|

Bagaimana Membuat Resolusi Awal Tahun Yang Berhasil

Bagaimana Membuat Resolusi Awal Tahun?

Bukan Akhir Tahun ya, meski dibuat di akhir tahun, tetapi sebenarnya untuk dipergunakan di awal tahun berikutnya.

Untuk membuat resolusi tahun 2017 tentu dibuat akhir tahun 2016, meski pun boleh saja dibuat di awal tahun 2017.

Ya, lebih terlambat dari pada tidak sama sekali.

Masalahnya, bagaimana caranya membuat resolusi yang berhasil.

Bukan sekedar tulisan dan diakhir tahun nanti tidak pernah terwujud.

Apakah Anda mengalaminya? Bagaimana dengan resolusi awal tahun ini?

Gagal? Tidak apa-apa. Berhasil? Selamat.

Bagaimana Membuat Resolusi Awal Tahun Yang Benar?

bagaimana membuat resolusi awal tahun

Sebenarnya Bagaimana Membuat Resolusi Awal Tahun itu sama saja dengan membuat tujuan seperti biasa, hanya saja dibuat diawal tahun sebagai target tahunan. Evaluasi pencapaian tahun lalu kemudian buat tujuan baru untuk mencapai tujuan setahun kedepan.

Sebagaimana membuat tujuan, tentu saja Anda harus membuat tujuan yang selaras dengan visi serta misi Anda. Visi Andalah yang akan mengarahkan tujuan Anda. Jika Anda bingung membuat tujuan, coba evaluasi visi Anda.

Biasanya dari visi akan muncul ide tujuan yang tidak lain dalam rangka mewujudkan visi tersebut. Yang menjadi masalah adalah, disaat Anda masih bingung dengan visi hidup Anda sendiri.

Saya sudah membuat banyak artikel berkaitan visi misi dan tujuan hidup, silahkan selanjutnya dibaca disini. Anda akan diarahkan ke berbagai artikel yang membahas visi, misi dan tujuan. Cukup banyak, sehingga cukup menjadi bekal Anda dalam membuat resolusi tahunan.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Resolusi Tahun Sebelumnya Tidak Tercapai?

Yang lalu biarlah berlalu. Tidak perlu disesali. Yang perlu dilakukan adalah mengambil hikmah mengapa tahun lalu kita gagal mencapai resolusi.

Ada dua kemungkinan penyebab gagalnya mencapai resolusi

  1. Tujuan resolusi yang tidak tepat
  2. Cara Anda mencapai tujuan yang kurang

Atau keduanya.

Mungkin resolusi Anda tahun lalu:

  • Tidak realistis.
  • Tidak begitu penting bagi Anda. Misalnya tidak sesuai dengan passion Anda.

Berkaitan dengan cara Anda mencapai tujuan:

  • Tidak fokus.
  • Usaha Anda tidak sebanding dengan resolusi yang Anda tetapkan.

Coba evaluasi. Kemudian tuliskan apa penyebabnya.

Tidak realistis maksudnya yang terlalu besar untuk dicapai dalam 1 tahun. Tapi saya juga tidak menyarankan Anda membuat tujuan yang mudah dengan alasan realistis.

Bahkan saya menyarankan mencapai tujuan tidak realistis meski pun kemungkinan tidak tercapai lagi.

Sebagai contoh, Anda membuat tujuan mendapatkan Rp 1 Milyar tahun depan. Kemudian tidak tercapai dan Anda mendapatkan Rp 500 juta. Itu jauh lebih baik dari pada target Anda Rp 100 juta dan berhasil.

Yang sering menjadi masalah adalah Anda membuat resolusi yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk Anda. Akibatnya, saat sudah berjalan Anda mudah teralihkan dengan godaan-godaan lainnya.

Jika Anda sering lupa dengan tujuan Anda, mungkin tujuan Anda kurang begitu penting. Jika sering lupa, bagaiman tindakan Anda akan terus menerus mengarah ke tujuan Anda?

Untuk sekarang, coba renungkan tujuan Anda yang benar-benar sangat penting untuk Anda raih tahun ini. Sehingga terpikirkan terus, tidak mudah teralihkan.

The Power of One

Fokus sering kali menjadi masalah, kenapa kita tidak berhasil mencapai tujuan kita. Begitu juga, saya sendiri mengalami masalah ini.

Bagaimana cara mengatasinya?

Cobalah menggunakan The Power of One.

Ya, kekuatan satu, maksudnya satu tujuan saja. Tidak perlu banyak.

