|

Motivasi Diri Saat Terpuruk: Badai Pasti Berlalu

Butuh Motivasi Diri Saat Terpuruk?

Mulailah dengan tidak berkata bahwa Anda sedang terpuruk, tapi katakan saya sedang bangkit menuju hari yang lebih baik. Jika Anda mengatakan sedang terpuruk, maka dalam bayangan diri Anda akan hadir hal-hal yang mengecewakan dan membuat Anda bersedih.

Motivasi Diri Saat Terpuruk: Badai Pasti Berlalu

Hidup seolah berada di sebuah bahtera yang berada di tengah samudra. Perlu perjuangan untuk membuat bahtera tersebut melaju menuju pulau impian. Jika tidak, behtera hanya akan terombang-ambing entah kemana.

Kita perlu terus menjadikan bahtera bergerak dan mengarahkannya ke arah pulau impian kita. Namun, kadang badai datang, membuat bahtera kita oleng bahkan hampir tenggelam.

Harapan Itu Masih Ada

Namun bahtera kehidupan memiliki sebuah keajaiban. Bahtera kehidupan tidak akan pernah tenggelam selama kita memiliki harapan. Oleng mungkin tetapi tenggelam tidak jika kita masih memiliki harapan bahwa kita akan sampai ke tujuan yang kita impikan.

Jika badai begitu lama menggoncang bahtera kita, jangan pernah menyerah, karena menyerah adalah satu cara pasti bahtera kita tenggelam. Harapan, membuat bahtera kita tidak akan pernah hancur dihantam gelombang dan tidak akan membuat bahtera kita karam.

Lalu, dari mana datangnya harapan? Harapan ada pada diri kita, sebab tidak ada badai yang melebihi kekuatan diri kita. Sebesar-besarnya badai masih dibawah kemampuan kita semua.

Allah telah memberikan kekuatan yang sangat dahsyat pada diri kita atau mendatangkan badai yang besarnya masih ada dibawah kemampuan kita. Allah tidak pernah memberikan cobaan yang melebihi kemampuan kita.

Jagalah harapan bahwa selalu ada jalan keluar. Yakinlah bahwa kita bisa bertahan. Pasti ada sesuatu hikmah besar dibalik kesulitan yang kita hadapi. Semakin besar kesulitan, mungkin semakin besar dan bernilai hikmah yang akan kita dapatkan nanti.

Jagalah harapan, karena badai pasti berlalu, Insya Allah.

Ambil Keputusan Untuk Bangkit

Jangan terus memikirkan apa yang membuat Anda kecewa dan sedih. Alihkan pikiran Anda kepada harapan kemudian tekadkan diri untuk meraih tujuan pasti. Fokuskan mata dan pikiran Anda menuju kondisi yang Anda inginkan, sebuah pulau harapan.

Bahtera akan terus terombang ambing jika Anda tidak segera memutuskan untuk menggapai sebuah pulau. Pulau itu adalah tujuan pasti Anda, sebuah pulau harapan, sebuah kehidupan yang Anda impikan. Maka fokuskan perhatian Anda, kemudian putar kemudi agar bisa mencapai pulau harapan ini.

Anda in syaa Allah bisa. Beban yang ada di pundak Anda pasti bisa Anda lalui. Sebenarnya cukup dengan keyakinan ini, Anda sudah memiliki motivasi diri saat terpuruk. Bagaimana pun kondisi Anda saat ini, Anda pasti, pasti, pasti, dengan izin Allah, bisa melaluinya.

Kuncinya ambil keputusan untuk segera bangkit dengan mengarahkan kemudi menuju kondisi yang Anda inginkan. Tekadkan diri bahwa Anda segera bangkit dan meraih tujuan Anda. Kuncinya ada di keputusan Anda.

Ambil Hikmah Dari Setiap Kegagalan dan Kemalangan Anda

Daripada memikirkan rasa sakit, sedih, kecewa, dan rasa tidak berdaya dari kondisi Anda, akan lebih baik memikirkan hikmah dari setiap kegagalan dan kemalangan Anda. Ini jauh lebih berarti, jauh lebih bermanfaat, dan akan menjadi bekal Anda menuju kondisi yang lebih baik.

Coba tanyakan, “Apa hikmah dari kondisi ini yang bisa saya gunakan sebagai pelajaran menuju kondisi yang lebih baik?”

Hikmah itu selalu positif, hikmah itu selalu menggerakan Anda, hikmah itu selalu membuat Anda menjadi lebih baik. Jika ada kilasan pemikiran yang mengarahkan Anda berhenti, itu bukan hikmah, tapi sebuah godaan agar Anda menyerah. Untuk itu, perhatikan pertanyaanya yang saya desain diatas.

Jangan hanya bertanya apa hikmahnya, tetapi ajukan pertanyaan tepat yang memberdayakan seperti diatas.

Mulailah Bertindak

Setelah Anda memiliki harapan.

Setelah Anda memutuskan untuk bangkit.

Setelah Anda mendapatkan hikmah dari kejadian ini.

Maka langkah selanjutnya adalah mulailah mengambil tindakan.

