4 atau 8 jam tanpa istirahat.
Dan akan optimal saat bekerja kita melakukan “bekerja secara mendalam” atau dikenal dengan “deep work“. Sementara saat istirahat pun istirahat yang mendalam, yang benar-benar mengistirahatkan fisik, pikiran, dan mental.
Berada Bukan Dalam Jalan Anda
Jalan disini adalah istilah dari satu set pilihan Anda. Misalnya memilih profesi, bidang, strategi, taktik, bahkan platform.
Ada Banyak Jalan Sukses
Jalan meraih sukses itu bisa berbeda. Banyak sekali faktornya. Misalnya untuk keberhasilan secara finansial, ada yang memilih jalur bekerja, menjadi profesional, bisnis, atau investor. Saat memilih bisnis pun, akan banyak sekali pilihan. Dan orang-orang meraih sukses dengan pilihannya masing-masing.
Yang menjadi masalah adalah sering kali orang itu ikut-ikutan. Ada orang yang sukses melakukan sesuatu atau bisnis tertentu, kemudian ikut-ikutan. Padahal bisa saja, itu bukan jalan terbaik dia. Bukan bidang yang cocok dengan dia. Akhirnya, menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang kurang optimal.
Untuk mudah difahami akan saya berikan contoh dalam bisnis online. Dalam bisnis online itu ada banyak sekali pilihan, bahkan tak terhingga. Mulai dari memilih model bisnis, memilih produk, memilih strategi, memilih taktik, memilih media, dan sebagainya. Akan banyak sekali variasinya.
Jalan Sukses Terbaik
Banyak yang mudah tergoda, disaat ada orang yang sukses di Youtube, dia ikut-ikutan. Padahal bisa jadi kekuatannya bukan di youtube. Saat mencoba di youtube yang sebenarnya bukan kekuatan dia, maka dia menghabiskan waktu kurang optimal disana.
Mencoba hal yang baru itu boleh. Namun harus ada perencanaan yang matang agar kita tidak terjebak melakukan “jalan” yang bukan milik kita. Anggaplah sebelumnya Anda sudah lama di Instagram dengan menjual produk fisik, bolehkah merambah ke youtube atau tiktok?
Tidak ada yang melarang. Kenapa tidak? Silahkan dicoba, berikan alokasi waktu yang cukup untuk mencoba dan menjajaki. Jangan langsung berpindah haluan. Karena bisa jadi, Anda memang bagusnya di Instagram.
Tapi bukan juga kita menutup diri dengan peluang-peluang baru. Tetap terbuka, tetap mencoba, namun jangan sampai cepat-cepat meninggalkan yang lama. Bisa jadi, bidang yang paling cocok Anda ada di hal yang baru atau justru hal yang lama adalah bidang terbaik Anda.
Berpindah Jalan Dengan Bijak
Salah satu strategi yang saya sarankan, yang saya ambil dari buku The Power of Impossible Thinking karya Yoram Wind dan Colin Crook, adalah mengingat bahwa mental model itu bisa bolak balik. Artinya saat Anda mencoba yang baru, ada kemungkin Anda kembali ke yang lama. Jadi jangan buang dulu yang lama.
Bahkan, katanya, ada ilmunya untuk memilih bidang yang tepat untuk kita. Termasuk memilih profesi apa, bisnis apa, produk apa, media apa, dan sebagainya. Jika perlu, Anda perlu belajar tentang ini. Jika tidak, Anda bisa mencoba hal baru sambil tetap menjaga hal lama sementara, sampai bisa memastikan, mana yang terbaik bagi Anda.
Kesalahan yang mau saya sorot disini adalah, jangan karena ada orang lain yang sukses di satu bidang atau sedang tren, kemudian Anda langsung berpindah ke sana. Bisa jadi Anda berada di “jalan” yang kurang optimal bahkan tidak cocok dengan Anda. Jika ini terjadi, setiap hari Anda melakukan kebiasan akan menghambat sukses Anda.
Kebiasaan menjadi kutu loncat itu menghambat sukses.
Kebiasaan-kebiasaan Mental Yang Merusak
Apa itu kebiasaan-kebiasaan mental yang merusak? Yaitu kebiasaan-kebiasaan dalam merespon atau bereaksi terhadap sesuatu yang membuat emosi kita negatif. Contoh emosi negatif seperti marah, tersinggung, sakit hati, merasa direndahkan, dan sebagainya.
Yang saya garis bawahi adalah merespon atau bereaksi. Sebab pada dasarnya semua kejadian atau perilaku orang itu netral. Tergantung kitanya, apakah merespon dengan cara negatif atau dengan cara positif. Minimal netral, tidak terpengaruh.
Sebagai contoh, saat mengalami kegagalan atau penolakan. Bagaimana sikap Anda? Ada orang yang malah semangat, ada yang biasa-biasa saja, dan ada (kebanyakan) merasa kecewa. Nah, merasa kecewa ini adalah kebiasaan yang merusak.
Contoh lain bagaimana respon atau reaksi kita terhadap perilaku orang. Ada orang yang mungkin menghina, merendahkan, atau tidak menganggap kita. Apa respon Anda? Apakah biasa dengan cara positif atau negatif?
Jika kita biasa dengan respon negatif, itu adalah kebiasaan-kebiasaan yang menghambat sukses. Minimal, Anda harus memiliki respon netral atau lebih bagus positif.
Memang tidak mudah. Tapi, jika ada orang yang biasa memberi respon positif, artinya kita juga bisa. Tinggal kita perlu melatihnya. Sebenarnya, ditentukan oleh sikap kita. Dan cara menyikapinya hampir sama dengan menyikapi masa lalu yang buruk yang saya jelaskan di artikel ini.
Penutup
Sekali lagi kebiasaan-kebiasaan diatas memang sering tidak disadari. Bahkan, sebagiannya malah dianggap kebiasaan baik. Atau ada juga yang dinggap kebiasaan biasa atau normal. Jika Anda ingin lebih lancar meraih sukses, sebaiknya mulai belajar dan melatih diri untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan diatas.
Tidak ada orang yang sempurna. Kita bisa saja, tidak bisa menghindari 100% dari kebiasaan-kebiasaan menghambat sukses tersebut. Namun bukan berarti tidak berusaha. Berusahalah semaksimal mungkin. Semakin sedikit hambatan, akan semakin lancar perjalanan sukses Anda.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?