Coba pikirkan apa 1 tujuan yang paling penting untuk Anda raih ditahun depan. Ya cukup 1 saja. Jika sulit, maksimal 2.

Tapi pada kenyataanya tidak bisa 1. Ada banyak aspek kehidupan yang harus kita perbaiki.

OK, jika memang seperti itu, cobalah membuat 1 tujuan dari setiap aspek hidup Anda yang ingin Anda perbaiki. Misalnya:

  1. Satu tujuan untuk aspek ruhiah.
  2. Satu tujuan untuk aspek kesehatan (raga).
  3. Satu tujuan untuk aspek finansial.
  4. Satu tujuan untuk aspek intelektual.
  5. Satu tujuan untuk aspek keluarga.
  6. Satu tujuan untuk aspek sosial.
  7. dan sebagainya.

Pada akhirnya jadi banyak bukan?

Kebayang, seandainya setiap aspek punya banyak tujuan, maka Anda akan pusing sendiri.

Satu tujuan setiap aspek, pada akhirnya kita bisa memilih banyak tujuan. Kemungkinan akan masih kurang fokus.

Supaya bisa fokus, saran saya adalah mencoba melakukan satu per satu. Lakukan secara serial. Satu dulu kejar sampai berhasil, kemudian kejar yang lain, dan seterusnya.

Tapi … semuanya penting.

Ya saya setuju. Tapi diantara yang penting itu ada yang paling penting.

Hidup Anda Bukan Hanya Untuk Mengejar Resolusi

Anda tidak perlu khawatir dengan aspek kehidupan yang tidak menjadi fokus resolusi Anda. Pada kenyataannya Anda akan otomatis bertindak dan berpikir untuk mempertahankan keberlangsungan semua aspek kehidupan Anda.

Dalam hidup sebenarnya ada 2 jenis aktivitas, yang pertama aktivitas untuk bertahan dan yang kedua aktivitas untuk memperbaiki diri.

Meraih resolusi adalah aktivitas untuk melakukan perbaikan diri sendiri.

Agar mudah difahami saya berikan contoh. Misalnya Anda memiliki resolusi ingin meningkatkan penghasilan menjadi Rp 20.000.000 per bulan, sementara sekarang sudah mencapai Rp 10.000.000. Maka akan Anda dua kelompok aktivitas.

Pertama untuk mempertahankan penghasilan Rp 10.000.000 yaitu aktivitas yang selama ini sudah Anda lakukan dan jika tidak dilakukan akan mengakibatkan hilangnya penghasilan ini. Ini aktivitas bertahan yang disebut urgent. Dan Anda mungkin akan terus melakukannya.

Kedua aktivitas untuk mencapai penghasilan Rp 10.000.000 tambahan sehingga total menjadi Rp 20.000.000. Aktivitasnya jelas berbeda dengan aktivitas pertama atau aktivitas tambahan yang pertama. Ini adalah aktivitas extra selain aktivitas bertahan yang penting Anda lakukan jika penghasilan ingin menjadi Rp 20.000.000

Anda tidak akan meraih penghasilan Rp 20.000.000 jika aktivitas Anda sama saja dengan melakukan aktivitas untuk mencapai Rp 10.000.000. Masuk akal bukan? Harus ada aktivitas tambahan atau aktivitas yang berbeda.

Tapi penting juga difahami, jangan sampai Anda fokus melakukan aktivitas extra, sementara aktivitas untuk bertahan Anda lupakan.

Ini kesalahan yang pernah saya lakukan. Saya mendapatkan penghasilan tambahan dari bisnis baru tetapi bisnis lama melempem. Akhirnya penghasilan tidak naik-naik.

Resolusi Harus Disertai Dengan Rencananya

Mengetahui bagaimana membuat resolusi awal tahun tidak ada artinya jika Anda bingung dengan cara Anda meraih resolusi tersebut. Betul?

Sebagai contoh, Anda sudah menetapkan resolusi dengan memiliki pemasukan 2 kali lipat dari tahun yang lalu. Pertanyaanya, apa yang akan Anda lakukan untuk meraihnya?

Ada dua hal yang harus Anda rencanakan:

  • Mempertahankan pencapaian sebelumnya
  • Meraih pencapaian baru

Pikirkan tindakan apa yang harus Anda lakukan. Tidak perlu ribet, tetapi jelas dan terukur. Rencana itu tidak harus daftar panjang tindakan berikut jadwalnya yang sering kali tidak bisa kita lakukan.

