|

8 Kata-kata Motivasi Buat Move On dari Mantan Pacar

Inilah kata-kata motivasi buat move on dari mantan pacar yang membuat Anda semangat kembali.

Banyak yang merasa berat saat berpisah dengan pacar. Merasa sedih, kecewa, dan marah. Namun percayalah bahwa itu bukan kiamat. Itu hanya bagian dari hidup.

Bahkan bisa saja, apa yang terjadi itu justru yang terbaik bagi Anda. Putusnya anda dengan pacar justru akan menjadi diri Anda menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Kata-kata dibawah ini, mudah-mudahan bisa membantu Anda menjadi lebih bijak dalam menghadapi ini. Tidak ada yang namanya susah atau nggak bisa, jika kita punya kemauan ke arah hidup yang lebih baik.

Kata-kata Motivasi Buat Move On dari Mantan Pacar

Kata-kata Motivasi Untuk Move on Dari Mantan

Syukurilah Anda putus, artinya Anda sudah bebas dari perbuatan dosa karena pacaran. Pacaran itu banyak dosanya, mungkin Allah ingin menyelamatkanmu dari dosa.

motivasi-islami.com

Percayalah, jodoh itu ditangan Allah. Tidak harus punya pacar, banyak koq mendapatkan jodoh meski tanpa pacaran dulu.

motivasi-islami.com

Ini saatnya, Anda fokus belajar, menuntut ilmu, berkarya, dan beribadah. Ini saatnya, Anda mulai menjauhi dosa-dosa.

motivasi-islami.com

Putus? Alhamdulillah, Anda sudah menjauhi zina.

motivasi-islami.com

Yakinlah, Allah sudah menyiapkan jodoh terbaik buatmu. Yakinkan kalau Allah itu sayang kepadamu? Allah lebih menyayangi dibanding mantanmu.

motivasi-islami.com

Daripada inget mantan terus, mending inget Allah terus. Dzikir itu berpahala dan membuat hati lebih tenang.

motivasi-islami.com

Sakit karena putus? Mungkin ini teguran dari Allah, agar menjalani hidup sesuai dengan ajaran Islam.

motivasi-islami.com

Mantan tidak setia? Syukuri ketauan sekarang, daripada nanti sudah menikah malah selingkuh.

Sudah move on sekarang?

Pacaran Dalam Islam

Bagaimana sich hukum pacaran dalam Islam? Hukum akan jelas jika kita memahami definisi “pacaran” terlebih dahulu. Perbedaan pendapat yang sering kita temui, salah satunya karena perbedaan definisi itu.

Saya melihat memang ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama. Ada yang mengharamkan mutlak dan ada juga yang membolehkan dengan batasan-batasan tertentu.

Saya belum pernah menemukan istilah pacaran dalam Al Quran dan Hadist. Yang ada adalah proses dalam menuju pernikahan. Jika definisi pacaran HANYA dalam proses menuju pernikahan, maka itu tidak masalah. Meski pun, sebenarnya kita mengenal dengan istilah ta’aruf, bukan pacaran.

Hanya saja, saat ini kita melihat aktivitas pacaran kebanyakan menjurus ke per buatan dosa. Ada sebagian ulama yang membolehkan pacaran selama tidak ada aktivitas berbuat dosa. Apalagi dosa besar, zina.

Sebagian berpendapat bahwa pacaran itu akan mendekatkan kita ke per buatan zina. Dan mendekati perbuatan zina adalah jelas ada larangannya.

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra: 32).

Karena pacaran mendekatkan diri ke perbuatan zina, maka sebagian ulama mengharamkan pacaran. Mungkin, sependek pemahaman saya.

Ada artikel cukup bagus tentang hukum pacaran dari MUI, Muhamadiyah, dan NU.

Saya sendiri lebih memilih pendapat tidak pacaran. Toh tidak ada contohnya dan pacaran lebih cendrung mendekati zina.

Akhirnya saya memilih menikah tanpa proses pacaran. Dan alhamdulillah, sudah belasan tahun bahkan menjelang 20 tahun (saat artikel ini diupate), kami baik-baik saja. Dan banyak contoh teman-teman saya yang sudah lebih lama pun tidak ada masalah bahkan menjadi pasangan harmonis.

Panduan Islam Berkaitan Lawan Jenis

Islam adalah agama yang lengkap. Segala hal diatur. Ada yang dibahas secara detil, ada juga yang berupa prinsip. Termasuk dalam hubungan lawan jenis.

Hanya ada satu ikatan syah dalam Islam, yaitu pernikahan berbeda jenis kelamin. Laki-laki sama perempuan. Penikahan yang syah diantara yang bukan mahrom. Ini dibahas dengan detil, dengan siapa saja kita tidak boleh menikah, selain itu boleh.

Selain pernikahan, tidak ada hubungan yang syah dan menghalalkan. Yang ada adalah pra penikahan yang disebut khitbah (lamaran atau pinangan). Sebuah proses dimana seorang laki-laki berniat untuk menikahi seorang perempuan. Jika pihak perempuan menerima, maka bisa diteruskan ke proses pernikahan. Tentu ini juga ada ketentuannya lebih detil. Khitbah belum menghalalkan.

Di luar penikahan dan bukan muhrim, ada hal-hal yang dibatasi antara laki-laki dan perempuan. Inilah yang harus difahami dan sering kali dilanggar oleh pasangan yang berpacaran.

Tidak boleh antara laki-laki dan wanita berduaan kecuali disertai oleh muhrimnya, dan seorang wanita tidak boleh bepergian kecuali ditemani oleh muhramnya.”(HR. Muslim)

Dari Ibnu Abbas r.a dikatakan : “Tidak ada yang ku perhitungkan lebuh menjelaskan tentang dosa – dosa kecil dari pada hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasullulah SAW bersabda: “Allah telah menentukan bagi anak Adam baginya dari zina yang pasti dia lakukan. Zinanya mata adalah melihat (dengan syahwat), zinanya lidah adalah mengucapkan (dengan syahwat), zinanya hati adalah mengharap dan menginginkan (pemenuhan nafsu syahwat), maka farji (kemaluan) yang membenarkan atau mendustakanya.” (HR. Al–Bukhari dan Imam Muslim)

Janganlah seorang laki–laki berdua–duaan dengan wanita kecuali bersana mahramnya.” (HR. Al–Bukhari dan Imam Muslim)

Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah seorang laki –laki sendirian dengan seorang wanita yang tidak disertai mahramnya. Karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan”. (HR. Imam Ahmad)

Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits Hasan, Thabrani dalam Mu’jam Kabir 20/174/386).

Dan mungkin masih ada hadist atau dalil lainnya. Silahkan Anda pelajari karena ini masalah serius.


Kunjungi Juga:

Paket Umroh Bandung 2024 - 2025

Mau Umroh? Meski Anda Tidak Punya Uang dan Belum Siap?

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


WordPress Anti Spam by WP-SpamShield