| |

Cara Berperan Dalam Kebangkitan Ekonomi Umat Islam Indonesia

Saya kira sudah banyak pejabat maupun para pakar yang sudah membahas pentingnya kebangkitan ekonomi umat Islam Indonesia. Dan menurut berbagai literatur yang pernah saya baca pun, kebangkitan ekonomi memiliki peran strategis dalam dakwah.

Logika sederhanya adalah dakwah membutuhkan kekuatan ekonomi. Masyarakat yang makmur dan tidak fakir mudah-mudahan lebih kuat aqidahnya. Mereka tidak mudah kufur dan tidak mudah terbujuk rayu menjual aqidahnya dengan alasan ekonomi.

Cara Berperan Dalam Kebangkitan Ekonomi Umat

Saya tidak akan membahas itu semua, saya serahkan kepada para ahli. Namun saya ingin memberikan sumbangan gagasan kepada masyarakat melalui tulisan ini. Bahwa saya yakin setiap kita bisa berperan dalam kebangkitan ekonomi umat. Selain kita berperan dalam pergerakan kebangkitan umat, secara individu pun kita bisa turun berperan serta.

Peran serta individu dalam kebangkitan ekonomi umat akan sangat besar dan lebih mudah berjalan. Jika setiap individu lebih peduli dengan kebangkitan ekonominya masing-masing, maka ini akan mendukung kebangkitan ekonomi umat.

Cara Berperan Dalam Kebangkitan Ekonomi Umat

Ide dasarnya peran individu dalam kebangkitan ekonomi umat adalah bahwa kita secara individu menjadi kaya atau bangkit secara ekonomi. Ada banyak manfaat jika kita sudah kaya. Kita bisa membantu menanam saham misalnya pada pergerakan ekonomi umat. Misalnya ikut serta mendirikan supermarket milik umat.

Saat Anda menjadi kaya, dalam prosesnya akan membuka banyak kesempatan kepada umat. Anda mungkin membuka lapangan kerja baru yang tersedia bagi umat. Anda juga mengerakan ekonomi umat. Saat lebih banyak umat yang bekerja, maka ekonomi di sekitarnya pun ikut bergerak.

Saya belumlah orang kaya, tetapi yakin akan, in syaa Allah. Saya juga mengajak kita berusaha untuk kaya. Dengan kaya, kita akan lebih mudah berperan dalam kebangkitan ekonomi umat. Saya mengajak Anda untuk berperan menjadi subjek bukan objek.

Mungkin sebagian orang menyambut gembira gerakan kebangkitan umat karena berharap dia akan mendapatkan sesuatu baik secara tunai atau kesempatan. Namun saya mengajak, justru Andalah (termasuk) yang mengerakan ekonomi umat, bukan menjadi umat yang digerakan.

Cara ya itu tadi, kita berusaha secara mandiri untuk menjadi sukses dalam bisnis, karis, atau apa pun dan menjadi kaya. Dan Anda harus yakin bahwa Anda bisa. Kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, yaitu kita punya Allah. Niatkan kita mencari kekayaan untuk menolong agama Allah, maka Allah akan menolong kita.

Lalu Bagaimana Cara Menjadi Kaya?

Sebenarnya sudah banyak orang-orang kaya yang membagikan ilmunya baik melalui buku, ebook, seminar, pelatihan, workshop, dan sebagainya. Anda bisa belajar dari berbagai sumber. Silahkan sisihkan sebagian uang Anda untuk terus menempa diri menjadi pribadi yang mampu dan layak untuk kaya.

Ilmu kaya yang utama sebenarnya ada di tataran ruhiyah kita. Juga ada di tataran meta fisik dan fisik. Kita bisa mempelajarinya dengan mudah. Banyak orang yang bisa kaya hanya dengan mengandalkan ikhtiar fisik. Sementara kita punya Allah, seharusnya kita bisa lebih mampu karena ada pertolongan Allah.

Lalu kenapa banyak orang yang shalih tetapi tidak kaya? Kata siapa? Bisa jadi beliau-beliau sudah kaya tetapi tetap berpenampilan sederhana. Kemungkinan lain karena beliau-beliau tidak ingin kaya. Kunci pertama untuk menjadi kaya adalah keinginan yang kuat untuk kaya.

Menjadi kaya dan miskin itu adalah pilihan. Mungkin sebagian orang-orang shalih memilih untuk tetap miskin dan bershabar. Mungkin ada sebagian juga yang memilih kaya tetapi tidak menampilkan kekayaanya. Meski ada juga yang kaya dan kelihatan kaya. Semua ini pilihan.