Cukup 1 atau 2 tindakan yang perlu Anda lakukan diawal tahun. Bukan tindakan yang akan dilakukan terus sepanjang tahun, tetapi tindakan awal. Tindakan berikutnya akan mengikuti dengan sendirinya.

Sebagai contoh, jika Anda berbisnis. Untuk meraih penghasilan 2 kali lipat, Anda harus memiliki jumlah pelanggan sebanyak 2 kali lipat juga. Lalu apa yang akan Anda lakukan untuk mendapatkan jumlah pelanggan baru? Dan juga mempertahankan pelanggan lama?

Tuliskan rencana Anda. Harus jelas dan terukur. Contoh: melakukan promosi di saluran pemasaran baru. Harus jelas saluran yang mana, promosi apa yang akan Anda lakukan, dan kuantitasnya berapa banyak.

Jadi, tidak cukup tau bagaimana membuat resolusi awal tahun, tetapi mengetahui juga bagaimana cara meraihnya.

Evaluasi Perkembangan Anda Secara Periodik

Setelah Anda mengetahui bagaimana membuat resolusi awal tahun kemudian bagaimana membuat rencana meraihnya.

Apakah rencana tindakan Anda PASTI akan berhasil?

Jawaban tidak pasti. Salah besar jika Anda menganggapnya akan berhasil secara pasti. Tidak ada yang pasti di dunia ini kecuali janji Allah.

Evaluasi secara periodik, apakah tindakan-tindakan Anda sudah mendekatkan Anda ke arah resolusi?

Jika tidak, kenapa dilanjutkan?

Jika ternyata tidak menunjukan perkembangan yang bagus, maka lakukan perbaikan. Bahkan ganti jika perlu dengan tindakan baru yang lebih baik.

Evaluasi lagi dan lagi. Sampai Anda menemukan tindakan yang tepat yang akan mengarahkan Anda ke resolusi. Jaga komitmen untuk terus melakukan tindakan tersebut. Jika perlu tingkatkan kualitas dan kuantitas tindakan tersebut.

Dan tetap, evaluasi harus terus dilakukan. Bisa jadi, tindakan yang sebelumnya berhasil, suatu saat tidak berhasil lagi.

Prinsipnya Anda harus teguh dengan target Anda tetapi fleksibel dengan caranya. Anda hanya harus fokus kepada tindakan yang benar, yaitu tindakan yang mengarahkan Anda meraih keberhasilan.

Memastikan Keberhasilan

Sebenarnya manusia tidak bisa memastikan keberhasilan. Bagaimana pun hebatnya strategi dan tindakan Anda, jika Allah tidak berkehendak, maka semuanya akan percuma.

Untuk itu ada 2 hal penting yang harus dilakukan, bukan untuk memastikan, tetapi memperbesar peluang tercapainya tujuan kita.

  • Berdo’a dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Penting: bersungguh-sungguh. Banyak yang ingin meraih sesuatu, tetapi berdo’a sekedarnya. Mana bisa?
  • Berpikir dan bertindak melebihi yang dibutuhkan. Bertindak juga harus sungguh-sungguh.

Untuk poin 2, maksudnya jika Anda punya target menambah penghasilan Rp 10.000.000, pikirkan bagaimana meraih Rp 100.000.000, kemudian bertindaklah dengan kuantitas dan kualitas tindakan untuk meraih Rp 100.000.000.

Jika Anda sudah bertindak dengan kuantitas dan kualitas untuk meraih Rp 100.000.000, harusnya target Rp 10.000.000 akan didapat dengan mudah. Syukur-syukur jika ternyata Rp 100.000.000 pun tercapai. Tidak ada ruginya bukan?

Logikanya seperti ini, jika Anda melepaskan 1 anak panah, bisa berhasil bisa tidak meraih target. Jika Anda melepaskan 2 anak panah, mungkin ada yang mengenai sasaran. Jika 10 anak panah? Peluangnya lebih besar bukan?

Penutup

Saya sadar, konsep yang saya jelaskan disini mungkin akan terasa aneh untuk sebagian orang. Bahkan saya sebelumnya tidak pernah membahasnya. Ya, ini adalah ilmu baru yang baru saja saya pelajari akhir-akhir ini.

Bisa jadi ada yang tidak setuju dengan apa yang saya bahas. Tapi silahkan pikirkan dengan logika. Konsep-konsep yang dijelaskan disini sudah banyak yang membuktikannya.

Mudah-mudahan artikel bagaimana membuat resolusi awal tahun ini memberikan ide perbaikan di tahun mendatang.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *