3 Cara Paling Penting Agar Tidak Menunda-nunda Pekerjaan
Kebiasaan menunda-nunda adalah Penyakit Berbahaya
Sepertinya sepele, tapi suka menunda-nunda pekerjaan adalah penyakit bahaya. Ini bisa membahayakan karir maupun bisnis Anda. Biasanya kebiasaan menunda-nunda diawali dengan mengatakan “besok saja” atau “nanti saja”.
Jika sekarang Anda mengatakan besok, maka besok pun akan mengatakan hal yang sama. Dan begitulah seterusnya.
Dan tanpa terasa, hari terus belalu, minggu terus berlaku, bulan terus berlalu, tahun terus belalu. Apa yang seharusnya kita lakukan terlupakan.
Akhirnya menyesal.
Jadi, Jangan Menunda-nunda Pekerjaan
Akibat menunda-nunda tugas atau pekerjaan itu bukan hal yang kecil. Tidak “sekecil” menunda-nunda pekerjaan. Mengatakan “besok saja” atau “nanti saja” itu sangat mudah, tetapi untuk mengatasi akibat menunda nunda pekerjaan tidaklah semudah itu. Lebih baik mencegah daripada masalah berdatangan akibat menunda-nunda pekerjaan.
Pekerjaan atau tugas Anda tidak ada yang selesai, akhirnya semua berantakan. Prestasi kerja di perusahaan akan rendah, begitu juga produktivitas Anda akan menurun drastis. Penjualan dalam bisnis pun tidak akan bagus, jika Anda tidak segera menjalankan pekerjaan yang seharusnya Anda lakukan.
Bahaya menunda-nunda pekerjaan tidak sebatas pada pencapaian yang rendah atau menurun. Namun lebih jauh membentuk sikap mental Anda. Jika menunda-nunda pekerjaan menjadi sebuah kebiasaan, menyatu dengan sikap mental Anda, maka tunggulah penyelesalan nanti di hari tua.
Masihkah menunda-nunda waktu untuk melakukan sesuatu yang seharusnya dilakukan sekarang? Atau menunggu menyesal nanti?
Manfaat Tidak Menunda-nunda Pekerjaan
Agar Anda tidak menunda-nunda pekerjaan, maka harus mengetahui manfaatnya biar lebih termotivasi. Sederhananya, jika Anda tidak menunda-nunda pekerjaan, Anda lebih produktif. Jika Anda ternyata gagal, maka Anda lebih cepat gagal. Semakin cepat gagal, semakin cepat mencoba lagi, akhirnya semakin cepat meraih sukses.
Dan yang terpenting adalah sikap mental yang produktif. Jika mental produktif sudah ada dalam diri Anda, maka Anda akan produktif dalam segala hal. Produktifitas Anda akan berbanding lurus dengan pencapaian Anda.
Cara Tidak Menunda-nunda
Penyebab Menunda-nunda Pekerjaan dan Solusinya
Penyebab Pertama: Tidak Ada atau Kurang Kejelasan
Masalah utama yang menyebabkan kita suka menunda-nunda adalah lemahnya dalam memutuskan prioritas. Pekerjaan kita banyak, maka kita harus memiliki prioritas, sehingga ada pekerjaan yang jelas harus kita lakukan.
Saat tidak ada prioritas, maka semua akan mengambang, semua akan tertunda, sebab pikiran kita bingung. Tidak ada kejelasan, apa yang perlu kita lakukan. Tindakan sehari-hari kita mengambang tanpa arah, sehingga apa yang terpenting terlewatkan terus.
Anda harus mengambil keputusan, mana yang menjadi prioritas. Jika Anda bekerja mandiri atau seorang pebisnis, yang diperlukan adalah keberanian untuk memutuskan dan menunda bahkan menghilangkan pekerjaan yang tidak diperlukan.
Jika Anda masih bekerja kepada orang lain, maka yang diperlukan adalah komunikasi yang baik dengan atas agar bisa menentukan prioritas pekerjaan. Dengan komunikasi yang baik, seharusnya akan jelas mana yang menjadi prioritas, mana yang tidak.
Agar kita punya prioritas yang jelas, kita perlu membuat tujuan yang jelas. Jika tidak ada tujuan yang jelas, maka akan sulit membuat prioritas. Maka langkah pertama adalah membuat tujuan terlebih dahulu.
Dua hal yang penting dari sebuah tujuan adalah kejelasan yang kekuatan tujuan. Kejelasan akan menjadikan Anda lebih fokus dan mudah membuat prioritas. Sementara kekuatan tujuan agar bisa menarik Anda agar segera melakukan apa yang seharusnya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Jadi, solusinya:
- Punya tujuan yang jelas
- Punya prioritas setiap harinya
Penyebab Kedua: Distraksi
Masalah kedua yang menjadikan kita biasa menunda-nunda pekerjaan adalah banyaknya gangguan. Banyak sekali gangguan yang bisa merusak fokus kita. Sehingga saat kita akan melakukan sebuah pekerjaan, datang gangguan, kemudian kita beralih ke gangguan tersebut.