Seperti para shahabat Rasulullah SAW, ada yang kaya dan ada yang miskin (sederhana). Ini menjelaskan kepada kita bahwa kaya atau miskin adalah sebuah pilihan. Dan kita belajar di sejarah Nabi, bagaimana peran besar shabat Rasulullah SAW yang kaya untuk perjuangan dakwah Islam.

Sampai saat ini, perjuangan dakwah belum berhenti dan tidak akan berhenti, artinya peran-perang yang kaya masih dibutuhkan untuk mendukung dakwah.

Saat saya membaca sebuah buku Fiqh Prioritas, mana yang lebih baik miskin bershabar atau kaya dermawan. Meski keduanya bisa mengantarkan kita ke syurga, namun kaya dermawan lebih utama. Mungkin karena memberikan manfaat bagi umat dan dakwah.

Menjadi kaya bukanlah satu-satunya cara untuk berperan dalam dakwah. Anda tentu bisa berperan yang lain tanpa harus menjadi kaya. Namun jika Anda bisa kaya, kenapa tidak. Saya yakin saat Anda kaya peran Anda bisa menjadi lebih besar jika Anda tetap memiliki komitmen terhadap dakwah.

OK, saya akan berikan garis besar bagaimana cara menjadi kaya berdasarkan apa yang selama ini saya pelajari dari berbagai literatur, pelatihan, seminar, dan dari guru-guru kaya. Ilmu ini sedang saya coba praktekan, semoga kita sama-sama segera kaya.

  1. Langkah pertama adalah kita harus memiliki keinginan yang kuat. Seharusnya keinginan kita untuk menjadi kaya itu lebih kuat karena dengan motivasi yang mulia yaitu kebangkitan ekonomi umat. Menjadi kaya itu minimal diri kita tidak menjadi beban, jika bisa ikut turut berkontribusi. Salah satu bukti bahwa Anda ingin menjadi kaya, maka Anda akan berdo’a setiap saat dan di waktu mustajab agar Allah mengkayakan kita.
  2. Langkah kedua adalah yakin bahwa kita akan kaya dengan pertolongan Allah. Kita harus yakin dengan do’a kita bukan?
  3. Langkah ketiga adalah bertumbuh, teruslah menuntut ilmu. Kaya itu membutuhkan ilmu dan kemampuan. Untuk itu kita terus bertumbuh, terus belajar. Seperti disebutkan diatas, banyak cara belajar. Jika perlu Anda bisa belajar dengan cara bekerja atau magang di sebuah perusahaan dengan niat utama belajar.
  4. Langkah keempat mulai menerapkan langkah-langkah yang sudah Anda ketahui dari hasil belajar. Termasuk peka terhadap petunjuk-petunjuk dari Allah yang mungkin sudah diilhamkan ke dalam hati kita.
  5. Langkah kelima adalah shabar dan pantang menyerah. Menjadi kaya itu butuh waktu. Oleh karena itu Anda harus mulai secepat mungkin dan bertahan (shabar dan istiqomah) sampai berhasil.
  6. Dan tentu selalu bersyukur. Bahkan saat kita sudah mampu berdo’a dan yakin bahwa kita akan kaya, maka kita sudah bisa msnyukuri. Kita yakin bahwa kekayaan sedang dalam proses dan ini patut kita syukuri. Syukuri juga setiap pencapaian yang sudah kita dapatkan agar Allah menambah nikmat kita.

Mulailah Berkontribusi Secepat Mungkin

Jangan nunggu benar-benar kaya dulu untuk mulai berkontribusi. Sambil Anda berusaha untuk menjadi kaya, Anda juga bisa mulai berkontribusi sejauh yang Anda bisa. Jika materi belum, bisa berupa kontribusi berupa imateril. Mungkin bisa berbagi ilmu dan semangat seperti yang saya lakukan dengan tulisan ini.

Anda bisa berkontribusi bahkan sebelum Anda kaya. Saya juga membaca dari berbagai sumber, justru kita harus menjadi kaya dulu agar kita bisa memiliki kekayaan. Silahkan baca artikel saya Be Do Have. Disana dijelaskan bahwa justru dengan melakukan niat mulia itulah yang akan menarik kekayaan.

Salah satu kontribusi yang bisa Anda lakukan saat ini, sekarang juga ialah dengan share artikel ini di Facebook, Twitter, atau Google+. Caranya sederhana, tinggal copy link atau URL ini dan paste di status atau tweet Anda atau melalui tombol share dibawah.

Semoga artikel ini, sedikit banyak bisa mengajak siapa pun berperan serta dalam Kebangkitan Ekonomi Umat, minimal dengan menjadikan dirinya tidak menjadi beban.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield