|

Jalannya Terlalu Berat – Cerita Inspiratif Tentang Mindset

Hidup ini bagaikan perjalanan yang penuh liku-liku. Dalam cerita inspiratif kali ini, kita akan merenung bersama tentang sebuah pelajaran berharga dari seorang pemuda yang dihadapkan pada jalan berat dalam mencapai tujuannya. Mari kita simak perjalanan bermakna ini dan temukan bagaimana mindset dan tekad bisa menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan hidup.

Jalannya Terlalu Berat - Cerita Inspiratif Tentang Mindset

Cerita Pemuda Yang Menghadapi Perjalanan Berat

Diceritakan, ada seorang pemuda yang akan menemui saudaranya di suatu desa. Dia bertanya kepada pamannya, di mana rumah saudaranya itu. Pamannya membuatkan sebuah peta agar pemuda ini bisa sampai ke desa dimana saudaranya tinggal. Dengan berbekal peta itu, si pemuda pun berangkat.

Namun, beberapa saat kemudian, si pemuda itu kembali lagi ke rumahnya. Saat ditanya dia menjawab, “Jalannya terlalu berat. Terlalu mendaki dan berliku. Belum lagi bebatuan serta jurang di sisi jalan-jalan menuju desa itu.”

“Berapa umurmu?” tanya si paman.

“Saya 25 tahun paman. Ada apa dengan umur saya?” tanya si pemuda itu.

“Tahukah kamu, kapan saya terakhir ke desa itu?”

“Kapan paman?” tanya si pemuda.

“Terakhir saya ke desa tersebut, saat saya berumur 49 tahun, yaitu dua tahun yang lalu.” jawab si paman.

“Apa maksud paman?”

“Artinya, jalan ke desa itu memang berat. Pertanyaanya adalah, kenapa paman bisa? padahal saat itu umur paman 49 tahun? Sementara, kamu yang masih berumur 25 tahun, mengatakan terlalu berat.” kata si paman.

Si pemuda itu terdiam. Kemudian dia berkata, “Pada kenyataan saya tidak bisa melalui jalan itu, paman. Apa yang harus saya lakukan?”

Si paman tersenyum. “Itu maksud paman!”

“Bisa dijelaskan paman?” tanya si pemuda kebingungan.

“Sebelumnya, kamu mengatakan ‘jalannya terlalu berat’. Kamu menyalahkan kondisi jalan. Tetapi, baru saja kamu mengatakan ‘saya tidak bisa’. Kamu tahu perbedaanya?” tanya si paman sambil tersenyum.

Si pemuda ngangguk-ngangguk. “Artinya, masalah itu ada pada diri saya?”

“Ya, tentu saja. Kamu mulai mengerti. Ada mindset atau pola pikir yang harus kamu perbaiki. Ini untuk kemajuan kamu sendiri.” jelas si paman.

“Sering kali, saat kesulitan itu ada, orang lebih sering menyalahkan apa yang ada di luar dirinya. Kamu mengatakan, jalannya terlalu berat. Jalannya memang berat, namun yang kamu lupakan ialah bahwa kamulah yang tidak sanggup atau tidak bisa melalui jalan tersebut.” jelas si paman.

“Lalu, apa yang harus saya lakukan. Apakah saya harus belajar dan berlatih untuk melalui jalan itu?” kata si pemuda.

“Tentu saja, jika memang kamu tidak bisa. Jika kamu tidak bisa, maka kamu harus belajar dan berlatih.” jelas di paman.

“Tapi… jalannya sangat panjang dan curam.” kata si pemuda.

“Eit…!”, kata si paman sambil mengacungkan telunjuknya. “Kamu menyalahkan kondisi jalan lagi.”

“Oh iya. Saya lupa paman. Apa yang harus saya lakukan?”

Si paman tersenyum, kemudian dia menjelaskan:

“Jika jalan yang akan ditempuh sangat panjang, maka langkahkan kakimu satu langkah. Niscaya, jalan yang akan kamu tempuh sudah berkurang satu langkah. Kamu mengerti maksud saya?”

“Baiklah paman, saya mengerti. Sepertinya saya harus belajar cara melalui jalan itu. Saya memang tidak bisa.” kata si pemuda itu.

“Bagus, pelajaran pertama sudah kamu pahami. Jika tidak bisa, artinya kamu harus belajar dan secara bertahap. Namun ada satu pelajaran lagi yang harus kamu pahami sebelum kamu mengatakan tidak bisa.” jelas si paman.

“Apa itu paman?” si pemuda kembali penasaran.

“Sekarang, kita pergi ke jalan yang berat itu. Benarkah kamu tidak bisa?” kata si paman.

“Saya harus mencobanya?” tanya si pemuda.

“Ya tentu saja, kamu harus mencobanya. Tapi, sebelum mencoba ada hal yang harus kamu perhatikan. Yuk, kita ke sana.” ajak si paman.

Mereka pun langsung pergi menuju jalan yang berat, menanjak dengan sangat curam dan diapit oleh jurang-jurang yang dalam.

“Sekarang, kita duduk di warung kopi itu sambil ngopi.” ajak si paman sambil menuju sebuah warung kopi. Di warung kopi itu, mereka bisa melihat jalan yang berat tersebut dan aktivitas yang ada di jalan tersebut. Mereka pun memesan kopi sambil memperhatikan jalan.

“Lihat itu!” kata si paman, sambil menujuk ke seseorang yang berjalan, mendaki jalan yang dikatakan berat itu sambil memikul dua karung besar berisi rumput.

Si pemuda pun itu langsung melihat orang tersebut.

“Kamu tahu? Dia hampir setiap hari melalui jalan terjal itu untuk mengangkut rumput yang cukup berat. Ya, sekitar 50 kg.” kata si paman.

“Sekarang saya mengerti paman. Jika si bapak yang mengangkut rumput saja bisa, maka saya yang tanpa beban pasti bisa.” kata si pemuda dengan penuh antusias.

“Itu maksud paman, kamu pasti bisa. Tapi ada yang salah.” kata si paman sambil tersenyum.

“Apa yang salah paman?” kata si pemuda kaget. Dia sudah merasa cerdas, tetapi masih ada yang salah.

“Yang mengangkut rumput itu bukan bapak-bapak, tetapi dia bibi Mirnah yang usianya seumur paman (51 tahun). Dia teman paman.”

***

Apa pelajaran yang bisa Anda petik dari cerita diatas? Silahkan tuliskan pada form komentar.

Hikmah Cerita

Hikmah yang dapat diambil dari cerita ini begitu mendalam. Pertama, kita diajarkan untuk tidak menyalahkan kondisi luar secara langsung. Meskipun jalan terasa sulit, sejatinya kemampuan kita yang perlu dievaluasi. Keberhasilan bukan hanya tentang melewati rintangan, tetapi juga tentang bagaimana kita melihat dan mengatasi hambatan tersebut.

Kedua, cerita ini mengajarkan tentang pentingnya melihat contoh inspiratif di sekitar kita. Bibi Mirnah, dengan usia yang lebih tua, menjadi bukti bahwa usia bukanlah penghalang untuk mencapai tujuan. Inspirasi dapat datang dari siapa saja, dan kita perlu membuka mata dan hati untuk melihatnya.

Terakhir, cerita ini membangkitkan semangat untuk belajar dan berlatih. Pemuda menyadari bahwa kemampuan untuk melewati jalan yang sulit dapat dikembangkan dengan tekad dan usaha. Tantangan hidup bukanlah penghakiman atas kemampuan kita, melainkan panggilan untuk terus tumbuh dan berkembang.

Dengan demikian, perjalanan pemuda ini bukan hanya sebuah kisah motivasi semata, tetapi juga sebuah cermin bagi setiap pembaca untuk merenung dan menggali potensi dalam diri mereka sendiri. Hidup ini memang penuh liku-liku, namun dengan sikap yang positif dan tekad yang kuat, kita mampu mengatasi setiap rintangan dan meraih keberhasilan yang sejati.


Kunjungi Juga:

Paket Umroh Bandung 2024 - 2025

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

4 Comments

  1. Bila di depan seseorang ada masalah atau situasi sulit maka dianjurkan agar seseorang itu berpikir positip tanpa memandang itu adalah masalah yang berat dan menghalangi. Seseorang harus dan senantiasa mengalahkan perasaan di dalam dirinya. Tidak ada kata tidak bisa dan tidak mungkin asal siap menjalani dan menghadapi apapun setiap bentuk permasalahan. Dari yang ringan hingga yang terberat.

  2. kita tidak boleh menyerah sebelum berusaha…..lakukan terus sampai kita berhasil menaklukan rintangan itu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


WordPress Anti Spam by WP-SpamShield