|

Bagaimana Membangun Motivasi Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain

Motivasi untuk diri sendiri itu diperlukan. Terutama disaat kita sedang lemah, malas, sering menunda-nunda, atau bahkan dalam kondisi ingin menyerah.

Banyak yang mengabaikan motivasi, padahal dengan motivasilah tindakan itu akan hadir. Motivasi itu dorongan untuk bertindak. Jika Anda tidak mau atau sulit bertindak, artinya motivasinya lemah.

Untuk itu perlu upaya membangun motivasi untuk diri sendiri dan juga orang lain jika Anda melihat orang lain pun memiliki masalah yang sama.

Bagaimana Membangun Motivasi Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain?

Pada dasarnya, membangun motivasi untuk diri sendiri maupun orang lain itu sama. Ada unsur yang harus kita perhatikan agar kita bisa membangun motivasi. Kedua unsur itu adalah pain dan pleasure, yaitu kesengseraan dan kesenangan.

Orang melakukan sesuatu untuk menghindari kesengsaraan seperti sakit, kemiskinan, penderitaan, kehilangan, penolakan, dan sebagainya. Begitu juga, orang mau bertindak karena dia mengejar kesenangan seperti cinta, kebahagiaan, kekayaan, keceriaan, dan sebagainya.

motivasi
Dia mau capek-capek naik gunung untuk merasakan kesenangan setelahnya.

Lalu, bagaimana agar dua hal itu bisa membangun motivasi bagi diri sendiri dan orang lain?

3 Langkah Membangun Motivasi Untuk Diri Sendiri

Ada 3 langkah yang perlu kita tempuh

  1. Penyadaran. Langkah pertama perlunya sebuah kesadaran, apa sich yang tidak diinginkan dan apa yang yang diinginkan? Pada dasarnya semua orang punya keinginan, tapi kadang tidak sadar.
  2. Penegasan. Setelah Anda mulai sadar apa saja yang Anda inginkan, saatnya melakukan pengasan. Caranya buatlah tujuan. Apa bedanya keinginan dan tujuan? Tujuan lebih jelas dan spesifik. Untuk membantu memudahkan tujuan, buatlah dengan metode SMART.
  3. Pemantapan. Setelah sadar, kemudian ditegaskan dengan goal setting yang SMART, selanjutnya lakukan pemantapan, agar benar-benar masuk ke dalam hati Anda. Baca secara berulang, tempel tulisannya di tempat yang mudah dilihat, dan sebagainya.

Untuk membangun motivasi bagi orang lain, Anda bisa melakukannya dengan komunikasi. Bimbinglah mereka untuk melakukan 3 langkah diatas. Dan, yang terpenting adalah menjadi contoh atau teladan bagi orang lain.

Tumbuhkan Kesadaran Diri

Langkah pertama membangun motivasi untuk diri sendiri adalah menumbuhkan kesadaran diri. Kesadaran apa? Setidaknya ada dua kesadaran yang perlu Anda tumbuhkan:

  1. Kesadaran akan keinginan Anda, apa pun namanya, misalnya tujuan, impian, cita-cita, atau visi. Jika Anda tidak menyadarinya, maka motivasi Anda akan lemah. Maka bangun kesadaran dengan cara menuliskan. Cobalah, tuliskan setidaknya 100 keinginan Anda.
  2. Kesadaran akan ancaman kegagalan. Jika Anda gagal, apa yang akan terjadi? Misalnya jika gagal dalam hal finansial, bagaimana dengan pendidikan anak-anak Anda?

Saya yakin, kedua hal ini ada pada setiap orang. Hanya saja, banyak orang yang sengaja atau tidak sengaja malah menutupinya. Jebakan berada di zona nyaman menahannya. Jangankan untuk bertindak, memikirkannya saja tidak mau.

Saya sadar, saat memikirkan kedua hal diatas, akan ada ketakutan dan keengganan. Saya pun begitu. Namun tidak ada pilihan lain, jika kita ingin hidup lebih baik lagi, maka Anda harus mau keluar dari zona nyaman.

Ada saja dalih yang membuat orang tidak mau memikirkannya. Sering kali cara menyikapi takdir yang salah. Misalnya dia mengatakan, urusan nanti tergantung takdir saja.

Memang betul, segala sesuatu itu ditakdirkan Allah dan kita harus mengimaninya. Hanya saja, Allah memerintahkan kita untuk berusaha atau berikhtiar. Yang penting fokus ke tugas kita ikhtiar maksimal, hasilnya baru kita serahkan kepada Allah.

Jadi, mari kita sama-sama, berikhtiar maksimal untuk meraih keinginan kita dan menghindari ancaman akan kegagalan kita. Apakah nanti kita akan berhasil atau tidak, jika sudah ikhtiar maksimal, maka tidak akan ada penyesalan.