Disinilah, kita harus bisa mengkondisikan diri agar gangguan tersebut berkurang. Email, telephon, Facebook, twitter, BBM, WhatAps, dan sebagainya bisa menjadi gangguan juga. Silahkan atur sedemikian hingga agar tidak lagi merusak konsentrasi yang ujung-ujungnya menunda pekerjaan.
Coba lakukan trik sederhana ini: “jam tanpa gangguan”. Artinya tetap minimal 1 jam per hari yang benar-benar tanpa gangguan, tanpa toleransi (kecuali hal-hal sangat urgent), dan gunakan untuk melakukan hal terpenting dalam hidup Anda.
Matikan semua gaway atau alat elektronik yang bisa mengganggu. Komunikasikan dengan orang-orang sekitar bahwa jam itu tidak boleh diganggu. Pasang tulisan jika perlu. Dan Anda lihat hasil pekerjaan dari jam tanpa gangguan itu.
Penyebab Ketiga: Masalah Emosi
Tanpa disadari, setiap saat kita dihadapkan banyak pilihan. Minimal 2 pilihan antara melakukan atau tidak melakukan. Biasanya jika kita melakukan sesuatu yang membuat tidak nyaman, maka kita cendrung memilih hal lainnya.
Misalnya, Anda mau melakukan sebuah pekerjaan. Tapi muncul rasa tidak nyaman, mungkin karena takut, nggak mau capek, nggak mau pusing, dan sebagainya. Akhirnya memilih yang lain. Bisa melamun, menonton youtube, nonton TV, main social media, main game, dan sebagainya.
Intinya Anda akan memilih hal lain yang lebih nyaman. Kalau semua pilihan tidak nyaman, maka akan memilih yang ketidaknyamannya paling kecil.
Apakah Anda sering mengalaminya? Anda tidak sendiri. Banyak orang mengalami hal ini. Termasuk saya.
Lalu bagaimana solusinya?
Ada banyak pendekatan. Saya menemukan banyak metode. Semuanya mungkin berhasil. Anda bisa mencoba dan memilih metode mana yang berhasil. Setiap orang mungkin berbeda.
- Aturan 5 Detik. Ini diperkenalkan oleh Mel Robbins. Caranya sederhana, disaat Anda mau melakukan sesuatu, kemudian mau menundanya, maka berhitunglah dari 5 ke 1. Ya, hitung mundur. Kemudian lakukan apa yang harus dilakukan. Hitung: 5, 4, 3, 2, 1 go!
- Kekuatan Tekad. Tekad itu bisa mengatur semua bagian pikiran, termasuk emosi. Cara sederhana dengan membuat pernyataan tekad dan dibaca setiap pagi. Misalnya, “Saya akan tetap menghubungi seseorang, meski saya takut.”.
- Rutin Puasa Dopamin. Kecendrungan diri lebih mencari hiburan karena diri kita dibanjiri hormon dopamin setiap hari. Kita akan membutuhkan lebih banyak dan lebih banyak. Ya mirip candu. Maka perlu mentralisir dengan puasa dopamin. Caranya puasa hal-hal yang menyenangkan kita, misalnya nonton youtube. Misalnya 1 hari dalam sepekan.
- Menyembuhkan Luka-luka Emosi. Kita akan cendrung terus mencari pelarian. Lebih cendrung mencari hiburan ketimbang membebani pikiran dengan pekerjaan berat. Maka orang seperti ini akan menunda melakukan pekerjaan dan memilih yang lainnya. Cara menyembuhkan luka emosi adalah dengan memaafkan.
- Selalu bersyukur. Salah satu penyebab emosi negatif karena dirinya merasa tidak puas dengan apa yang ada dan apa yang terjadi. Ketidak puasan muncul karena fokus pada kekurangan. Maka solusinya bersyukur agar pikiran lebih fokus kepada kebaikan.
- Ingat mati. Inilah orang cerdas. Maka dengan kecerdasannya dia akan lebih memilih melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Tidak lagi menunda-nunda.
Penutup
Sebagai penutup, saya ingin mengatakan sebuah kalimat:
Menunda-nunda Pekerjaan Penting Anda artinya Mempersiapkan Masa Depan Yang Lebih Buruk.
Memang memaksakan diri melakukan sesuatu itu berat. Maunya yang enak, yang mudah, yang menyenangkan. Ini adalah pilihan. Dan ada konsekuensinya yang bisa digambarkan dengan gambar berikut:
Berat diawal akan memberikan hasil lebih mudah di akhir. Mudah diawal akan menyebabkan sulit di akhir. Pepatah mengatakan,
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.
Pepatah
Dan yang terpenting, resapi Surah ini:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(QS: Al-‘Ashr Ayat: 1-3).
Menunda-nunda pekerjaan artinya kita mengisi waktu dengan hal yang tidak penting. Kita sedang menyia-nyiakan waktu. Kita sedang dalam kerugian. Semoga Allah mengampuni.
Kunjungi Juga:
Paket Umroh Bandung 2024 - 2025
Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?