Mulailah dengan bertanya, apa satu hal yang bisa saya lakukan untuk memulai bangkit dari kondisi ini?

Banyak yang berpikir harus sudah mengetahui solusi sempurna, yaitu sebuah tindakan yang langsung melepaskan diri dari kondisi ini. Tidak, tidak selamanya seperti ini. Justru pikiran seperti inilah yang membuat orang tidak bisa beranjak dari kondisi terpuruk. Orang-orang yang ingin solusi instan sehingga langsung terbebas dari kondisi yang tidak diinginkan.

Orang-orang seperti ini, memilih diam dengan alasan belum menemukan solusinya. Karena mereka belum solusi yang pasti dan instan, mereka lebih baik terus mengeluh dalam kondisi terpuruk. Maka Anda akan terus terpuruk.

Padahal, sering kali solusi itu muncul setelah Anda bergerak. Jadi, meski Anda belum mengetahui dengan pasti sebuah solusi, mulailah bertindak. Jika Anda bingung mau bertindak apa, maka ada dua hal yang bisa Anda lakukan:

  1. Benahi pikiran Anda. Anda tidak akan bisa mengubah kondisi Anda sebelum bisa mengubah kondisi pikiran Anda. Miliki tujuan pasti dan keyakinan akan meraihnya. Ciri Anda sudah memiliki kedua hal ini adalah Anda lebih bersemangat, optimis, dan bahagia. Hati-hati, akan ada godaan yang mengajak Anda kembali bersedih dan kecewa. Tepis godaan itu, tumbuhkan keyakinan dan keinginan Anda untuk menjadi lebih baik.
  2. Belajar. Ya, tidak ada cara lain yang bisa Anda lakukan jika Anda tidak bisa kecuali belajar. Ada banyak cara untuk belajar, bisa membaca ebook dan video sukses dan pengembangan diri, bisa bertanya kepada orang lain, bisa magang, bisa mengamati, dan sebagainya. JANGAN belajar dari orang malas dan berpikiran negatif yang mengajak Anda untuk menyerah. Buat apa? Belajar kepada mereka yang berada dalam kondisi baik.

Dan jika ada yang ketiga, sebelum Anda mengetahui tindakan yang baru yang bisa memberikan solusi, Anda bisa melakukan apa yang sedang Anda lakukan saat ini sebaik mungkin. Jika Anda masih bekerja, maka bekerjalah sebaik mungkin. Jika Anda sedang berbisnis, maka lakukan bisnis Anda sebaik mungkin. Jika Anda seorang penjual, maka teruslah menjual sebaik mungkin.

Bisa jadi, Anda bisa bangkit dari keterpurukan hanya dengan melakukan apa yang sudah dilakukan selama ini dengan cara yang lebih baik. Dengan cara yang lebih pintar, cerdas, tekun, komitmen, penuh determinasi, penuh tenaga, dan sebagainya.

Tidak ada Motivasi Diri Saat Terpuruk yang lebih baik selain keinginan kuat untuk bangkit dan mengikutinya dengan tindakan. Bukan berdiam diri meratapi rasa sakit dan kecewa. Bertindaklah.

Bershabar dan Bertawakal

badai-segera-berlalu

Kadang memerlukan waktu untuk mengubah kondisi Anda. Kadang kita tidak bisa dengan cepat berpindah dari satu kondisi kepada kondisi yang baru. Yang Anda butuhkan adalah bershabar, bahwa waktunya akan tiba. Jika tidak shabar, alih-alih bisa bangkit, malah Anda akan semakin terpuruk.

Ya, bershabar bukan berarti diam. Bershabar itu tetap bertahan pada kebenaran, tetap melakukan apa yang seharusnya dilakukan, shabar itu tangguh, shabar itu terus berusaha sampai meraih hasilnya.

Juga bertawakal kepada Allah. Sekali lagi tawakal itu bukan diam, tetapi keyakinan penuh bahwa Allah akan membimbing pikiran dan langkah kita menuju kondisi yang kita inginkan.


Kunjungi Juga:

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

7 Comments

  1. ada benarnya jika ada yg mengatakan kita adalah apa yang kita harapkan. selama cita-cita dan keinginan masih ada, yakinlah sekencang apa pun badai menghadang… kita akan mampu melewatinya. ketika badai terlewat, mungkin bukan cita-cita yang kita rencanakan yang kita dapat… tapi percayalah… itulah yg terbaik.

  2. teringat firman Allah SWT :
    Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. al Baqarah : 286

  3. Kenapa orang lain yang memiliki sipat gay banyak yang Allah beri kemakmuran rizki berlimpah jabatan , tapi sebaliknya dengan aku….. kenapa… aku melakukan sex tidak… tapi kenapa nasibku begini capeeeeeeeeeeeeeeeee rasanya menghadapi hidup ini jika boleh rasanya ingin cepat tuha ambil nyawaku tapi kalau ingat kehidupan disana yang lebih pedih aku takut karena diri ini belum menjadi hamaba Allah yang tawakal… aku lelah …. by 45tahun

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WordPress Anti Spam by WP-SpamShield