Mulai dengan membangun kesadaran akan dua hal tadi, agar kita memiliki motivasi yang lebih besar. Ini tugas bagi Anda:

  1. Buat daftar 100 keinginan, cita-cita, harapan, dan sebagainya
  2. Apa dampak bagi diri sendiri dan orang yang Anda cintai jika Anda gagal dalam bidang finansial, kesehatan, dan aspek kehidupan lainnya?

Namun, dalam konsep berpikir positif, saya tidak mau Anda memikirkan ancaman kegagalan terus menerus. Ubahlah menjadi sesuatu yang positif, menjadi sebuah keinginan, bukan ketakutan.

Sebagai contoh: ancaman kegagalan tidak bisa menguliahkan anak, maka ubah menjadi sebuah keinginan, yaitu anak-anak kuliah di perguruan tinggi berkualitas. Fokus pada keinginannya.

Penegasan Terhadap Apa Yang Anda Inginkan

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana caranya agar Anda bisa meraih-meraih keinginan Anda dan menghindari dampak kegagalan Anda?

Banyak yang mengatakan, “Saya butuh …”

Jika saya punya uang, maka saya akan …

Jika saya punya koneksi, maka saya akan …

Jika saya punya ilmu, maka saya akan …

Dan sebagainya.

Itu betul. Uang, koneksi, ilmu, akan membantu kita dalam meraih keinginan kita. Saya setuju. Yang sering kali salah adalah menyikapinya karena mengambil kesimpulan yang salah.

Kesimpulan salah:

Karena saya tidak punya uang, koneksi, dan ilmu, maka saya tidak bisa apa-apa.

Kenapa tidak mengambil kesimpulan ini:

Karena saya tidak punya uang, koneksi, dan ilmu, maka saya akan mendapatkannya.

“Tapi saya tidak tahu bagaimana cara mendapatkannya”.

Inilah pertanyaan penting yang perlu dijawab.

Sebenarnya sederhana:

Jika tidak bisa atau tidak tahu, maka belajarlah.

Jika tidak punya, maka dapatkanlah.

Jika tidak ada, maka carilah.

Artinya berusahalah. Uang, ilmu, dan koneksi adalah bagian dari proses atau tahapan untuk meraih apa yang Anda inginkan. Jadi bukan hambatan.

Yang dibutuhkan adalah Anda menjadi orang yang mau menjalani proses tersebut.

Untuk itu dibutuhkan dua penegasan:

  1. Penegasan terhadap apa yang Anda inginkan. (Keinginan)
  2. Penegasan bahwa Anda siap dan mau menjalani prosesnya. (Tekad)

Rumuskan dalam kalimat-kalimat, kemudian tuliskan.

Pemantapan

Cara pemantapan bisa dengan berbagai cara:

  1. Afirmasi baik melalui kata-kata maupun tulisan
  2. Visualisasi atau imajinasi
  3. Hadirkan benda-benda atau tulisan yang mengingatkan Anda

Manfaat pemantapan agar keinginan dan tekad Anda masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda. Jika sudah masuk ke dalam pikiran bawah sadar Anda, maka tindakan dan perilaku Anda akan sejalan dengan keinginan dan tekad Anda.

Motivasi otomatis hadir, tindakan akan hadir, berulang, kemudian menjadi kebiasaan dan menjadi mekanisme otomatis. Saat sudah menjadi mekanisme otomatis, in syaa Allah, sukses tinggal menunggu waktu.

Bagaimana Penerapannya Untuk Orang Lain?

Motivasi itu datang dari diri masing-masing. Jika kita mau memotivasi orang lain, sebenarnya cukuplah kita membantu mereka menemukan motivasi mereka sendiri.

  1. Membantu mereka melakuan ketiga proses diatas
  2. Kita menjadi contoh bagi mereka

Membangun Motivasi Bagi Diri Sendiri Yang Lebih Kuat Lagi

bagaimana membangun motivasi bagi diri sendiri dan orang lain
Jika sesuatu tidak menantang Anda, maka dia tidak akan mengubah Anda.

Tantangan Memicu Motivasi Kita

Kadang, pain dan pleasure kurang menggerakan. Banyak lho, orang yang sebenarnya punya keinginan dan selalu dia ingat, tetapi masih kurang motivasinya untuk bertindak. Maka, untuk membangun motivasi yang lebih kuat lagi dengan menjadikan tujuan Anda sebagai tantangan.

Mungkin, Anda ingin meraih penghasilan Rp 10.000.000 per bulan. Ini sudah cukup untuk makan dan membayar semua tagihan. Tapi, akan lebih dahsyat jika Anda membuat tantangan. Mengapa tidak membuat tujuan penghasilan Rp 100.000.000 per bulan.

“Ah, tujuan jangan muluk-muluk, kalau tidak tercapai sakit.”

Sakit tidaknya bukan karena gagal meraih tujuan, tetapi bagaimana Anda menyikapi kegagalan itu.

Lagi pula, saya lebih baik gagal meraih penghasilan Rp 100.000.000 dari pada berhasil meraih penghasilan Rp 10.000.000. Anggap saja, saya hanya berhasil meraih setengahnya. Berapa penghasilan saya?

Tantangan lebih memotivasi, lebih menggali potensi, dan menjadikan pikiran kita lebih kreatif untuk mencari ide-ide brilian. Kita pun akan sadar, jika tujuan kita menantang maka kita harus bertindak lebih masif, terstruktur, dan sistematis. Tidak bisa bertindak asal-asalan.

Tantangan akan mengubah Anda menjadi lebih semangat dan lebih kreatif.

Memikirkan Yang Tidak Mungkin

“Ah tidak mungkin bagi saya.”

Jika ada manusia biasa yang bisa meraihnya, maka itu mungkin diraih. Artinya tetap mungkin bagi Anda. Bahkan, penemuan hadir karena orang berpikir sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh manusia sebelumnya.

Jika kita melihat sesuatu tidak mungkin, itu bisa jadi tidak mungkin menurut Anda. Tidak mungkin berdasarkan pengalaman, ilmu, pengetahuan, dan keterampilan Anda saat ini. Yang lebih penting karena model mental Anda (pola pikir Anda).

Tidak mungkin menurut Anda, bukan berarti benar-benar tidak mungkin. Jika Anda meningkatkan atau mengubah pola pikir, menambah pengalaman, ilmu, pengetahuan, dan keterampilan Anda, bisa jadi, yang asalnya tampak tidak mungkin menjadi mungkin.

Jadi jangan dulu mengatakan tidak mungkin untuk sesuatu tantangan. Bisa jadi, Anda hanya perlu belajar, memikirkan ulang, dan mencoba sehingga menjadi sebuah kemungkinan. Justru bukan tantangan jika mudah. Yang mudah itu rantangan. He he.

Menembus benteng itu awalnya tidak mungkin sampai ketemu idenya.

Saat Motivasi Tiba-tiba Hilang

Pernahkah merasakan, semangat sudah menggebu-gebu, tetapi ternyata saat memulai bertindak, kita menjadi loyo kembali. Mengapa itu bisa terjadi?

Ada banyak penyebab. Salah satunya kebingungan. Saat mengetahui banyak yang harus dilakukan, dia bingung harus melakukan apa dulu. Atau tidak ada kejelasan, apa yang harus dilakukan sekarang.

Bagaimana cara mengatasinya?

Selain kebingungan, masih ada beberapa penyebab lain yang menjadikan kita kehilangan motivasi saat akan mulai bertindak. Saya membahas khusus masalah ini dan solusinya di video saya Instant Motivation Weapon.

Pada video tersebut saya bahas teknik-teknik instant yang akan menjadikan Anda termotivasi kembali saat ada sesuatu yang menghancurkan motivasi Anda. Video ini harus dimiliki oleh Anda yang memiliki tujuan besar dan menantang, jangan sampai hambatan kecil malah menghancurkan motivasi Anda.

Tidak sedikit, hanya karena masalah kecil akhirnya mengubur mimpi besarnya. Jangan sampai dech. Anda harus memiliki senjata untuk menghancurkan semua musuh yang bisa merusak motivasi Anda.

Jadilah Inspirasi Orang Lain

Anda tidak perlu menjadi orang yang sukses dulu untuk menginspirasi orang lain. Anda bisa menjadi teladan dari sisi semangat dan pantang menyerah Anda. Tunjukan kepada orang yang ingin Anda bangun motivasinya bahwa Anda memiliki determinasi yang tinggi dan pantang menyerah.

Buatlah orang lain berkata, “Saya tidak menyerah dan tetap semangat meraih tujuan karena terinspirasi olehmu.”

Tentu saja, tidak harus sampai berkata seperti itu, sebab tindakan mereka jauh lebih penting dibandingkan kata-kata. Jadikan mereka mengikuti semangat Anda. Jadikan Anda sebagai figur yang memiliki motivasi tinggi.

Jadi, pada dasarnya, agar bisa memotivasi orang lain, maka motivasi diri sendiri terlebih dahulu. Demikianlah cara Membangun Motivasi Untuk Diri Sendiri dan Orang Lain


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

6 Comments

  1. WordPress › Error

    There has been a critical error on this website.

    Learn more about troubleshooting WordPress.